Pembalakan Liar di Kalsel Masih Marak Terjadi
2 min readBANJARBARU – Pembalakan liar di hutan Kalimantan Selatan masih marak terjadi meski patroli rutin terus dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.
Terbukti dalam bulan ini saja, sedikitnya lima kali kasus temuan berhasil diungkap Dinas Kehutanan melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Banua ini.
“Temuan kayu dengan berbagai jenis terdapat di lima KPH. KPH Kusan Tanbu, KPH Kandangan HSS, KPH Tala, dan KPH Sengayam Kotabaru sebanyak dua kali,” ujar Kasi Pengamanan Hutan Dishut Kalsel, Haris Setiawan, Kamis (16/12).
Haris menyampaikan, temuan kayu dengan jenis rimba campuran ini yang pertama ditemukan oleh tim dari KPH Kusan di wilayahnya pada 6 Desember lalu dengan bentuk bulat sebanyak 7,12 kubik dan 3,15 meter kubik lainnya berupa kayu olahan.
“Untuk temuan dari lokasi lainnya masih dalam penghitungan karena baru saja di kirim kesini (Banjarbaru). Adapun untuk Sengayam, masih diamankan disana,” kata Haris.
Ia menyebut, dari semua hasil temuan tersebut, mempunyai satu kesamaan, yakni terdapat tumpukan kayu dalam posisi siap angkut.
“Jadi tidak kita temukan pelaku maupun alat lainnya,” sebutnya.
Pembalakan liar ini tutur Haris, merupakan aktifitas melanggar hukum. Sehingga tidak bisa dijadikan mata pencaharian karena dapat merusak lingkungan dan hutan.
“Kita tidak habis pikir ya, kenapa mereka (pelaku) tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan, padahal ini sudah jelas merusak lingkungan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang PKSDAE pada Dishut Kalsel Pantja Satata mengungkapkan, hingga akhir tahun ini, pihaknya sudah berhasil mengamankan lebih dari 240 kubik kayu ilegal hasil temuan.
“240 kubik sudah proses lelang. Temuan yang baru masih dihitung dan akan kita lakukan proses lanjutan,” paparnya.
Pantja menduga, masih maraknya pembalakan liar ini disebabkan karena adanya penadah yang terus siap menampung.
“Industri kayu, kalau beli kayu secara resmi mahal. Jadi sangat mungkin mereka mengambil dari hasil pembalakan liar ini,” ucapnya.
Namum secara pasti, Pantja menyebut pihaknya terus melakukan patroli disemua wilayah di Banua ini. (ASC/RDM/RH)