3 November 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Masyarakat Kalsel Masih Banyak Tidak Mengetahui Penerapan Siaran Televisi Digital

2 min read

Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel, Suripno Sumas

BANJARMASIN – Masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) masih banyak yang tidak mengetahui terhadap rencana pengalihan siaran televisi analog ke televisi digital, yang dikenal dengan sebutan Analog Switch Off (ASO), yang akan diterapkan serentak pada 2 November 2022 mendatang.

Penilaian ini disampaikan Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel, Suripno Sumas kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (8/6).

“Masih banyak masyarakat di Kalsel juga tidak mengetahui jika siaran televisi analog yang saat ini dinikmati akan dimatikan dan dialihkan pada siaran digital,” katanya.

Menurut Suripno, masyarakat bahkan tidak memahami adanya informasi yang saat ini banyak beredar di televisi maupun media sosial. Padahal hal ini harusnya dipersiapkan sedini mungkin, walaupun saat ini masih diterapkan multiphase sehingga siaran analog dan digital bisa dinikmati bersamaan.

“2 November 2022 nanti, masyarakat mungkin akan kaget atau tidak siap, karena siaran televisi yang ditonton saat ini akan hilang, karena digantikan siaran televisi digital,” jelasnya.

Karena itu, Suripno mengimbau agar masyarakat mulai mengalihkan tangkapan antena di rumah masing-masing dari analog ke digital untuk menonton tayangan yang lebih bersih dan suaranya jernih.

“Inilah keunggulan siaran televisi digital, yang jauh lebih bagus daripada analog,” tambahnya.

Suripno menyarankan kepada pihak terkait, terutama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kalsel dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Tahap pertama ASO di Kalsel berada di kabupaten yang jauh dari Kota Banjarmasin, sehingga agak sulit tersentuh informasi siaran televisi digital,” jelasnya.

Sedangkan masyarakat di kabupaten yang diterapkan ASO tahap pertama, yakni Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong dan Kotabaru, mereka selama ini lebih banyak menggunakan televisi berlangganan (TV Kabel) ataupun parabola.

“Sehingga mereka memang belum tersentuh sosialisasi televisi digital,” tegasnya.

Untuk itu, Suripno meminta kepada pemerintah maupun lembaga penyiaran agar mempercepat pendistribusian Set Top Box (STB) yang bisa digunakan untuk merubah siaran analog menjadi siaran digital.

“Harapannya masyarakat miskin bisa mendapatkan bantuan STB gratis dari pemerintah agar mereka bisa menikmati siaran televisi digital,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.