Legislator Kalsel Fasilitasi Pemeriksaan Kesehatan Bagi Warga
2 min readBANJAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Isra Ismail memfasilitasi pemeriksaan kesehatan bagi warga Desa Handil Manarap Baru Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.
Menurut Isra, pemeriksaan kesehatan ini sebagai tindaklanjut dari sosialisasi Perda Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kesehatan yang dilaksanakannya, beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan itu, seorang peserta bertanya kepada petugas kesehatan yang menjadi salah satu narasumber tentang pengaruh debu yang dihasilkan dari penggilingan padi terhadap kesehatan.
“Nah dokter ini berkeinginan melakukan penelitian terhadap orang yang bertanya tadi. Guna memastikan hal tersebut, kami bawa dokternya langsung ke pabrik penggilingan padi dan memeriksa kesehatan pemilik pabrik dan karyawannya,” kata Isra kepada wartawan, Kamis (8/12).
Isra menyambut baik keinginan warga untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka. Hal itu artinya warga menjadi lebih paham tentang pentingnya kesehatan setelah mengikuti sosialisasi Perda yang dilaksanakannya.
Sementara itu, petugas kesehatan, dr Ita menjelaskan debu dan bahan kimia di tempat kerja bisa masuk ke saluran pernafasan manusia. Apabila dibiarkan dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan penyakit kronis.
“Dari beberapa penelitian menyebutkan debu yang ukurannya kecil itu dapat masuk ke saluran pernafasan. Jika menumpuk selama bertahun-tahun, maka bisa menyebabkan perubahan fungsi paru,” jelasnya.
Oleh karena itu, dr Ita menyarankan agar warga memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan terdekat setiap enam bulan sekali sehingga bila ada gejala penyakit dapat diantisipasi sejak dini.
Sedangkan, Pemilik Pabrik Penggilingan Padi, Jumran mengucapkan terimakasih atas fasilitasi pemeriksaan kesehatan tersebut. Ia mengaku sempat khawatir dengan kondisi kesehatannya, meskipun tidak memiliki keluhan. Namun dirinya bersyukur setelah dilakukan pemeriksaan disebutkan bahwa dirinya belum ada indikasi memiliki penyakit paru.
“Alhamdulillah kami diberikan kesempatan. Setidaknya setelah diperiksa, kami mengetahui bahwa belum kena gejala penyakit paru. Saat bekerja kami memakai masker dan saya juga bukan perokok,” tambahnya. (NRH/RDM/RH)