6 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Minyak Goreng, Jadi Salah Satu Pemicu Deflasi Kalsel Pada Februari 2022

2 min read

Minyak goreng yang menjadi salah satu pemicu deflasi di Kalsel

BANJARBARU – Pada Februari 2022, Provinsi Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,13. Dari 3 kota yang menghitung IHK di Kalsel, 2 kota mengalami deflasi dan 1 kota mengalami inflasi.

“Yakni kota Banjarmasin, dengan deflasi sebesar 0,49 persen, dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,01, serta Kotabaru dengan deflasi sebesar 0,04 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) 111,27. Sedangkan inflasi terjadi di Kota Tanjung sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,11,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, Yos Rusdiansyah, pada rilis bulanannya baru – baru tadi.

Deflasi, papar Yos, terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya tiga indeks kelompok pengeluaran secara signifikan. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,88 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 0,51 persen, serta kelompok transportasi sebesar 1,50 persen.

“Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kalimantan Selatan, antara lain angkutan udara, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, cabai rawit, cumi-cumi, terong, ikan patin, ikan gabus dan pepaya”, urainya.

Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, menurut Yos, pada Februari 2022 Kalimantan Selatan
mengalami inflasi sebesar 0,59 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) sebesar 2,79 persen.

Data BPS Provinsi Kalsel juga menunjukkan, dari 90 kota inflasi di Indonesia, tercatat 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang, Palangka Raya dan Tarakan
masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Di wilayah pulau Kalimantan, lima kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 0,32 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi terdalam terjadi di Balikpapan sebesar 0,51 persen dan terendah di Palangka Raya serta Tarakan sebesar 0,01
persen,” tutupnya. (RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.