10 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pemanfaatan Digital Meningkat, Kalsel Bakal Ikut Andil Dalam Bonus Demografi

2 min read

Pelaksanaan Rakor Kewilayahan Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo RI

BANJARBARU – Pengguna jejaring internet di Indonesia kini tercatat sebanyak 202,6 juta dari 270 juta penduduk dengan nilai ekonomi digital sebesar USD44 miliar atau setara dengan RP632 triliun.

Terkait data yang dirilis melalui Litbang Kemenkominfo RI itu diambi pada tahun 2020 lalu. Yang mana, Indonesia memiliki perkembangan ekonomi internet terbesar dan tercepat.

Melalui data dari Badan Litbang Kominfo RI untuk penggunaan internet, Indonesia diprediksi mampu mengalahkan Singapura dan Vietnam pada 2025 mendatang dengan realisasi 23 persen dari 1248.

Kepala Badan Litbang Kominfo RI, Hary Budiarto mengatakan, prediksi nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 mendatang diakui mampu terealisasi sebesar USD124 miliar. Terlebih, tahun 2030 mencapai USD315,5 miliar atau setara Rp4.531 triliun.

Kepala Badan Litbang Kominfo RI, Hary Budiarto saat menjadi keynote speech dalam rakor kewilayahan di Kalsel.

“Tahun 2025 prediksi nilai rupiah setara sekitar Rp1.781 triliun dan bandingkan dengan nilai pasar E-commerce tercatat hingga USD27,5 miliar atau Rp395 triliun,” ungkapnya saat menjadi keynote speech dalam kegiatan penyelenggaraan rakor kewilayahan yang diikuti tiga kabupaten/kota di Kalsel, Kamis (11/11) siang.

Sedangkan, ia menyebutkan, untuk nilai prediksi pasar E-commerce tahun 2030 berkisar hingga USD132,8 miliar.

“Atau bisa dilihat setara dengan angka dikisaran Rp1.908 triliun,” jelasnya.

Melalui sumber resmi Google, Temasek dan Brian Company untuk sektor informatika dan komunikasi di Indonesia dalam presentase laju pertumbuhan kumulatif di tahun 2020 lalu berada pada 10,58.

“Namun, pada tahun 2021 tepatnya di semester I (pertama) mencapai sekitar 7,78 persen (c to c),” ungkapnya.

Plt Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Adi Santoso mengungkapkan, saat ini industri perdagangan, UMKM, layanan kesehatan, publik hingga pendidikan harus masuk dalam lini ini.

Plt Assisten bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Adi Santoso saat meresmikan kegiatan rakor kewilayanan.

“Dimasa pandemi sekarang ini kita khusus di Kalsel dipaksa harus bisa berubah dan berinovasi dengan memanfaatkan industri digital dengan mengikuti dinamika yang terjadi,” ujarnya yang kini juga masih menjabat sebagai Assisten bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel.

Bahkan, ia membeberkan, kalau Kalimantan Selatan rencananya akan mendapatkan bonus demografi pada 2030 – 2040 mendatang.

“Saat ini kita harus bersiap-siap memasuki era tersebut. Maka dari itu, seluruh pemangku kepentingan harus melakukan upaya-upaya percepatan dalam peningkatan kualitas SDM di Provinsi Kalsel,” bebernya.

Jika dilihat melalui persentase ekonomi digital, nilai dan pertumbuhan terbesar di Indonesia terdapat pada penggunaan di industri E-commerce naik sekitar 23 persen, online travel 36 persen, online media 18 persen dan ride hailing sebesar 28 persen pada 2025 mendatang.

Tetapi, tahun 2019 – 2021 untuk E-commerce berada pada 54 persen, online travel 68 persen, online media sekitar 24 persen dan ride hailing sebesar 18 persen. (RHS/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.