Berpotensi Bencana, Delapan Kecamatan di Kabupaten Banjar Diminta Waspada
2 min readBANJAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengidentifikasi delapan kecamatan di Kabupaten Banjar berpotensi banjir, longsor, puting beliung dan gelombang pasang air laut.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur, menyatakan bahwa daerahnya rawan terhadap bencana. Apalagi, menurut prakiraan dari BMKG, Kabupaten Banjar telah memasuki musim penghujan.
“Kita ketahui Kabupaten Banjar sangat rentan bencana. Semoga dengan adanya personel gabungan mulai dari TNI/Polri, TAGANA, DAMKAR serta relawan dapar terjalin kerjasama baik,” ujarnya, kepada awak media, usai melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana yang digelar di halaman kantor BPBD Kabupaten Banjar, Selasa (15/11).
Maka dari itu, ia mengharapkan, agar seluruh personel gabungan bersiap-siap. Minimal, mitigasi serta pencegahan sudah harus dilakukan.
“Dan para relawan nanti juga bisa ditindaklanjuti oleh BPBD sehingga kesiapsiagaan kita dapat berjalan lebih optimal lagi,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Saidi, upaya pencegahan serta penanggulangan bencana, menurutnya, hal utama saat ini semata-mata untuk masyarakat.
“Berikan juga pelayanan kepada mereka secara maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Banjar, Warsita, mengungkapkan, delapan kecamatan yang terdeteksi rawan bencana, di antaranya meliputi Paramasan, Pengaron, Sungai Pinang, Marataman, Martapura Barat, Martapura Timur, Sungai Tabuk dan Aluh-Aluh.
“Ini sudah kami petakan bahkan sudah dilakukan kajian. Bahkan, kita juga mempunyai operator untuk melaporkan setiap kejadian atau tanda-tanda bencana,” kata dia.
Salah satu langkah percepatan penanggulangan, lanjut Warsita, pihaknya telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang seluruhnya dibagi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Banjar. Hal ini pun bertujuan, supaya mitigasi dan pendeteksian bencana yang dilakukan dapat lebih efektif lagi.
“Biasanya satu hari diisi satu orang, kini sudah dibagi menjadi tiga orang dalam satu tim. Terkait data sudah ada juga Pusdalopsnya dan selalu kita pantau dan monitoring terus,” bebernya.
Selain itu, ia membeberkan, BPBD Kabupaten Banjar juga telah memiliki Early Warning System (EWS) atau alat pendeteksi dini bencana.
“Itu penganggaran langsung dari BNPB yang dipasang satu titik di Benteng Pengaron dan itu sudah aktif. Namun, kalau untuk bantuan dari PUPR kami masih menunggu ya,” tutupnya. (RHS/RDM/RH)