19 Mei 2025

BLK Kalsel Bersinergi Bersama Lapas Narkotika Kelas II A Karang Intan, Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

2 min read

BANJAR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) menggelar pelatihan kemandirian bersertifikat dengan materi konstruksi bangunan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, pada Selasa (14/2). Pelatihan ini merupakan bentuk sinergitas antara Pemerintah Provinsi Kalsel melalui BLK Kalsel dengan Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan dalam meningkatkan kualitas warga binaan dengan pelatihan konstruksi bangunan.

Pembekalan pelatihan bersertifikat di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan

Kepala BLK Provinsi Kalsel, Muhammad Yusfiansyah menyampaikan kerja sama ini merupakan kegiatan tahunan BLK Provinsi bersama Lapas Narkotika Kelas IIA untuk memberikan pelatihan kepada warga binaan. Pelatihan ini merupakan salah satu cara Pemerintah Provinsi Kalsel dalam memberikan pembelajaran kepada warga binaan sebagai bekal sebelum mereka kembali ke masyarakat.

“Kami berpesan kepada warga binaan, agar pada saat dilaksanakan pelatihan, seluruh peserta dapat menyerap sebanyak-banyaknya ilmu yang diberikan oleh instruktur,” ungkap Yusfiansyah.

Ia menambahkan, ilmu konstruksi bangunan yang didapat dalam pelatihan kemandirian bersertifikat sangat bermanfaat untuk digunakan share – hari, baik untuk berkerja, Dan lain sebagainya. Dengan adanya pelatihan ini, para peserta bisa membuat dapur, perabotan rumah tangga dan juga bermanfaat untuk orang-orang sekitar, dan bisa menjadi sumber pemasukan untuk keluarga.

“Pelatihan ini kami harapkan dapat di praktekkan suatu saat nanti,” tutup Yusfiansyah.

Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Wahyu Susetyo menambahkan, sebanyak 20 warga binaan dari berbagai blok hunian yang ikut dalam pelatihan kali ini. Pelatihan konstruksi bangunan rencananya akan dilakukan sebanyak 48 kali pertemuan selama 24 hari kerja dengan menghadirkan instruktur professional dan berpengalaman dari BLK Provinsi Kalsel.

“Maka, kami berpesan kepada peserta aga bisa mengikuti pelatihan dengan disiplin, santai namun tetap serius,” ucap Wahyu.

Dilanjutkan Wahyu, dari pelatihan yang diikuti ini, nantinya Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) akan mendapatkan sertifikat keahlian, di mana sertifikat keahlian ini tidak semua tukang memilikinya, sehingga dirinya meminta warga binaan untuk bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan sebagai bekal saat bebas nanti.

“warga binaan jangan pernah minder, tunjukan sikap dan sifat yang positif, bahwa berada di Lapas sebenarnya sama dengan sekolah, bukan dianggap sebagai hukuman,” tutup Wahyu. (MRF/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.