Puluhan Kasus DBD Pada Awal Tahun 2023, Masyarakat Kembali Diingatkan Soal 3M Plus
1 min readBANJARMASIN – Tahun 2023 baru memasuki pekan keduanya, namun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalimantan Selatan sudah mencapai puluhan kasus. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mencatat, ada 74 kasus DBD se-Kalsel, dengan kabupaten Banjar mencatatkan kasus paling banyak, yakni 13. Disusul Tabalong dan kota Banjarbaru dengan masing – masing 12 kasus.
Data ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, dr. Diauddin, saat ditemui Abdi Persada FM di RSU Ulin Banjarmasin, pada Rabu (11/1) pagi.
“Kasus DBD pekan ini sedikit mengalami penurunan dibanding pekan lalu, namun secara total jumlahnya mencapai 70 kasus lebih. Kondisi musim hujan menjadi faktor peningkatan kasus akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini,” jelas Diauddin.
Lebih lanjut Diauddin mengimbau masyarakat kembali menggiatkan gotong royong, membersihkan lingkungan sekitar, serta tetap disiplin melalukan 3M Plus. Diantaranya menguras dan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan juga mengubur benda – benda yang berpotensi menjadi wadah nyaman Aedes Aegypti bertelur.
“Bagi masyarakat yang merasa kondisi tubuhnya mengalami gejala sakit DBD, agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, untuk mendapatkan penanganan segera. Gejala DBD itu diantaranya demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan tubuh mudah merasa lelah.
Selama tahun 2022, kasus DBD di Kalsel mencapai 1.015 kasus dengan 8 diantaranya meninggal dunia. Dimana kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Banjar dengan 230 kasus, disusul kota Banjabaru 140 kasus dan kabupaten Kotabaru dengan 139 kasus. (RIW/RDM/RH)