10 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Deklarasi Anti Narkoba, Gubernur Kalsel : Peredaran dan Penyebarannya Ancaman Serius

2 min read

Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Sulkan, saat membacakan sambutan Gubernur Kalsel

BANJARBARU – Demi menyatukan visi dan misi dari seluruh lapisan masyarakat dalam menentang keberadaan narkoba di Kalimantan Selatan (Kalsel), Yayasan Rehabilitasi Korban Narkoba (YR Kobra) menggelar deklarasi anti narkoba, di Gedung Bina Satria, Banjarbaru, Rabu (8/2).

Deklarasi ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, serta perwakilan Pimpinan Forkopimda se-Kalsel dan diikuti oleh peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa hingga masyarakat umum sebanyak 500 peserta.

Menurut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Sulkan, peredaran dan penyebaran narkoba dapat menjadi ancaman serius bagi tatanan kehidupan sosial, ekonomi dan masyarakat. Seluruh elemen masyarakat dari berbagai kalangan berpeluang menjadi sasaran terhadap penyebaran obat terlarang tersebut.

Tidak hanya dalam bentuk materi saja, menurut Gubernur, kerugian yang harus dibayar juga ada pada lingkungan sosial, termasuk runtuhnya mental dan moral generasi muda yang seharusnya tampil menjadi generasi penuh karya dan berprestasi.

“Ketidakmampuan memfilter diri ini lah yang akhirnya membawa seseorang terseret dan akhirnya terlena dengan kenikmatan sesaat yang ditawarkan zat tersebut,” paparnya.

​Karena itu, Sahbirin mengajak seluruh masyarakat dari berbagai kalangan dan lapisan mengambil peran sesuai kapasitasnya masing-masing, dalam upaya pemberantasan terhadap narkoba.

“Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan pembangunan, kegiatan pembangunan saat ini harus mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum YR Kobra Ahmad Maulana menyebut perkembangan narkoba di Kalsel cukup memprihatinkan, data dari BNN peredaran dan penyalahgunaan narkoba dari waktu ke waktu cukup mengalami peningkatan.

Ketua Umum YR Kobra, Ahmad Maulana (tengah) saat memberi keterangan kepada wartawan

“Kami dari yayasan menjadikan yayasan ini salah satu wadah agar bisa memberikan pengetahuan atau informasi kepada masyarakat terkait penyahgunaan narkoba. Dan kami kedepannya akan merekrut sebanyak-banyaknya tenaga penyuluh,” ujarnya.

Ia mengaku pihak yayasan saat ini sudah memiliki alat detektor atau analisa awal penyalahgunaan narkoba melalui retina mata. Dalam hitungan detik, alat itu sudah bisa menganalisa seseorang positif atau negatif dalam penyalahgunaan narkoba.

“Alat ini dipakai seperti kacamata dalam waktu lima detik kita bisa ambil keputusan positif atau negatif, setelah itu baru kita lanjutkan analisa narkoba apa yang digunakan,” ucapnya.

Diketahui, YR Kobra sudah membangun yayasan rehabilitasi di Sukabumi, Tanggerang, Bekasi dan Sulawesi Selatan.

“Kita juga akan bangun rehabilitasi di Kalsel dalam waktu dekat,” tutup Maulana. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.