Sekolah di Kalsel Siap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar dan Mengajar
2 min readBANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kurikulum merdeka belajar dan mengajar, salah satunya pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan, dukungan juga diberikan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
“SMK di Kalsel telah siap melaksanakan kurikulum merdeka belajar dan mengajar,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan M Syamsuri, pada program TKHI di Radio Abdi Persada FM, edisi Selasa (2/8).
Bahkan, lanjutnya, saat ini sudah ada SMK di Provinsi Kalimantan Selatan yang menerapkan, kurikulum merdeka belajar dan mengajar tersebut.
“Di Kalsel terdapat 127 SMK, pada kurikulum merdeka belajar dan mengajar ini, ada tiga jenis pelaksanaan, yaitu mandiri belajar telah dilaksanakan di 39 SMK, mandiri berubah sebanyak 27 SMK, serta mandiri berbagi sebanyak 1 SMK,” jelas Syamsuri.
Sehingga, tambahnya, total SMK yang telah menerapkan sebanyak 67, dan yang belum menerapkan sebanyak 60.
“Sehingga dengan begitu SMK di Provinsi Kalimantan Selatan, telah siap melaksanakan kurikulum merdeka belajar dan mengajar tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi mengatakan, pada kurikulum merdeka mengajar, guru dituntut untuk lebih kreatif, dalam menyampaikan pengajarannya.
“Pada pelaksanaan kurikulum merdeka belajar dan mengajar tersebut, guru dan siswa akan lebih aktif lagi pada saat pelajaran berlangsung. Mengingat, sistem pengajaran nantinya menggunakan sistem projek,” ungkapnya.
Misalnya, projek kearifan lokal membuat kain sasirangan. Nantinya, siswa dan guru membuat secara nyata keterampilan tersebut.
Sehingga, lanjut Nuryadi, diharapkan siswa mendapatkan sebuah karya, yang selanjutnya dilanjutkan pada kegiatan ekstrakurikuler.
Pada satu projek tersebut dikerjakan selama 1 semester. Diharapkan, kurikulum merdeka belajar dan mengajar ini, dapat membentuk karakter, wawasan kebangsaan, serta lainnya.
“Bakat dan kelebihan dari siswa inilah yang terus digali dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka mengajar dan belajar,” jelas Nuryadi. (SRI/RDM/RH)