Pastikan Haul Berjalan Lancar, Dinkes Kalsel Siapkan 20 Posko Kesehatan dan Rumah Sakit Lapangan
2 min readBANJARMASIN – Tidak terasa, sepekan lagi gelaran Haul Akbar Guru Sekumpul akan dilaksanakan di kawasan Teluk Selong kabupaten Banjar. Tepatnya pada Kamis (26/1) mendatang. Berbagai persiapan sudah dilakukan pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, untuk memastikan haul akbar pertama pasca pandemi COVID-19 ini, berjalan dengan lancar. Salah satunya dari segi kesehatan.
Kepada Abdi Persada FM baru – baru ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, dr. Diauddin mengatakan, seperti pelaksanaan haul – haul sebelumnya, pihaknya selalu dilibatkan untuk memastikan kelancaran acara dari sisi kesehatan.
“Yang pertama dari segi konsumsi, kita akan pastikan seluruh makanan yang disajikan aman untuk dimakan jemaah yang hadir. Kita akan periksa semua makanan yang dibagikan, untuk memastikan tidak ada makanan basi, atau makanan yang terkontaminasi bahan berbahaya,” jelasnya.
Selanjutnya yang kedua, menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banjar ini, pihaknya juga akan mendirikan 20 posko kesehatan di sekitar lokasi kegiatan.
“Posko – posko ini nantinya akan dilengkapi dengan sejumlah obat – obatan yang diperlukan saat kondisi darurat. Hal ini sebagai antisipasi jika ada jemaah yang tiba – tiba mengalami sakit,” urainya.
Tidak cukup sampai disitu, pada Haul Akbar kali ini, Dinas Kesehatan Provinsi juga mendirikan rumah sakit lapangan. Rumah sakit ini berfungsi sebagai tindakan penyelamatan pertama, apabila terjadi kondisi darurat.
“Berdasarkan pengalaman haul akbar sebelumnya, akan sangat sulit bagi petugas kesehatan untuk mengevakuasi jemaah yang memerlukan penanganan medis, untuk dibawa ke rumah sakit rujukan terdekat. Mengingat jalan darat akan sulit diakses, karena sesaknya jemaah yang hadir. Meski begitu, kita akan tetap siapkan jalur evakuasi di sungai, untuk membawa pasien ke rumah sakit rujukan terdekat,” tutupnya.
Pada haul akbar tahun ini, diperkirakan akan ada 300 tenaga kesehatan yang disiagakan selama acara berlangsung. Jumlah ini kemungkinan besar akan bertambah, mengingat akan ada banyak tenaga kesehatan yang menawarkan diri menjadi sukarelawan, termasuk mereka yang berasal dari provinsi tetangga, seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. (RIW/RDM/RH)