Hasil LFSP2020 Laju Pertumbuhan Penduduk di Kalsel Mengalami Perlambatan
2 min readBANJARBARU – Penduduk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 4,18 juta jiwa, dengan mayoritas penduduk adalah laki-laki dengan rasio jenis kelamin sebesar 102,41 dan didominasi penduduk usia produktif dengan rasio ketergantungan usia 46,59. Long Form Sensus Penduduk 2020 (LFSP2020) dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan hasil LFSP2020 sebanyak 4,18 juta jiwa. Jumlah penduduk terus bertambah selama periode tahun 1961 – 2022. Pada periode September 2020 – Juni 2022, penduduk Kalimantan Selatan bertambah sebanyak 108,5 ribu jiwa atau sebesar 0,14 persen. Akan tetapi bila dilihat dari pertumbuhannya mengalami perlambatan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pada periode 1961 – 1990 yang cenderung mengalami kenaikan.
Tercatat bahwa pertumbuhan penduduk di Kalimantan Selatan periode 1961 – 1971 sebesar 1,44 persen, Periode 1980 – 1990 sebesar 2,32 persen, dan 1980 – 1990 merupakan pertumbuhan penduduk yang paling tinggi yaitu sebesar 2,3 persen per tahun. Setelah periode tahun 90 – an, LPP penduduk secara umum cenderung mengalami perlambatan. Tercatat bahwa Pada periode 2020 -Juni 2022 LPP mengalami perlambatan sebesar 0,99 Persen.
Hal ini disampaikan Fungsional Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Sabah, pada Press Release berita resmi statistik hasil Long Form Sensus Penduduk BPS Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020, Senin (30/1) sore.
Nurul menyampaikan Rasio ketergantungan (RK) merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinggi rasio ketergantungan suatu daerah menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio ketergantungan provinsi Kalimantan Selatan tahun 2022 hasil LFSP2020 sebesar 46,59 persen. Artinya setiap 100 orang yang produktif mempunyai tanggungan sekitar 46-47 orang yang non produktif.
“Setelah periode tahun 90 – an, laju pertumbuhan penduduk (LPP) penduduk secara umum cenderung mengalami perlambatan. Tercatat bahwa Pada periode 2020 -Juni 2022 LPP mengalami perlambatan sebesar 0,99 Persen,” ungkap Nurul.
Nurul melanjutkan Informasi mengenai struktur penduduk merupakan salah satu informasi strategis karena ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sangat besar, maka SDM yang merupakan asset dalam pembangunan juga sangat besar. Berdasarkan hasil Longform SP2020, persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Provinsi Kalimantan Selatan terus meningkat sejak Tahun 2000. Persentase penduduk usia produktif adalah sebesar 65,70 persen dari total penduduk tahun 2000, dan meningkat menjadi 68,22 persen di tahun 2022. Persentase penduduk usia produktif di Kalimantan Selatan yang lebih besar dibandingkan usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) menjadi salah satu indikator yang menunjukkan bahwa Kalimantan Selatan masih berada pada masa bonus demografi.
“Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan hasil LFSP2020 sebanyak 4,18 juta jiwa. Jumlah penduduk terus bertambah selama periode tahun 1961 – 2022. Pada periode September 2020 – Juni 2022, penduduk Kalimantan Selatan bertambah sebanyak 108,5 ribu jiwa atau sebesar 0,14 persen. Akan tetapi bila dilihat dari pertumbuhannya mengalami perlambatan, “sahut Nurul. (MRF/RDM/RH)