Januari 2023 : Inflasi di Kalsel Disumbang Oleh Tiga Kota
2 min readBANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel mencatat ada tiga kota yang mengalami inflasi pada Januari 2023. Daerah ini adalah Banjarmasin, Tanjung (Tabalong) dan Kotabaru.
Kepala BPS Provinsi Kalsel Martin Wibisono melalui Statistisi Madya, Fachri Ubadiyah, dalam jumpa persnya di laman kanal resminya, Rabu (1/2), menyampaikan, Tanjung mendapat andil besar terhadap inflasi di Kalsel dengan nilai 0,21 menurut tahun kalender (month to month). Sedangkan Banjarmasin dan Kotabaru berada diangka terendah.
“Kota Seribu Sungai sebesar 0,15 persen dan Bumi Saijaan berada 0,12 persen dari inflasi tahun kalender dan M to M,” bebernya.
Dari 12 kota di Kalimantan, Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Kalsel yang tercatat Januari 2023.
“Tetapi tertinggi inflasi di Kalimantan adalah Kota Singkawang sebesar 0,45 persen sedangkan yang mengalami deflasi terendah berada di Tanjung Selor sekitar 0,03 persen,” ungkap fachri.
Dari hasil data yang dirilis, lanjut dia, ada 5 pendorong inflasi di tiga kota ini, di antaranya beras dan rokok.
“Banjarmasin itu ada rokok (0,09 persen), SPP Bimbel (0,08 persen), sewa rumah (0,07 persen), upah tukang bangunan (0,04 persen) serta tarif cukur pria (0,03 persen). Sedangkan, Tanjung itu lebih kepada komoditi beras (0,12 persen), perhiasan (0,06 persen), rokok kretek filter (0,05 persen), bawang merah (0,04 persen), minyak goreng (0,02) persen. Untuk Kotabaru juga sama beras (0,10 persen), emas perhiasan (0,09 persen), sepeda motor (0,08 persen), cumi-cumi (0,06 persen) terakhir bawang merah (0,05 persen),” urainya.
Sedangkan, penahan laju inflasi di Banjarmasin dan Kotabaru berasal dari sektor komoditi perikanan dan transportasi udara. Tanjung didominasi oleh Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.
“Banjarmasin angkutan udaranya sebesar 0,45 persen, pertamax 0,06 persen, ikan peda 0,03 persen, bahan bakar ruta 0,02 persen dan telur ayam ras 0,01 persen. Tanjung ada bensin 0,14 persen, tomat 0,05 persen, terong 0,01 persen, daging ayam ras 0,01 persen, solar 0,01 persen. Kalau dari Kotabaru ikan kembung mencapai 0,17 persen, angkutan udara 0,13 persen, ikan tongkol 0,05 persen, Pertamax 0,04 persen terakhir terong 0,02 persen,” paparnya.
Namun demikian, Kotabaru masuk dalam deretan inflasi tinggi nasional sebesar 7,78 persen. Sedangkan, Banjarmasin 6,04 persen dan Tanjung (Tabalong ) sekitar 4,78 persen.
“Meski dari inflasi tahun kalender Kotabaru terendah sebesar 0,12 persen. Akan tetapi, tahun ke tahun (y o y) masih tinggi. Sehingga, ini membutuhkan keseriusan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengentaskan masalah tersebut,” ucapnya.
Secara umum, Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2023 mengalami kenaikan dibandingkan Desember 2022 yang mencapai 117, 32 dari sebelumnya berada diangka 117,15 dengan inflasi 15 persen.
“Dari tingkat inflasi Januari 2023 dengan tahun kalender sebesar 15 persen dan andil dari tahun ke tahun (y o y) sekitar 6,11 persen,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)