Peringati Hari Bekantan 2022, Paman Birin Serahkan Bekantan Awards Kepada 5 Penerima
2 min readBANJARMASIN – Peringatan Hari Bekantan tahun ini, terasa lebih istimewa, karena adanya Bekantan Awards. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh atau lembaga, yang memiliki dedikasi dan komitmen untuk melestarikan Bekantan. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, saat membuka Seminar Hari Bekantan di aula Rektorat ULM, Banjarmasin, Senin (28/3).
Menurut Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki, pemberian penghargaan ini adalah kali kedua, setelah pertama kalinya pada 2018 lalu. Dimana saat itu, Bekantan Awards pertama diberikan kepada Gubernur Kalsel, yang dinilai sangat membantu upaya pelestarian Bekantan melalui aturan yang diterbitkan.
“Tahun ini ada 5 penerima Bekantan Awards, baik tokoh maupun lembaga yang sudah membuktikan dedikasinya pada upaya pelestarian Bekantan. Yakni Noormiliyani, selaku Bupati Barito Kuala. Kemudian Sutarto Hadi, yang menjabat Rektor ULM, Timothy Roberts Kilgour dari University Of New Castle Australia, Hadi Sukadi Alikodra, peneliti senior Bekantan dan PT Pertamina Integrated Terminal Banjarmasin,” jelasnya kepada wartawan disela-sela acara.
Sementara itu, dalam sambutannya saat membuka Seminar Hari Bekantan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menegaskan komitmen pemerintah provinsi, untuk melestarikan primata asli pulau Kalimantan tersebut.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, terus berupaya dalam pelestarian lingkungan dan pelestarian Bekantan. Seperti adanya regulasi terkait perlindungan dan pelestarian Bekantan, program revolusi hijau, serta berbagai program lainnya terkait pelestarian lingkungan. Selain itu, pemerintah Provinsi juga mendukung pembangunan dan pengembangan Pulau Curiak sebagai kawasan konservasi dan stasiun riset Bekantan,” katanya.
Paman Birin (sapaan khas Gubernur) menambahkan, Bekantan primata endemik asli Kalimantan, masuk dalam kategori satwa yang terancam punah dan tentunya harus mendapat perhatian serius untuk pelestariannya.
“Kita tidak ingin, anak-cucu kita, generasi penerus kita, tidak tahu atau tidak bisa lagi melihat secara langsung, maskot atau ikon dari Kalimantan Selatan tersebut,” ucapnya.
Seperti diketahui, 28 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bekantan. Dimana pada 28 Maret 2015, Bekantan ditetapkan sebagai maskot maskot Provinsi Kalimantan Selatan, yang kemudian dijadikan pula sebagai Hari Bekantan.
“Semoga dengan peringatan ini, dapat menumbuhkan kepedulian dan meneguhkan komitmen kita, dalam menjaga dan melestarikan Bekantan, satwa endemik asli Kalimantan dan juga maskot dari banua kita, Kalimantan Selatan. Terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada Yayasan Sahabat Bekantan indonesia, atas dedikasi dan komitmen, dalamĀ menjaga dan melestarikan bekantan, di Kalimantan Selatan,” pungkasnya. (RIW/RDM/RH)