Realisasi Investasi Kalsel Tahun 2021 Melebihi Target Nasional Sebanyak 117 Persen

Banjarbaru – Realisasi Investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) triwulan IV atau Oktober-Desember 2021 sebesar Rp3,28 triliun.

“Pada triwulan IV 2021, realisasi investasi PMA di Kalsel sebesar US$ 50,3 juta atau setara dengan Rp734,78 miliar dan realisasi investasi PMDN sebesar Rp2,55 triliun. Total keduanya mencapai Rp3,28triliun,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel Nafarin, pada Kamis (24/2).

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika dibandingkan dengan tahun 2020 di triwulan yang sama, terjadi peningkatan sebesar 1,32 triliun atau sebesar 40 persen.

“Pada triwulan yang sama di tahun 2020, realisasi investasi kita hanya sebesar Rp1,95 triliun,” jelasnya.

Jika ditotal secara keseluruhan sepanjang tahun 2021, disebutkannya, realisasi investasi Kalsel mencapai Rp12,71 triliun, meningkat sebesar 39 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp9,43 triliun.

“Dengan jumlah tersebut, capaian realisasi investasi Kalsel berhasil melebihi 117 persen dari target yang diberikan BKPM sebesar Rp10,83 trilun,” ungkapnya.

Secara kuantitas jumlah proyek di Kalsel pada tahun 2021 secara kumulatif berjumlah 3.157 proyek, mengalami peningkatan sebanyak 1.158 proyek atau 37 persen dibanding tahun 2020.

Sedangkan untuk tenaga kerja yang diserap sejumlah 22.933 orang, mengalami peningkatan sebanyak 841 orang atau 4 persen dibanding tahun 2020.

“Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lapabgan usaha. Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan paling tinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,89 persen,” ungkapnya lagi.

Berdasarkan sektor, lanjutnya, proyek paling banyak di triwulan IV adalah sektor perdagangan dan reparasi dengan jumlah 280 proyeK dengan nilai investasi sebesar Rp248,64 miliar, disusul sektor jasa lainnya sebanyak 65 proyek sebesar Rp85,83 miliar dan sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan jumlah 41 proyek dengan nilai Rp897,40 miliar.

“Untuk nilai investasi paling banyak masih berada pada sektor pertambangan dengan nilai investasi sebesar Rp997,03 miliar,” jelasnya.

Kemudian, berdasarkan lokasi DPMPTSP Provinsi Kalsel mencatat tiga besar kabupaten/kota penyumbang investasi PMDN dan PMA triwulan IV tahun 2021, yakni Kota Banjarmasin sebanyak 144 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp770,88 miliar . Lalu, Kabupaten Tanah Bumbu dengan 101 proyek dan nilai investasi sebesar Rp206,15 miliar, serta Kabupaten Banjar dengan 82 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp197,20 miliar.

Sedangkan, berdasarkan negara asal lima besar penyumbang investasi asing pada triwulan IV tahun 2021 di Kalsel, yakni Malaysia sebesar US$ 21,78 juta atau Rp310,66 miliar. Kemudian, Jerman sebesar US$ 20,58 juta atau Rp300,59 miliar, British Virgin Island sebesar US$ 2,3 juta atau Rp34,53 miliar, dan Belanda sebesar US$ 2,23 juta atau Rp34,53 miliar.

“Jika di total, sepanjang tahun 2021, Malaysia menjadi negara dengan nilai investasi terbesar, yakni Rp438,2 miliar. Disusul Jerman sebesar Rp337,9 miliar dan British Virgin Island sebesar Rp321,1 miliar,” paparnya.

Untuk di tahun 2022, Nafarin membeberkan, Kalsel ditargetkan dapat mencapai nilai investasi sebesar Rp14,4 trilun. Meskipun bukan hal yang mudah, namun Nafarin optimis target tersebut dapat tercapai di tahun ini.

“Kita masih punya banyak investor yang ingin mengembangkan usahanya di Kalsel, diantaranya nanti akan pembangunan kilang minyak di Kabupaten Kotabaru dan pembangunan PLTB di Kabupaten Tanah Laut,” tutupnya.(SYA/RDM/APR

2022, RSGM GUSTI HASAN AMAN KALSEL SIAPKAN BERBAGAI INOVASI

BANJARMASIN – Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan, tahun 2022 ini telah mempersiapkan berbagai inovasi.

Kepada Abdi Persada FM, Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman, Provinsi Kalimantan Selatan Sapta Rianta Hutasoit, melalui sambungan telepon pada Kamis (24/2) mengatakan, ditahun 2022 ini pihaknya memiliki berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua lapisan masyarakat, dengan cara berupaya menjadikan sebagai Badan Layanan Umum Daerah atau BLUD, kemudian naik tingkat menjadi rumah sakit tipe A, dan membuat pelayanan semakin meningkat yaitu RSGM sebagai pusat pelayanan gigi di Kalsel.

