Komisi II DPRD Kalsel Sambut Baik Realisasi Pelabuhan Perikanan Batulicin
3 min readTANAH BUMBU – Komisi II DPRD Kalsel menyambut baik atas hasil kinerja Tahun 2022 yang dilakukan Pelabuhan Perikanan (PPI) Batulicin. Pasalnya, realisasi kas pendapatan yang diberikan instansi ini melebihi target atau sekitar 138 persen.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, mengaku terkesan atas hasil yang diberikan pelabuhan ini. Apalagi, target penerimaan di PPI Batulicin tahun 2023 kembali dinaikkan.
“Memang kalau bisa dikatakan terbesar karena pendaratan yang sering berlabuh tak hanya dari Kalsel saja melainkan dari Kalbar dan Kaltim ikut memasok atau mengambil ikan di sini. Terkadang Kalteng datang,” ujarnya, kepada awak media, usai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Pelabuhan Perikanan (PPI) Batulicin, Jumat (20/1) siang.
Politisi Golkar ini membeberkan, kalau Pelabuhan Perikanan (PPI) Batulicin juga bakal mendapat suntikan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 dari pemerintah pusat yang peruntukkannya khusus sebagai pengembangan infrastruktur. Hal itu juga agar lokasinya lebih representatif lagi.
“Jalan juga, saya yakin ini akan bagus lagi. Cuman, infrastruktur yang kurang nanti akan kita tambah melalui APBD di Badan Anggaran (Banggar) yang mudah-mudahan menjadi pelabuhan besar di Kalsel sebagai rujukan utama,” paparnya.
Kendati demikian, menurut dia, Pelabuhan Perikanan Batulicin sudah mengalami banyak kemajuan. Bahkan, potensi sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tak diragukan lagi.
“Tahun 2022 mereka (PPI Batulicin) bisa meyakinkan kita dan ternyata itu benar,” ucapnya.
Namun, ada hal yang saat ini masih menjadi target penyelesaian masalah baik tingkat legislatif atau pun pihak eksekutif yakni terkait lahan. Dimana, persoalan pelik itu ada dipihak ketiga.
“Ada keterkaitan aset, barang kali bisa dikoordinasikan dengan rekan dari Pelindo agar bisa diselesaikan,” ungkap Paman Yani (sapaan akrab) yang membidangi ekonomi dan keuangan.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Burhanuddin, menyampaikan, dengan adanya kabar baik ini tentu dukungan terhadap Pelabuhan Perikanan Batulicin terus mengalir. Mendengar adanya realisasi yang melebihi dari 138 persen itu tentu juga jadi pencapaian luar biasa.
“Mereka perlu mendapat aplause. Saya kira pula ke depan perkembangan PPI Batulicin harus terus mendapat dukungan. Karena, dari informasi yang didapatkan hasil bongkar muat ikan di pelabuhan itu ada dari Pontiakan dan Samarinda bahkan sampai daerah lainnya,” jelas dia.
Terkait aset, dirinya terus mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk segera menyelesaikan permasalahan aset lahan yang diketahui masih menyisakan 2.200 meter (m) dari total keseluruhan sebesar 2 Hektere (Ha).
“Alhamdulillah, aset yang sudah berhasil dikuasai itu sekitar 1,8 Ha. Jujur, saat ini surat kepemilikan tanah yang sebelumnya sudah diurus bersama Pelindo itu masih dengan saya dan harus segera ditelusuri agar bisa diselesaikan karena ganti rugi lahan sudah dibayarkan,” tuturnya.
Dilokasi yang sama, Kepala Pelabuhan Perikanan Batulicin, Akhmad Syarwani, menyebutkan, dari hasil realisasi penerimaan kas daerah (PAD) 138 persen tersebut tercatat target semula Rp245 juta untuk tahun 2022 terkumpul Rp335 juta.
“Pada 2023, kami ditargetkan sekitar Rp500 juta artinya kami harus mengembangkan lagi penerimaan di pelabuhan baik itu lahan, bangunan yang bisa menjadi potensi pendapatan,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Syarwani, dalam memaksimalkan Pelabuhan Perikanan (PPI) Batulicin, setidaknya pemerintah pusat telah mengalokasikan melalui DAK sebesar Rp2,6 Miliar.
“Itu untuk pemasaran ikan termasuk peningkatan lantai dermaga, drainase dan sebagainya. Bahkan, kami juga mendapatkan ABPD Murni untuk membangun APF dan Cold Storage,” bebernya.
Selanjutya, ia bersama masyarakat akan melakukan penelusuran terkait tumpang tindih lahan yang disekitar lokasi lahan pelabuhan.
“Dengan adanya dokumen yang disebutkan pak Burhan tadi, nanti kita telusuri siapa yang terlibat dalam penyelesaian lahan ini,” tutupnya. (RHS/RDM/RH)