23 Maret 2025

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Tidak Adanya Bidang Studi Analis Kimia di Kalsel, Jadi Perhatian Serius Pemprov

2 min read

Bidang Studi Analis Kimia

BANJARBARU – Majunya industri-industri di banua Kalimantan Selatan, berbanding dengan masih kurangnya tenaga kerja kerja yang dibutuhkan para pelaku industri, contohnya saja hilirasi industri CPO, hilirasi industri Nikel, dan Hilirisasi industri baterai yang membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian analis kimia. Namun pendidikan vokasi dan SMK di Banua ini, masih belum ada yang mempunyai bidang studi tersebut, padahal lulusan dari bidang studi analis kimia sangat diperlukan bagi para pelaku industri. Dengan tidak adanya bidang studi Analis Kimia di Kalsel, menjadi perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kalsel.

Kepada Abdi Persada FM, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel Mahyuni menyampaikan, bidang studi Analis Kimia sangatlah diperlukan bagi pelaku industri di banua ini, apalagi sudah banyak pelaku industri yang melakukan hilirisasi industri seperti hilirisasi industri pengolahan biji besi, nikel, dan baterai, yang memerlukan analis kimia.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel Mahyuni

“Perusahaan – perusahaan terpaksa merekrut atau mengambil tenaga kerja dari luar daerah, karena di tempat kita tidak tersedia program studi yang diperlukan, yakni analis kimia baik ditingkat SMK sampai perguruan tinggi,” unkap Mahyuni.

Mahyuni menambahkan, ditahun 2022 ini sudah terdapat puluhan pelaku industri melakukan hilirisasi industri, sehingga untuk mengisi tenaga kerja pada industri bidang studi Analis Kimia harus segera ada dibanua ini.

“Itu memang tantangan kita kedepan untuk segera melakukam langkah-langkah agar kita lebih siap terhadap tenaga kerja yang diperlukan insdustri, dan kedepan bahwa investasi industri baik hilirasi industri dari CPO, biji besi, nikel atau baterai, semuanya memerlukan analis kimia dan teknik kimia,” lanjut Mahyuni.

Mahyuni mengungkapkan, masih banyak pelaku industri di Banua Kalsel yang merekrut tenaga kerja dari luar Daerah, yang kebanyakan berasal dari Sulawesi Selatan dan pulau Jawa, oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian yang sangat serius oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. (MRF/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.