Harga Ikan di Pelabuhan Batulicin Tembus 60 Ribu Sekilo
2 min readTANAH BUMBU – Harga ikan yang dijual di Pelabuhan Perikanan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, mengalami kenaikan. Kesulitan mendapatkan bahan bakar solar menjadi dasar utama atas mahalnya komoditi ini.
Kepala Pelabuhan Perikanan Batulicin, Akhmad Syarwani, mengatakan, rata-rata harga ikan seperti tenggiri yang biasanya dijual di Pelabuhan Perikanan Batulicin sekitar Rp50 ribu, kali ini mampu menyentuh seharga Rp55 ribu – Rp60 ribu untuk pembelian satu kilogramnya.
“Dampak ini juga dipengaruhi atas kelangkaan solar sehingga berimbas pada ketersediaan stok ikan di pelabuhan Batulicin. Terlebih Tongkol Sisik yang hanya dijual seharga Rp30 ribu saat ini naik menjadi Rp33 ribu per kilo,” ujarnya kepada Abdi Persada FM, Kamis (6/10) siang.
Seiring dicabutnya harga subsidi solar juga menjadi alasan atas imbas kenaikan ikan di Pelabuhan oleh nelayan Tanah Bumbu. Bahkan, nelayan terpaksa berlabuh ke Banjarmasin dan Samarinda Kaltim untuk mendapatkan bahan bakar ini.
“Sebelumnya mereka (nelayan) harus keluar daerah untuk mendapatkan solar,” ungkapnya.
Atas dampak ini, kata dia, pemenuhan ikan di Pelabuhan Perikanan Batulicin juga mengalami penurunan yang cukup drastis.
“Yang biasanya dapat memenuhi stok hingga 18 ton per hari kini menyusut jadi 10 ton,” tuturnya.
Namun, ia membeberkan, khusus ikan bawal, lajang dan selar diakui harganya masih relatif stabil.
“Ketersediaannya pun dipastikan masih mencukupi,” beber Syarwani.
Kendati begitu, ia menjamin, pada Oktober ini bersama Pertamina pemenuhan kouta Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bagi nelayan dipastikan tersedia.
“Untuk sementara di alihkan dari SPBN PPI Batulicin ke SPBU Pjalau Tanbu dengan total 10 ribu liter atau sekitar sepuluh tangki,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)