Kini, BUMDes di Kalsel Ada Yang Berpenghasilan Hingga 250 Juta
2 min readBANJARBARU – Badan usaha milik desa (BUMDes) di Kalimantan Selatan terus mengalami penambahan setiap tahunnya. Hal ini tidak lepas dari dorongan yang terus dilakukan oleh Pemprov Kalsel.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel, angka pertumbuhan BUMDes mengalami kenaikan dari 1.864 desa yang tersebar di sebelas kabupaten, sudah terbentuk di 2021 sebanyak 1.473 BUMDes. Data ini meningkat dari BUMDes di 2020 jumlahnya 1426. Dengan kata lain, ada 47 BUMDes baru di Kalsel selama 2020-2021.
Dari data tersebut, juga dijabarkan bahwa dari ribuan BUMDes tersebut, ada sekitar 45 BUMDes yang berhasil masuk klasifikasi BUMDes maju dalam satu tahun terakhir.
Menariknya pula, ada Bumdes, yakni
Bumdes di Desa Bukit Mulia yakni BUMDes berkah mulia, bisa menjadi Bumdes Percontohan di Kalsel, sebab menjadi salah satu desa dari tujuh desa di Indonesia, yang dianggap layak dijadikan usul sebagai BUMDes yang berkontribusi pembebasan kemiskinan.
“Benar, bahwa BUMDes sudah berkembang. Kami sangat apreasisi di BUMDes Berkah Mulia di Tanah Laut tersebut, karena mampu berkontribusi menghapuskan kemiskinan di wilayahnya. Kita sedang usulkan untuk diberi penghargaan di tingkat ASEAN,” ujar kepala PMD Kalsel Zulkifli, belum lama tadi.
Alasan utama penghargaan lanjutnya, karena desa sudah memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD) yang baik. Selain itu, desa tersebut juga bisa dijadikan model di desa-desa lainnya untuk menjadikan desa mandiri.
“Artinya boleh dikatakan tidak berharap 100 persen dari dana desa sehingga desa tersebut menjadi desa mandiri,” kata Zulkifli.
Dijelaskan Zulkifli, ada delapan bidang yang menjadi usaha dari BUMDes tersebut.
“Tapi yang paling utama yakni Catering kepada karyawan Arutmin. Dimana BUMDes tersebut, jika ada lelang maka BUMDes ikut tandernya dan masuk menjadi pemasukan APBD Desa. Bahkan rata rata pertahun mampu sumbang ke PAD Desa sekitar Rp 250 juta per taun,” sebut Zulkifli.
Zulkifli menilai, bukan hanya karena segi Catering saja, tapi ada banyak imbas yang membuat perekonomian warga sekitar bergairah.
“Karena Catering pasokannya atau bahan dasarnya diambil dari masyarakat sekitar. Semisal sayur, ikan dan pertanian beras dan sejenisnya. Ada multiplayer efek di sektor pertanian yang dirasakan dari masyarakat sekitar,” sebutnya. (ASC/RDM/RH)