“Saya mengupayakan, setelah lulus pasca sarjana dari Fakultas Kedokteran, Magister Kesehatan Jurusan Analisis Kebijakan Kesehatan ini, dapat semakin meningkatkan setiap kebijakan dengan kemampuan manager yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Disampaikan Sapta, selama menempuh masa study satu tahun lima bulan, di masa masih pandemi COVID-19 tentulah menghadapi berbagai macam tantangan, namun semuanya mampu dilalui berkat dukungan penuh dari suami, tiga buah hatinya, keluarga besar serta jajaran di RSGM. Untuk judul tesis yang digarap pada bulan Desember 2021 tadi, tentang hubungan penggunaan APD level 3 dan ruangan bertekanan negatif terhadap keselamatan tenaga kesehatan pada tindakan aerosol, dan telah mengantarkan sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 4,00.

“Memang tingkat kesibukan yang tinggi, mulai Direktur RSGM, kuliah S2 dan punya praktek, dan semua bisa terakomodir, yakni ia mengagendakan setiap kegiatan di google kalender dibantu asisten,” katanya.

Wanita kelahiran Medan 24 September 1971 ini menambahkan, selama ini di RSGM Gusti Hasan Aman dalam memberikan pelayanan bagi pasien di ruangan bertekanan negatif,
yaitu sebuah ruangan yang disaring dengan Hepafilter, sehingga udara yang dikeluarkan sudah sangat aman, dan tidak akan terkontaminasi COVID-19. Sebelumnya dimiliki ruang enam ruangan, sekarang ini ditambah enam, sehingga ada sebanyak 12 buah ruangan.

“Dengan maksimalnya kami melayani, masyarakat diminta tidak perlu takut untuk berobat, saat mengalami sakit terutama di bagian gigi dan mulut,” tutup Sapta.

Seperti diketahui, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman adalah rumah sakit daerah yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, menggunaan teknologi modern. Sehingga pelayanan kesehatan gigi yang diberikan kepada masyarakat selalu berkembang, seiring kemajuan ilmu pengetahuan. (NHF/RDM/APR)

Ormas di Tanah Laut Diharapkan Implementasikan Pancasila Dalam Berorganisasi

Banjarmasin – Organisasi Masyarakat (Ormas) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya di Kabupaten Tanah Laut (Tala) diharapkan dapat mengimplementasikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dalam berorganisasi.

Harapan itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Kalsel, Syarifah Rugayah kepada wartawan, Kamis (24/2).

Menurutnya dua elemen itu sangat penting untuk ditanamkan pada seluruh pengurus maupun anggota dalam menjalankan roda organisasi. Pasalnya, dalam sebuah organisasi, tentu banyak hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan, tak sedikit karena perbedaan pendapat.

“Kan di dalam organisasi itu banyak orang banyak kepala, kita tidak bisa memaksa mereka untuk menyamakan pendapat satu sama lain. Toleransi salah satu hal yang mencegah adanya perselisihan karena perbedaan persepsi itu,” kata Srikandi Dewan dari Fraksi Golkar ini.

Untuk diketahui, Anggota DPRD Kalsel Syarifah Rugayah melaksanakan sosialisasi
Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di salah satu rumah makan di Desa Ambungan Kabupaten Tanah Laut, Selasa (22/2).

Kegiatan itu yang dihadiri para perempuan dari berbagai Ormas di Tala, mulai dari PMi, Karang Taruna, Perwari, dan Fatayat NU Tanah laut, termasuk juga penyuluh agama dan guru TPA di Pelaihari yang menghadirkan Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Kalsel Ratna Rosana sebagai narasumber. (NRH/RDM/APR)

PELATIHAN WIRAUSAHA PEMUDA RESMI DITUTUP OLEH DISPORA KALSEL

BANJARMASIN – Setelah kurang lebih 4 hari melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Se Kalimantan Selatan di Kota Banjarmasin, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan resmi menutup pelatihan tersebut. Kamis (24/2).

Kebag Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Heru Susmianto mengatakan, pelatihan kewirausahaan pemuda saat ini resmi ditutup oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan. Dan, diharapkan peserta pelatihan dapat meningkatkan usaha mereka.

“Saat ini kami telah menyelesaikan proses pelatihan Kewirausahaan Pemuda Se Kalimantan Selatan, yang digelar di Kota Banjarmasin,” ucap Heru.

Heru mengharapkan, kepada 80 peserta tersebut dapat meningkatkan kemampuan mereka, dalam menjalankan usaha mereka tersebut.

“Peningkatan usaha dapat dilakukan oleh peserta yang telah mengikuti pelatihan kewirausahaan pemuda, di daerah mereka masing masing,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Heru juga mengatakan, pihaknya juga akan memberikan bantuan peralatan usaha untuk 58 kelompok usaha.

