Umrah Mulai Ramai, DPRD Kalsel Minta Layanan Keimigrasian Ditingkatkan
2 min readBANJARBARU – Ramainya masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang melakukan keberangkatan umrah membuat Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Rachmah Norlias berupaya memastikan pemberian pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Hal itu diwujudkannya dengan melakukan monitoring ke kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani KM 22 Landasan Ulin, Kamis (10/3).
Rachmah melihat langsung alur pelayanan yang diberikan kepada pemohon. Terpantau, tidak ada bludakan antrian karena permohonan bisa diajukan secara online melalui aplikasi M-Paspor, termasuk untuk proses pembayarannya. Pemohon hanya datang untuk berfoto dan melengkapi data seperti verifikasi sidik jari.
Legislator dari Partai Amanat Nasional ini menilai pelayanan yang diberikan oleh kantor imigrasi sudah sangat maksimal. Terlebih untuk menghindari kerumunan di masa pandemi ini.
“Kami memonitor pembuatan paspor sekalian bikin paspor. Alhamdulillah pelayanan sangat bagus tanpa antri karena kita sudah daftar online kemudian fasilitas pelayanan cukup baik. Segala fasilitas yang disyaratkan untu WBK dan WBBM sudah lengkap. Bahkan disediakan minuman teh dan kopi untuk pemohon,” katanya kepada wartawan.
Dalam kesempatan ini, Rachmah meminta agar kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Banjarmasin terus berupaya meningkatkan pelayanan. Apalagi pada April mendatang, lanjutnya, berpotensi terjadi peningkatan pemohon menyusul akan dihapuskannya kebijakan karantina untuk penerbangan internasional.
“Kalau melihat jumlah pemohon yang datang hari ini kemungkinan pembuatan paspor akan meningkat karena orang akan banyak yang umrah dan ditambah nantinya kebijakan bebas karantina. Mudah-mudahan layanan terus ditingkatkan dan sukses selalu untuk imigrasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin, Sahat Pasaribu mengakui sejak umrah kembali dibuka, memang terjadi peningkatan mencapai 30 pemohon perhari. Hanya saja, menurutnya, jumlah itu belum kembali normal dimana sebelum pandemi angka pemohon di atas 100 orang perhari.
“Pada saat musim pandemi dari Februari 2021, pemohonnya itu sehari bisa 8 orang, paling tinggi 15 orang. Tapi setelah Desember dibuka, naik dari 15 sampai 30 orang. Kemudian ditutup lagi. Tapi kalau sekarang tiap hari meningkat meningkat bisa rata-rata 30 pemohon perhari. Namun jumlah tersebut belum normal karena untuk Banjarmasin itu pelayanan paspor sekitar 85 persen untuk umrah dan haji rata-rata di atas 100 orang perhari. Selain itu, ada juga yang membuat paspor untuk wisata dan melanjutkan sekolah di luar negeri,” jelasnya .
Sahat menambahkan, saat ini dalam rangka mempermudah masyarakat yang ingin berumrah khususnya para lansia, kantor Imigrasi Kelas I Banjarmasin juga melakukan jemput bola dengan memberikan layanan eazy pasport yang ada di 11 kabupaten/kota di Kalsel kecuali Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
“Pemohon bisa secara kolektif mengajukan permohonan dan akan langsung didatangi oleh petugas imigrasi,” jelasnya.
Selain itu, kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin juga telah membuka unit layanan paspor (ULP) di kabupaten Tapin dan unit kerja kantor (UKK) di kabupaten Balangan untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. (NRH/RDM/RH)