Dalam Sehari, Misi Dagang dan Investasi Jatim-Kalsel Bukukan Transaksi Rp131 Miliar
2 min readBANJARMASIN – Misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan mencatatkan transaksi hingga Rp131 miliar, dalam satu hari kegiatan yang digelar disalah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada Rabu (13/4). Sedangkan dalam jangka panjang, ditargetkan transaksi dapat mencapai sekitar Rp54 trilyun.
Misi Dagang dan Investasi ini, merupakan agenda kerjasama rutin antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri. Hal ini sesuai pula dengan instruksi Presiden, Joko Widodo.
Kerjasama ini, ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian, oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dengan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar.
Usai acara, kepada wartawan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia mempunyai market yang sangat besar pada sektor apapun termasuk di Kalimantan Selatan.
“Kerjasama ini bisa mempertemukan antara industri dengan sumber bahan baku subtitusi hingga bisa mengurangi impor bahan baku untuk kebutuhan produk dalam negeri”, ujarnya.
Lebih rinci Khofifah mengatakan, perjanjian kerjasama antar SKPD yang juga dilakukan pada hari yang sama, lebih ditekankan pada alih inovasi. Contohnya antar Dinas Perindustrian kedua provinsi, terkait alih inovasi One Pesantren One Prodouct, yang sudah dijalankan di provinsi Jawa Timur sejak dirinya resmi dilantik. Untuk di wilayah provinsi Kalimantan Selatan, rencananya inovasi ini akan diluncurkan pada Agustus 2022.
“Saya berharap, penandatanganan perjanjian kerjasama ini, dapat mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak”, tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar mengatakan, kerjasama dengan provinsi Jawa Timur ini, telah terjalin sejak lama, khususnya pada sektor perdagangan.
“Kedekatan wilayah inilah yang menjadikan konektivitas Jatim dan Kalsel cukup potensial dalam menunjang pembangunan ekonomi kedua wilayah”, jelasnya kepada wartawan.
Roy mengatakan, bagi provinsi Kalimantan Selatan, provinsi Jawa Timur memiliki kontribusi besar, sebagai tiga provinsi terbesar dalam penjualan dan pembelian komoditas Kalsel.
Berdasarkan data BPS, penjualan komoditas ke Jawa Timur tahun 2021 mencapai Rp6,4 triliun, sedangkan pembelian dari provinsi Jawa Timur sebesar Rp 5,2 triliun.
“Alhamdulillah berdasarkan laporan yang kami terima, hingga jam 6 sore, transaksi dalam satu hari saja mencapai Rp131 miliar,” katanya.
Sekdaprov berharap, melalui kerjasama ini, ekonomi Kalimantan Selatan dapat bangkit dari keterpurukan, akibat pandemi COVID-19. (RIW/RH)