“Kami membuka peluang kepada pemuda di kabupaten dan kota, untuk mengajukan proposal untuk permohonan bantuan peralatan, untuk meningkatkan usaha yang mereka jalankan,” ujarnya.

Menurut Heru, bantuan yang diberikan sebesar 10 juta, dan nanti akan dibelikan peralatan usaha seperti yang diajukan dalam proposal mereka tersebut.

“Permohonan bantuan peralatan usaha tersebut, dapat disampaikan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga di daerah masing masing,” ucapnya. (SRI/RDM/APR)

Pajak Perhotelan Jadi Penyumbang PAD Terbesar Ketiga di Kabupaten Banjar

BANJAR – Pajak perhotelan menjadi penyumbang terbesar ketiga bagi Pemerintah Kabupaten Banjar. Sektor ini diakui mampu melampaui target penerimaan di 2020 lalu dari semula berkisar Rp3,3 miliar berhasil terealisasi Rp3,8 miliar dengan nilai perolehan 106 persen.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Banjar, Dzulyadaini, menyebutkan, menyusul selain PBHTB dan PBB sebagai penyumbang terbesar pertama. Pajak perhotelan ternyata juga ikut mengalami pergerakan yang cukup positif terutama bagi penerimaan kas daerah di wilayah Kabupaten Banjar.

“Seiring keberadaan perhotelan di Kabupaten Banjar capaian ini naik bahkan melebih target,” ujarnya kepada Abdi Persada FM, baru-baru tadi.

Meningkatnya penerimaan, tutur Dzulyadaini, tentu merupakan imbas pertumbuhan ekonomi masyarakat yang mulai membaik seiring menurunnya penyebaran COVID-19. Meski, saat ini lonjakan kasus mulai kembali alami kenaikan.

“Kalau presentasenya 106 persen dari Rp3,3 menjadi Rp3,8 miliar naiknya cukup signifikan,” bebernya.

Apabila angka perolehan ini melebihi target. Tentu kalkulasinya dari kenaikan 106 persen disederhanakan berubah menjadi 1,06. Artinya, penerimaan pajak perhotelan sudah mulai merangkak naik.

“Tentu, kalau dilihat data yang didapatkan sudah melebihi dari angka normal di tahun 2019,” ucap Dzul.

Kepala BPKPAD Kabupaten Banjar, Dzulyadaini

Selain perhotelan, restoran juga ikut menjadi pendamping ketiga dalam sektor penerimaan pajak daerah di Kabupaten Banjar.

“Nah, ini yang juga ikut berpengaruh signifikan karena ada pemasangan alat perekaman pajak dari akhir tahun 2020 ada sekitar 25, 2021 ada 46 secara keseluruhan sebanyak 71 dan ini terus dipantau oleh tim di lapangan. Bahkan, kontribusinya sangat baik ini dan naik secara signifikan,” ungkap Kepala BPKPAD Banjar, Dzulyadaini.

Bahkan, ungkap Dzul, capaian angka keseluruhan penerimaan di 2021 kemarin, menurutnya hampir mendekati normal atau sama persis seperti realisasi 2019.

“Mudah-mudahan bisa tercapai tahun ini melebihi dari target yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (RHS/RDM/APR)

11 DAERAH HANYA MENGUSULKAN 1 NAMA KETUA DPC PARTAI DEMOKRAT YANG DIAJUKAN KE TIM 5

BANJARMASIN – Banyaknya Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Selatan hanya mengusulkan 1 nama Ketua DPC Partai Demokrat, dalam Muscab IV Serentak 13 Kabupaten dan Kota se Kalsel.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Selatan Bambang Yanto Permono mengatakan, hanya ada 1 nama calon Ketua DPC Partai Demokrat yang diusulkan 11 kabupaten di Kalsel. Bukan menandakan bahwa tidak adanya regenerasi atau kurangnya kader yang layak.

“Satu nama calon Ketua DPC Partai Demokrat tersebut, karena kita melihat kedewasaan yang baik di tiap DPC Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya, Kamis (24/2).

Bambang menjelaskan, sebelumnya banyak nama yang berpotensi dan layak serta ingin meramaikan perhelatan Muscab serentak ini.

Namun, lanjutnya, terjadi komunikasi yang baik dari tiap daerah tersebut karena memiliki tujuan yang sama untuk membesarkan Partai Demokrat di Kabupaten dan Kota masing Masing. Sehingga, dimunculkan 1 nama calon Ketua DPC Partai Demokrat saja.

