10 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Museum Lambung Mangkurat Kalsel Tingkatkan Kecintaan Masyarakat Terhadap Musik Panting

2 min read

Suasana lomba musik panting di Museum Lambung Mangkurat Kalsel

BANJARBARU – Musik tradisional Kalimantan Selatan (Kalsel) “Musik Panting” kurang mendapat respon dari masyarakat modern. Terlebih dari generasi muda saat ini. Padahal menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun, musik panting merupakan salah satu warisan tak benda dari para pendahulu.

“Musik daerah Kalsel ini harus terus diwariskan untuk anak cucu di masa akan datang. Karena belum tentu ada musik seperti ini di negara lain,” ucapnya belum lama tadi.

Tak hanya dirinya, Muhammadun mengaku Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, pun sangat mencintai musik panting.

“Karena musiknya unik, ketika mendengar musik panting semangat menjadi meningkat,” tuturnya.

Berbagai macam upaya terus dilakukan oleh Pemprov Kalsel agar kesenian musik daerah ini dapat terus dicintai oleh masyarakat. Salah satunya dengan perlombaan musik panting yang diselenggarakan oleh Museum Lambung Mangkurat Kalsel, pada Sabtu (10/9) lalu, yang diikuti oleh 11 grup musik panting se Kalsel.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Taufik Akbar

“Kita sangat bangga terhadap antusias masyarakat dalam perlombaan ini. Ini membuktikan bahwa kecintaan terhadap musik panting masih melekat di hati warga Kalsel,” ucap Kasubbag Tata Usaha Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Taufik Akbar.

Perlombaan musik panting ini sengaja dilaksanakan di halaman depan Museum Lambung Mangkurat. Sebab menurut Akbar, hal itu bertujuan agar musik yang dimainkan didengar langsung oleh warga yang melintas di jalan.

“Supaya warga yang melintas juga ikut mendengarkan musik panting, karena ini musik daerah Kalsel. Ini juga sekaligus warga bisa mengetahui ada museum punya Pemprov Kalsel di sini,” terangnya.

Tak hanya bagi grup musik panting terbaik, Akbar mengaku perlombaan tersebut juga menilai skill individu pemain. Seperti vokal, biola, babun (gendang banjar), dan gitar panting.

“Kita ingin memberi apresiasi tersendiri untuk para pemain, jadi mereka lebih semangat,” ungkapnya.

Kedepannya, Akbar membeberkan, Museum Lambung Mangkurat Kalsel akan terus melakukan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan warisan budaya Kalsel agar tidak punah digerus zaman.

“Insyaallah kita akan terus upayakan kegiatan semacam ini, semoga terlaksana dengan lancar,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.