UPTD Museum Lambung Mangkurat Gelar Lomba Balogo
2 min readBANJARBARU – Balogo merupakan salah satu permainan tradisional asli Kalsel. Bahkan, permainan Balogo sudah diakui dan ditetapkan sebagai permainan rakyat. Untuk memperkenalkan permainan tradisional seperti permainan Balogo dan Bagasing, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel, melalui UPTD Museum Lambung Mangkurat, mengelar perlombaan permainan Balogo, yang diselengarakan di Halaman Museum Lambung Mangkurat pada Kamis (23/6).
Perlombaan permainan Balogo dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel Muhammadun, yang diwakili Sekretaris Dinas Hadeli Rosyaidi.
Dalam sambutannya Hadeli Rosyaidi menyampaikan, pihaknya mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para peserta perlombaan, yang terdiri dari berbagai Instansi SKPD Lingkup Kalsel, Pelaku Budaya, dan Masyarakat kalimantan Selatan. Yang bersedia mengikuti kegiatan perlombaan permainan balogo meskipun saat ini Pandemi COVID-19 masih merebak diwilayah Banua Kalsel.
“Sudah sepatutnya kita tetap menjaga protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah,” ungkap Hadeli.
Hadeli menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan terus memperkenalkan permainan-permainan tradisional khas banua ini kepada masyarakat. Kalimantan Selatan sangat banyak memiliki permainan-permainan tradisional yang dimainkan masyarakat zaman dahulu. Bahkan, sejumlah permainan tradisional seperti balogo dan bagasing, sudah diakui dan ditetapkan sebagai permainan rakyat. Untuk itu, pihaknya akan terus memperkenalkan permainan tradisional kepada masyarakat luas agar permainan tradisional tidak punah dan dapat diingat oleh masyarakat modern.
“Perlu diperkenalkan dan diwariskan kepada generasi muda nilai-nilai positif tersebut, dan dapat dijadikan bekal dalam kehidupan di masa mendatang, salah satunya pada permainan Balogo,” tutup Hadeli.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat Suprihanto menyampaikan, perlombaan permainan Balogo diharapkan tidak menjadi acara Ceremony saja, namun dapat dijadikan sebagai acara yang berkelanjutan, untuk memperkenalkan permainan tradisional khas kalsel.
“Akan kami usahakan ditahun-tahun mendatang akan digelar perlombaan permainan-permainan tradisional,” tutup Suprihanto. (MRF/RDM/RH)