13 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Bangun Sinergitas, Pemprov Kalsel Dukung Gerakan 1000 Startup

2 min read

Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan Setdaprov Kalsel, Syaiful Azhari (berdiri), saat membacakan sambutan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor

BANJARBARU – Distrupsi teknologi digital saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dalam merubah dinamika dunia usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Tidak dapat dipungkiri, situasi pandemi yang berjalan kurang lebih dua tahun ini secara tidak langsung ikut memacu perkembangan dunia usaha yang bergerak secara digital.

Hal ini disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Syaiful Azhari, dalam Focus Group Discussion (FGD) Ecosystem Connect Gerakan Nasional 1000 Startup Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) yang diselenggarakan oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo RI di Aula Dinas PMPTSP Kalsel, Senin (18/7) siang.

Suasana FGD Ecosystem Connect Gerakan Nasional 1000 Startup

Syaiful mengungkapkan, banyaknya perusahaan-perusahaan Multi Nasional yang semakin tumbuh dan kuat bukan karena memiliki aset fisik seperti tanah dan bangunan, namun menguasai aset terpenting saat ini yaitu kekuatan data. Kekuatan data ini lah menurutnya yang membuat amazon, google, youtube, facebook dan lain lain menjadi raksasa.

“Bahkan di Indonesia kita juga memiliki gojek, tokopedia, traveloka, bukalapak dan sebagainya. Mereka inilah contoh dari berhasilnya ekosistem digital yang dibangun pemerintah dan dunia usaha dalam menhadapi tantangan dan peluang ditengah distrupsi teknologi dan industri,” ucapnya.

Untuk itu lanjutnya, perlu ditanamkan penguasaan data dan infomasi melalui ekosistem digital, serta penguasaan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana lalu lintas data.

“Kita perlu memiliki ekosistem digital yang memungkinkan tumbuh dan menjamurnya enterpreneur muda. Mereka yg mau bergerak dan memenuhi startup ekonomi digital yang memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini,” lanjutnya.

Syaiful juga berharap peluang digital ekonomi di daerah dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku usaha, UMKM, serta investor. Mengingat Kalteng dan Kalsel selaku dua provinsi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) tentu sangat berpeluang untuk memanfaatkan momentum ini dalam memajukan potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh daerah masing-masing.

“Untuk itu kami Pemprov Kalsel terus bekerja dan mendorong peningkatan sarana dan prasarana internet, baik dalam segi kualitan maupun kuantitas. Hal ini penting demi tumbuhnya ekosistem digital daerah kita yang tersebar merata,” bebernya.

Di tempat sama, Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhammad Muslim, mengaku akan membangun sinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk meningkatkan jumlah enterpreneur muda di Kalsel.

“Kita dorong pemerintah pusat untuk mampu mencapai target seribu startup karena sangat baik bagi dunia usaha digital kita,” ucapnya.

Menurut Muslim, Kalsel termasuk kategori baik dalam pemenuhan sarana dan prasarana internet. Hal ini terbukti dari jumlah blank spot yang hanya 9 persen dari luas wilayah provinsi ini.

“Kota Banjarmasin bahkan jumlah blank spotnya sudah nol, sedangkan kota Banjarbaru hanya satu sampai dua titik,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.