“DPD Partai Demokrat juga telah berkomunikasi keseluruh bakal calon ketua ditiap Kabupaten dan Kota dan banyak yang menyatakan menjadi satu untuk memenangkan Partai Demokrat,” ungkapnya.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalsel Bambang Yanto

Bambang mencontohkan, seperti di Kota Banjarmasin, terdapat 3 nama (Edi Junaidi, Muhammad Syahreza dan Gusti Yuli), namun mereka bersepaham untuk bersatu dan menunjuk Edi Junaidi untuk maju di dalam Muscab IV Kota Banjarmasin.

“Seperti arahan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Selatan Ibnu Sina, daripada Kita Berperang di Dalam, lebih baik Kita Satukan Amunisi dan Energi untuk Berperang di Luar. Karena yang akan kita hadapi adalah Pilpres , Pileg dan Pilkada 2024. Kita harus mengutamakan Kebersamaan,” tutur Bambang lebih lanjut.

Pihaknya bersyukur, Perhelatan Muscab IV Serentak Kabupaten dan Kota Se Kalimantan Selatan telah selesai. Dan. Diharapkanakan muncul Ketua Ketua DPC yang terbaik dan siap berjuang bersama, untuk Kayuh Baimbai memenangkan Partai Demokrat di Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menjelaskan tahapan pemilihan ketua DPC Partai Demokrat tersebut.

Tahapannya seluruh Calon Ketua akan melalui Fit dan Propertest oleh Tim 5 yang terdiri dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat , Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalsel . Setelahnya baru seluruh Calon akan di pilih dan di tetapkan menjadi Ketua DPC Definitif periode 2022-2027.

Bambang mengatakan, untuk daftar Nama Calon Ketua DPC Kabupaten Kota Se – Kalsel, Kota Banjarmasin Edi Junaidi, Kota Banjarbaru Said Sobari, Kab Batola Ihsan Giyanto, Kab Banjar Masrur Auf Jafar serta Ismail, Kab Tanah Laut Arkani, Kab Tanah Bumbu Yudha Kusuma, Kab Kotabaru Sahidudin, Kab Tapin Miftahul Janah, Kab Hulu Sungai Selatan Muhajir Rahman, Kab Hulu Sungai Tengah Rifki Rifani dan Rahim, Kab Hulu Sungai Utara Romeir Emma Ramadayanti Rivilla, Kab Balangan Samsudinor serta Kab Tabalong Ferry T Elpani. (SRI/RDM/APR)

Ribuan Kain Sasirangan Disiapkan Pemprov Kalsel Untuk Souvenir MTQ Nasional Tahun 2022 

BANJARBARU – Sehubungan dengan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke 29 yang akan dilaksanakan di Banua Kalimantan Selatan, Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Kalsel bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalsel bertugas menjadi koordinator pada bidang 16 pelaksanaan MTQ, dengan tugas menyiapkan Trofi, soevenir, dan cinderamata.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel Mahyuni, kepada Abdi Persada FM, belum lama tadi.

Mahyuni menyampaikan, salah satu cindera mata yang pihaknya siapkan untuk dibagikan kepada peserta (Khafilah) dan tamu undangan baik tamu undangan VVIP dan VIP adalah kain yang menjadi khas banua Kalsel yakni kain sasirangan. Tidak tanggung-tanggung, jumlah kain sasirangan yang dipersiapkan Disperin Provinsi Kalsel bersama Dekranasda Provinsi Kalsel mencapai ribuan.

“Kain sasirangan untuk tamu VVIP dan VIP sebanyak 500 lembar, dan untuk peserta (Khafilah) sekitar 4000 lembar,” ungkap Mahyuni.

Mahyuni melanjutkan, untuk mendapatkan desain terbaik kain sasirangan milik pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), pihaknya mengadakan sayembara yang diikuti 9 pelaku IKM yang sudah tersohor membuat kain sasirangan, sehingga pemenang sayembara tersebut produk mereka akan dijadikan sebagai souvenir khas pada ajang perhelatan MTQ.

“Untuk sasirangan karena kita tentu harus memberikan desain yang terbaik desain yang mewah, dan desain yang elegan, sehingga bisa semakin memberikan kepercayaan kepada masyarakat indonesia tentang kualitas dan kehebatan kain sasirangan budaya Kalsel,” lanjut Mahyuni.

Mahyuni mengungkapkan, kain sasirangan yang akan menjadi souvenir nantinya, diharuskan tidak memakai bahan pewarna pengawet, melainkan bahan pewarna alami, hal ini dikarenakan kain sasirangan akan diperkenalkan hingga tingkat Nasional dan Internasional pada ajang MTQ Nasional tahun 2022.

“Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel yang juga Istri gubernur Kalsel Raudhatul Jannah Sahbirin Noor, menginginkan kain sasirangan nantinya menggunakan pewarna alami, karena untuk selera Nasional dan selera Internasional mereka lebih menyukai bahan pewarna alami,” tutup Mahyuni. (MRF/RDM/APR)

Exit mobile version