BKKBN RI Apresiasi Turunnya Angka Stunting di Banjarbaru
2 min readBANJARBARU – Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan seorang anak berada dibawah standar yang ditetapkan menteri kesehatan. Untuk mengatasi stunting di Kota Banjarbaru, berbagai kegiatan terus dilakukan demi target penurunan stunting oleh Pemerintah Kota Banjarbaru, percepatan penurunan stunting ini harus dilakukan secara serentak, sehingga Pemerintah Kota Banjarbaru membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan instansi lainnya.
Kali ini, pemerintah Kota Banjarbaru melaunching 3 Program sekaligus, yakni launching bapak asuh anak stunting (BAAS), serta Launching dapur sehat atasi stunting (DASHAT), dan peresmian kampung keluarga berkualitas (Kampung KB), di Kampung KB Gunung Kupang Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Peresmian yang digelar pada Selasa (6/9), dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Arifin, beserta sejumlah Kepala SKPD Lingkup Kota Banjarbaru.
Dalam sambutannya Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Arifin menyampaikan, stunting menjadi ancaman nyata bagi masa depan anak – anak generasi penerus bangsa, berbagai kegiatan terus dilakukan demi mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
“Konsep program bapak asuh anak stunting (BAAS) sama dengan program orang tua asuh, yakni terdapat donatur yang membantu keluarga yang mempunyai bayi dibawah 2 tahun, keluarga yang akan mempunyai bayi, serta para calon pengantin, ” ungkap Aditya.
Ia menambahkan, angka stunting di Kota Banjarbaru hanya 19 Persen, dan hal ini merupakan suatu yang membanggakan, dikarenakan angka stunting Kota Banjarbaru dibawah angka Nasional.
“Survei terakhir di Kota Banjarbaru angka stunting diangka 10,4 Persen, hal ini menjadi kebanggaan sehingga diharapkan tahun 2024 Kota Banjarbaru akan bebas dari stunting.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyampaikan, pihaknya mengapresiasi penurunan angka stunting di Kota Banjarbaru, dan dengan dilauncingnya program bapak asuh anak stunting (BAAS), serta Launching dapur sehat atasi stunting (DASHAT), dan peresmian kampung keluarga berkualitas (Kampung KB), maka kesehatan anak-anak di Kota Banjarbaru akan terjaga.
“Kota Banjarbaru menjadi salah satu Kota di Provinsi Kalsel yang angka Penurunan Stunting terendah, dan hal ini patut di apresiasi, ” Ungkap Hasto Wardoyo.
Hasto Wardoyo menambahkan, angka stunting tertinggi di Provinsi Kalsel terdapat di Daerah Kabupaten Banjar yang mencapai angka 40 Persen, dan disusul Kabupaten Tapin dengan angka 33,9 Persen.
“Saya harapkan angka stunting di 2 Kabupaten tersebut dapat menurun,” tutup Hasto. (MRF/RDM/RH)