Gelar Musrenbangtan, Pemprov Kalsel Optimis Tingkatkan Hasil Produksi Perkebunan dan Peternakan
2 min readBANJARBARU – Pemprov Kalsel melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Murenbangtan) tingkat Provinsi Kalsel tahun anggaran 2023 di salah satu hotel berbintang Banjarbaru, pada Senin (28/3) sore.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam sambutannya yang dibacakan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, berharap seluruh peserta yang menghadiri kegiatan ini dapat aktif dalam berpartisipasi dan bermusyawarah.
Selama tahun 2021 dimana COVID-19 masih melanda Kalsel, sub sektor perkebunan dan peternakan diakuinya memiliki ketahanan dan ketangguhan yang kuat.
Hal ini terlihat dari tiga hal. Pertama, capaian produksi karet, sawit, dan daging dengan kriteria memuaskan yaitu diatas 90 persen. Kedua, dari indikator nilai tukar pekebun sebesar 124,03 persen dan peternak sebesar 101,35 persen, membuktikan bahwa tingkat kesejahteraan pekebun dan peternak juga membaik. Ketiga, kinerja ekspor perkebunan Kalsel pada tahun 2021 meningkat sebanyak 63,37 persen dibanding tahun 2020.
“Nilai ekspor perkebunan kita pada tahun 2020 sebesar Rp3.806.031.434.755, naik menjadi Rp10.546.582.213.707 pada tahun 2021,” ungkapnya.
Dirinya juga meyakini, Kalsel dapat keluar dari masa pandemi dengan baik, bahkan menjadi banua pemenang khususnya dari sub sektor perkebunan dan peternakan.
“Melalui program prioritas yang telah diciptakan Pemprov Kalsel diantaranya Siska Ku Intip dan pengembangan korporasi petani bebasis kawasan karet (intervensi ternak kambing didalamnya) dapat mempercepat tercapainya swasembada daging, ketahanan pangan dan penyangga IKN,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK mengaku siap mendukung upaya Pemprov melalui fungsi anggaran, pengawasan dan pembentukan Perda.
“DPRD Kalsel siap untuk membantu, baik terkait alokasi anggaran atau penyiapan produk hukum berupa Perda,” ungkapnya.
Menurut Supian, perlu beberapa strategi untuk meningkatkan hasil produksi ternak, contohnya di Kabupaten HSU yang sangat potensial terhadap pengembangan peternakan unggulan itik alabio murni. Seperti membangun peternakan inovatif dan kondusif berkelanjutan, membangun klaster peternakan, serta revitalisasi kelembagaan pelestarian peternakan itik alabio.
“Potensi-potensi produk pertanian maupun peternakan di Kabupaten Kota se Kalsel harus dipetakan. Sehingga kita bisa fokus untik mengembangkannya,” pesannya.
Di tempat yang sama, Kadisbunnak Kalsel, Suparmi mengatakan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memberikan dukungan penuh dalam pembangunan sektor perkebunan dan peternakan yang menjadi andalan.
“Dalam Musrenbangtan ini diharapkan dapat dirumuskan prioritas pembangunan perkebunan dan peternakan bersama kabupaten kota sehingga dapat berkolaborasi dan selaras,” katanya.
Untuk sektor kelapa sawit dan ternak sapi potong, Disbunnak Kalsel telah melaksanakan program Siskaku intip (sistem integrasi kelapa sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma).
“Termasuk peremajaan sawit rakyat dalam rangka peningkatan produksi TBS dsn CPO Kalsel,” ujarnya.
Kemudian contohnya lainnya pengembangan plasma nutfah itik alabio, pengembangan UPPB (unit pengolahan dan pemasaran bokar) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani karet. (SYA/RDM/RH)