TPAS Regional Banjarbakula Atur Strategi Tingkatkan PAD
2 min readBANJARBARU – Realisasi pendapatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Regional Banjarbakula tahun 2022 mencapai Rp2,36 miliar.
Kepala TPAS Regional Banjarbakula, Sarwani, mengatakan hampir seluruh pendapatan berasal dari tarif pembuangan sampah yang diterapkan sejak awal tahun 2022 lalu terhadap 5 kabupaten/kota yang tergabung dalam Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Banjarbakula, yakni Kota Banjarbaru dan Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Tanah Laut serta Barito Kuala.
“Khusus Kota Banjarbaru kita pasang tarif 40 ribu Rupiah, sedangkan yang lainnya kita kenakan tarif 65 ribu Rupiah pertonnya,” ungkapnya, Kamis (5/1).
Dijelaskannya, dari 5 wilayah tersebut, Kota Banjarbaru menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan total kiriman sampah mencapai 24 ribu ton atau senilai Rp 972 juta.
“Yang paling rendah yakni Kabupaten Tanah Laut dengan jumlah kiriman 719 ton, sekitar 46 juta Rupiah,” bebernya.
Kurangnya kiriman sampah dari beberapa wilayah, diakuinya, disebabkan oleh beberapa faktor. Terutama di bidang operasional, seperti jumlah armada pengangkut yang belum mencukupi hingga kenaikan BBM yang tidak terduga.
“Mungkin karena Pemda setempat belum mengaggarkan di tahun 2022 lalu, kiriman sampah ke tempat kami meningkatnya sejak 3 bulan menjelang tutup tahun kemarin,” ujarnya.
Minimnya pengiriman tentu akan berdampak pada menurunnya pendapatan TPAS Regional Banjarbakula.
Menyiasati hal itu, Sarwani menyebut, pihaknya akan memberikan kelonggaran kepada 5 kabupaten/kota KSP Banjarbakula, dengan mempersilakan pembayaran iuran paling lambat bulan Maret 2023.
“Jadi dari Januari ini, kita persilakan mereka untuk mengirimkan sampahnya dulu, nanti baru diakumulasikan dan pembayarannya paling lambat kita minta bulan Maret,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, TPAS Regional Banjarbakula juga akan meningkatkan sarana dan prasarana agar target PAD Tahun 2023 dapat tercapai.
“Kita juga akan menambah jam operasional mulai dari jam 7 pagi hingga 5 sore, agar tidak hanya pendapatan yang meningkat, tetapi sampah di tempat kita ini juga benar-benar terkelola dengan baik,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)