Bertemu Langsung Dengan Penulis Novel ‘Layangan Putus’, Penggemar: Banyak Dapat Inspirasi
2 min readBANJARMASIN – Penulis novel “Layangan Putus”, drh Eka Nur Prasetyawati alias Mommy ASF menjadi pembicara dalam acara Meet And Greet Kekuatan Literasi di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel, Rabu (2/2).
Kehadiran penulis novel viral yang diprakarsai oleh Dispersip Kalsel tersebut mendapat sambutan luar biasa dari seribu lebih peserta, baik on-site maupun virtual. Tidak hanya dari Kalsel, peserta yang mengikuti secara virtual berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan ada yang dari Aceh.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie mengatakan pihaknya mendatangkan penulis-penulis terkenal ke Kalsel sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat Banua.
“Ini merupakan kegiatan kami yang pertama di tahun 2022 untuk mendatangkan penulis-penulis terkenal ke Banua. Alhamdulillah pada hari ini kita kedatangan narasumber yang sangat dinantikan, dia merupakan seorang perempuan yang hebat, dan berkarakter,” katanya.
Meskipun Kalsel telah mendapatkan Indeks Pembangunan Literasi (IPL) tertinggi di Indonesia, namun Nurliani menegaskan Dispersip Kalsel berkomitmen akan terus mendatangkan penulis-penulis terkenal lainnya ke Kalsel untuk berbagi ilmu literasi.
“Setelah ini Insya Allah kami akan mendatangkan lagi penulis-penulis terkenal lainnya seperti Dian Purnomo, Sandi Nugroho, dan lainnya. Di tahun 2022 ini kami menargetkan minimal 10 orang penulis untuk diundang. Untuk ananda Eka kami berencana akan mengundang kembali di lain waktu, dan akan kami bawa roadshow ke beberapa daerah di Kalsel,” jelasnya.
Sementara itu, Eka Nur Prasetyawati bersyukur bisa hadir di Dispersip Kalsel untuk menyapa sekaligus berbagi ilmu kepada masyarakat Banua, meskipun peserta yang berhadir langsung ke lokasi kegiatan hanya dibatasi 200 orang.
“Saya untuk kegiatan meet and greet ini baru dua kali pertama di Malang dan yang kedua di Kalsel ini. Saya sangat senang karena dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di seluruh Indonesia, baru Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel yang pertama kali mengundang saya,” katanya.
Tidak hanya itu, melalui kegiatan bertajuk “Kekuatan Literasi” itu, Eka juga menceritakan perjalanannya dalam menulis novel Layangan Putus yang kini menjadi salah satu web series yang digemari banyak orang.
“Jadi saya mulai tulis ini (Layangan Putus) di salah satu grup Facebook, dan untuk judul tersebut merupakan bentuk spontanitas saya saat saya melihat tulisan layangan putus di depan saya. Saya menulis ini lumayan lama dari tahun 2019 sampai 2020 baru di publish, ini karena saya juga punya kesibukan atau pekerjaan yang lain, ditambah mengurus kepindahan dari Bali ke Malang,” tutur Eka.
Salah satu peserta acara, Sekretaris Gatriwara DPRD Kalsel Emilda Khairiani Iskandar Zulkarnain mengaku sangat senang dan banyak hal yang menarik yang didapat dari pertemuan tersebut.
“Diera globalisasi saat ini, literasi sangat penting agar mempunyai wawasan yang luas sehingga kita tidak menjadi orang yang terpencil,” katanya didampingi Bendahara Gatriwara DPRD Kalsel, Yuana Dewi M. Yani Helmi
Wakil Ketua Gatriwara DPRD Kalsel, Sanita M Syaripuddin menambahkan pihaknya berharap agar Dispersip Kalsel bisa terus mengundang penulis-penulis terkenal lainnya.
“Mudah-mudahan Dispersip kembali mengundang penulis terkenal lainnya seperti Mommy ASF yang sangat menginspirasi khususnya bagi para wanita untuk tetap sabar, tangguh, lebih kuat dan pemberani dalam menghadapi permasalahan kehidupan,” harapnya. (NRH/RDM/RH)