Musrenbang RPJMD : Kalsel Siap Tranformasi Digitalisasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan
2 min readBANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Rabu (1/12).
Pembukaan Musrenbang RPJMD Provinsi Kalsel ini ditandai dengan pemukulan babun oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor didampingi Wakil Gubernur Muhiddin serta ketua DPRD Kalsel Supian HK.
Turut hadir dalam kegiatan ini unsur Forkopimda, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Bupati dan Walikota se Kalsel, jajaran Kepala SKPD Pemprov Kalsel, serta anggota DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan Kalsel yang mengikuti melalui virtual.
Dalam sambutannya, Sahbirin Noor menyampaikan akan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari kesiapan dalam pelaksanaan pembangunan.
“Kalau kita maju dengan persiapan, insyaallah kita akan turun dengan mendapatkan kehormatan,” ujar Paman Birin sapaan akrabnya.
Paman Birin juga berharap, melalui Musrenbang RPJMD ini, diharapkan apabila ada keinginan masyarakat yang masih belum tercantum untuk pembangunan Banua, dapat menjadi fokus perhatian untuk disinergikan.
“Semoga hasil yang kita rencanakan sesuai dengan harapan rakyat, harapan pemerintah, harapan DPRD dan harapan kita semua,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira menyampaikan, ada lima misi pembangunan di dalam RPJMD Kalsel 2021-2026, yaitu membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, memperkuat sarana prasarana dasar dan perekonomian, tata kelola pemerintahan yang lebih fokus pada pelayanan publik serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan memperkuat ketahanan bencana.
“Sebagai contoh membangun SDM dari sisi kesehatan, yakni meningkatkan angka harapan hidup melalui perbaikan stunting,” ujarnya.
Kemudian terkait sisi pendidikan lanjut Fajar Desira, adalah memperbaiki rata-rata lama sekolah di Kalsel, yang mana saat ini rata-rata masih berada diangka delapan tahun atau kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Adapun fokus pembangunan dari sisi peningkatan perekonomian adalah, meningkatkan hilirisasi, agar perekonomian Kalsel tidak terus terpaku pada yang energi tak terbarukan seperti batubara,” paparnya.
Sementara untuk tata kelola pemerintahan lanjut Fajar Desira, adalah transformasi digitalisasi. Mengingat dalam kurun dua tahun atau di masa pandemi COVID-19, secara tidak langsung Pemerintah telah beralih kepada era digitalisasi dan merasakan manfaatnya.
“Ternyata digital lebih efisien dan kita akan mampu bersaing dengan daerah lain,” terangnya. (ASC/RDM/RH)