12 Oktober 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Basarnas Banjarmasin Gunakan ‘Aqua Eye’ Cari Korban Tenggelam di Antasan Senor

2 min read

Tim Basarnas sedang menggunakan alat 'Aqua Eye' untuk mendeteksi keberadaan korban

BANJAR – Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin, Selasa (15/3) mendapatkan informasi dari BPBD Kabupaten Banjar bahwa pukul 00.30 WITA tadi telah terjadi Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) orang tenggelam di sungai Martapura desa Antasan Senor Kabupaten Banjar dengan identitas korban yang sampai berita ini dirilis, masih belum diketahui.

Berdasarkan infomasi yang didapatkan dari saksi, korban terlihat melompat dari atas jembatan ke dalam sungai dalam kondisi mabuk sebelum jatuh dan tenggelam.

“Ya kita melihat korban melompat dari atas jembatan, sebelumnya dia terlihat duduk di atas motor dengan plat nomor DA 2658 QC dalam keadaan mabuk, kemudian tiba-tiba berdiri ke tepi jembatan dan melompat,” terang M. Seman salah satu saksi yang berada di lokasi kejadian.

Dari hasil penulusuran lewat aplikasi Bakeuda Provinsi Kalsel bahwa nomor plat DA 2658 QC tersebut teregistrasi atas nama Kasful Anwar, namun nama tersebut tidak dapat di pastikan sebagai identitas korban, karena data yang didapat hanya menginformasikan kepemilikan kendaraan yang berada dilokasi kejadian.

Merespon informasi tersebut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, langsung menerjunkan 1 Tim rescue berjumlah 6 orang dengan menggunakan sarana 1 Unit Truck personil, Rubber Boat, GPS, Alat Komunikasi, APD COVID-19, serta 1 set peralatan terbaru Basarnas bernama Aqua Eye ke lokasi kejadian.

Menurut Al Amrad, Basarnas Banjarmasin baru saja kedatangan dua alat canggih yaitu Aqua Eye dan Under Water Search Device, adapun kedua alat tersebut merupakan peralatan yang dikirim dari Kantor Pusat Basarnas di Jakarta untuk mendukung operasi SAR di daerah.

“Saat ini alat tersebut kami pergunakan pada giat operasi SAR di Sungai Martapura di desa Antasan Senor ini,” terangnya.

Saat ini menurut Al Amrad, Basarnas Banjarmasin memang sangat perlu memiliki kedua alat canggih tersebut, guna mendukung operasi SAR khususnya di perairan laut, sungai atau danau yang ada di Kalimantan Selatan.

Disampaikannya, alat Aqua Eye atau sonar pendeteksi bawah air ini berfungsi dan dipergunakan saat mendeteksi keberadaan korban di kedalaman air dengan sistem pendeteksian frekuensi, sonar atau scanning.

“Jadi alat ini bisa dioperasionalkan dengan short range (jarak pendek), medium range (jarak menengah) serta long range (jarak jauh). Maksimal jaraknya 50 meter di kedalaman air. Jadi kita bisa dapat melakukan scanning untuk segera mengetahui keberadaan korban atau ada tidaknya korbannya,” jelasnya.

Sampai berita ini diturunkan, tim rescue Basarnas Banjarmasin yang tergabung dalam tim SAR Gabungan masih melakukan upaya pencarian dengan memaksimalkan sarana prasarana yang dimiliki.

“Kami berupaya agar korban segera kita temukan tentunya dengan bantuan serta sinergitas semua unsur potensi SAR yang terlibat pada operasi kali ini,” jelasnya. (SAR.BJM/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.