3 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pemprov Kalsel Beri Penghargaan Kepada 20 Perusahaan Industri Pengolahan

2 min read

(Dua kiri) Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, saat menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada perwakilan perusahaan

BANJARBARU – Bertepatan Hari Jadi (Harjad) ke-72 Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Provinsi memberikan penghargaan kepada perusahaan industri pengolahan pembayar pajak terbesar dan perusahaan industri pengolahan dengan nilai ekspor tertinggi di 2021.

Kepala Dinas Perindustrian Kalsel Mahyuni, mengatakan ada masing-masing 10 perusahaan yang diberikan penghargaan.

Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni

Berurutan disebutkannya, 10 perusahaan pembayar pajak terbesar yakni PT Insan Bonafide Banjarmasin dengan bidang usaha industri karet remah, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kotabaru industri semen, PT Conch South Kalimantan Cement Tabalong industri semen, PT Karias Tabing Kencana Hulu Sungai Utara industri karet remah, PT Jhonlin Agro Raya Tanah Bumbu industri kelapa sawit, PT Patria Maritim Perkasa Barito Kuala industri kapal dan perahu, PT Multi Sarana Agro Mandiri di Kotabaru industri sawit, Pertamina Banjarmasin industri minyak, Batulicin Agro Sentosa Tanah Bumbu industri pengelola pabrik kelapa sawit dan Hasnur Citra Terpadu Tapin industri perkebunan kelapa sawit.

Sedangkan 10 perusahaan dengan  nilai ekspor tertinggi di 2021, yaitu PT Wijaya Triutama Plywood Industri Banjarmasin dengan bidang usaha industri kayu panel, PT Basirih Industrial Banjarmasin industri plywood, PT Dharma Putra Kalimantan Sejati Barito Kuala industri kayu lapis , PT Tanjung Selatan Makmur Jaya Barito Kuala industri panel kayu, PT Surya Satrya Timur Banjarmasin industri kayu lapis, PT Tanjung Raya Plywood Barito Kuala industri kayu lapis laminasi, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Kotabaru industri semen, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk Tanah Laut industri CPO, minyak goreng dan Solar B30, PT Sime Darby Oils Pulau Laut Refinery Kotabaru industri minyak goreng kelapa sawit dan PT Tanjung Alam Jaya Banjarbaru industri high calory coal.

“5 perusahaan pembayar pajak terbesar dipegang oleh perusahaan industri pengolahan sawit, sedangkan 6 perusahaan pengekspor terbesar bergerak di bidang industri plywood,” ucapnya Selasa (16/8).

Mahyuni mengakui penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi Gubernur Kalsel kepada perusahaan industri atas kinerja yang baik selama ini. Sebab menurut Mahyuni, industri pengolahan berdampak pada kesempatan penyerapan tenaga kerja di Kalsel hingga puluhan ribu.

“Termasuk juga pajak perusahaan dan pajak ekspor yang mereka bayar itu, sekitar 20 persen merupakan dana perimbangan pajak yang jadi pendapatan daerah,” ungkap Mahyuni.

Mahyuni berharap industri pengolahan tersebut dapat terus eksis, terutama bagi perusahaan industri berkelanjutan seperti pengolahan minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan karet yang berperan penting terhadap nasib pegawai di perkebunan.

“Saya harap volume (perusahaan) mereka lebih meningkat, jadi kesempatan kerja juga lebih meluas” harapnya.

Mahyuni menilai, kemajuan perindustrian juga akan berdampak pada daya beli sehingga dapat meningkatkan IPM (indeks pembangunan manusia).

“Penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan, kita usahakan agar pemberian penghargaan ini dapat terlaksana setiap tahunnya,” tutupnya. (SYA/RDM/RHS/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.