19 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

2021, Kalsel Berhasil Produksi 600 Ribu Ton Lebih Beras

3 min read
Petani membersihkan gabah (sumber foto: Antara)

BANJARBARU – Realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 di Kalimantan Selatan, mencapai 254,26 ribu hektar, atau turun sekitar 35,57 ribu hektar (12,27 persen) dibanding 2020 yang mencapai 289,84 ribu hektar. Namun pada tahun 2020 dan 2021, puncak panen padi terjadi pada bulan yang sama, yaitu Agustus dengan luasan sebesar
57,97 ribu hektar pada Agustus 2021, dan sebesar 83,63 ribu hektar pada Agustus 2020.

Pada rilis bulanannya di awal Maret 2022, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Yos Rusdiansyah juga menjelaskan, luas panen padi pada Januari 2022 mencapai 0,55 ribu hektar. Sehingga potensi
panen sepanjang Februari hingga April 2022, diperkirakan seluas 55,23 ribu hektar.

“Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 55,78 ribu hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 16,21 ribu hektar (40,96 persen) dibanding
luas panen padi pada Subround Januari-April 2021 yang sebesar 39,57 ribu hektar,” papar Yos pada rilis virtual melalui akun media sosial BPS Provinsi Kalsel.

Lebih lanjut Yos mengatakan, produksi padi di Kalimantan Selatan sepanjang Januari hingga Desember 2021, mencapai
sekitar 1,02 juta ton gabah kering giling (GKG), atau turun sekitar 133,99 ribu ton GKG (11,65 persen) dibanding 2020 yang sebesar 1,15 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi pada
2021, terjadi pada Agustus, yaitu sebesar 219,64 ribu ton GKG. Sementara produksi
terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 2,63 ribu ton GKG.

“Pada tahun sebelumnya, produksi padi tertinggi juga terjadi pada Agustus dan produksi padi terendah terjadi pada Januari,” jelas Yos.

Berdasarkan data BPS, penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi dibeberapa wilayah seperti
Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara, dan Tanah Laut. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota justru mengalami peningkatan produksi padi, seperti Kabupaten Balangan dan Kota Banjarbaru.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Barito Kuala, Banjar, dan Hulu Sungai Tengah. Sementara tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah adalah Kabupaten Balangan, Kota
Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru.

“Jika melihat perkembangan produksi padi selama tahun 2021 menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi secara berturut-turut pada Januari-April 2021 dan Mei-Agustus 2021. Yaitu masing-masing sebesar 3,01 ribu ton GKG (1,60 persen) dan 139,26 ribu ton GKG (23,69 persen), dibanding periode yang sama pada 2020. Penurunan produksi padi tersebut disumbang penurunan luas panen yang terjadi pada Januari-April sebesar 7,11 ribu hektar (15,22 persen) dan Mei-Agustus sebesar
38,66 ribu hektar (25,06 persen),” tambah Yos.

Disisi lain, peningkatan produksi padi hanya terjadi pada Subround September-Desember 2021, yaitu sekitar 8,27 ribu ton GKG (2,21 persen) dibanding periode yang sama pada 2020.
Pada Januari 2022, produksi padi diperkirakan sebesar 2,47 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari – April 2022 mencapai 256,68 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Januari-April 2022 diperkirakan mencapai 259,15 ribu ton GKG, atau naik 74,50 ton GKG (40,35 persen) dibanding
2021 yang sebesar 184,65 ribu ton GKG.

Tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April
2022 adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Tapin, dan Tabalong.

Sedangkan, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode
yang sama adalah Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Banjar.
Sementara itu, Kota Banjarmasin diperkirakan tidak ada produksi padi.

Selanjutnya menurut Yos, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka
produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 setara dengan 601,33 ribu ton beras,
atau turun sebesar 79,28 ribu ton (11,65 persen) dibanding 2020 yang
sebesar 680,61 ribu ton. Produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada Agustus, yaitu sebesar 129,96 ribu ton dan produksi beras terendah terjadi pada Desember,
yaitu sebesar 1,56 ribu ton. (RIW/RDM/SA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.