Gubernur Kalsel Serahkan Penghargaan Adiwiyata Kepada 80 Sekolah di Kalsel
2 min readBANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyerahkan penghargaan Adiwiyata kepada 80 sekolah di banua ini, dari tingkat SD, SMP, Dan SMA yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata, baik di tingkat Provinsi, Nasional, Dan Mandiri.
Penyerahan penghargaan Adiwiyata di serahkan langsung oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, di Gedung KH Idham Chalid perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, pada Kamis (2/2).
Seperti diketahui, Adiwiyata merupakan penghargaan bagi Sekolah yang telah berhasil menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan Hidup di Sekolah, berupa aksi secara kolektif, sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan dalam dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Pelaksanaan program Adiwiyata berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P. 53 tahun 2019 tentang penghargaan Adiwiyata.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, penghargaan sekolah adiwiyata ini akan membawa nilai positif dan semakin menggugah kesadaran, serta memberikan motivasi betapa pentingnya menjaga lingkungan hidup dan kelestarian alam.
“Kesadaran dan kebiasaan untuk menjaga lingkungan ini harus ditanamkan sedini mungkin. Karena itu, selain keluarga, lingkungan sekolah dianggap tempat yang efektif Dan ideal agar anak-anak terbiasa hidup dan berperilaku bersih serta sehat,” ungkap orang yang akrab disapa Paman Birin ini.
Ia melanjutkan, program sekolah Adiwiyata ditujukan agar pihak sekolah mampu berkerjasama guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Menjaga lingkungan harus ditanamkan sedini mungkin, lingkungan sekolah merupakan tempat efektif dan ideal agar anak-anak terbiasa hidup berperilaku bersih dan sehat.
“Pemprov Kalsel sangat mendukung program Adiwiyata ini guna menjadikan sekolah yang peduli lingkungan. Oleh karena itu, guru harus menjadi agen contoh kepada seluruh warga sekolahnya,” tutup Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, untuk mengubah pola pikir masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat butuh proses. Maka proses itu diawali dari dunia pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak sedini mungkin. Di dalam sekolah adiwiyata ini, para peserta didik dibekali dengan kemampuan terkait kepedulian pengelolaan sampah, penghematan energi dan interaksi di lingkungan sekolah.
“Adiwiyata merupakan gerakan ramah lingkungan, semua aspek di dalam upaya untuk membangun kesadaran anak untuk peduli pada lingkungan, ” Ucap Hanifah.
Dilanjutkan Hanifah, pihaknya berharap,l aksi-aksi terkait lingkungan semakin luas dan semakin banyak. Khususnya sekolah adiwiyata, dewan guru menjadi agen contoh bagi peserta didik di masing-masing sekolah.
Untuk diketahui, penerima piagam sekolah adiwiyata provinsi tahun 2022 ada 53 sekolah dari usulan sebanyak 69 sekolah, untuk di tingkat nasional ada 22 sekolah dari 36 sekolah yang diusulkan, dan untuk mandiri ada 5 sekolah dari 10 sekolah yang diusulkan. (MRF/RDM/RH)