19 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Ekonomi Kalsel Bergerak Positif

2 min read

BANJARBARU – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan terus bergerak positif. Hal ini tidak lepas dari menurunnya kasus COVID-19 di Banua. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis, ekonomi Kalsel triwulan III-2021 dibandingkan triwulan II-2021 (q-to-q) tumbuh 3,62 persen.

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.

Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah saat memberikan paparan

“Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 11,13 persen,” katanya.

Dijelaskannya, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan cukup tinggi lantaran didorong oleh periode puncak panen padi di Kalimantan Selatan.

Yos juga menyebut, pertumbuhan ekonomi lainnya yang mengalami peningkatan pada lapangan usaha konstruksi, yang mana mampu bertumbuh sebesar 7,78 persen pada triwulan III-2021 ini.

“Lapangan usaha pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan yang memiliki kontribusi besar juga mengalami pertumbuhan. Masing-masing 5,28 dan 3,31 persen,” sebutnya.

Di sisi lain, sektor jasa lainnya menjadi lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan III-2021. Yakni, mencapai 6,60 persen.

Pertumbuhan negatif itu, ucap Yos juga terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Serta, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi sebesar 6,35 dan 5,09 persen.

Jika secara perbandingan antara triwulan (q-to-q) mampu bertumbuh sebesar 3,62, maka secara tahun ke tahun (y-on-y) pada triwulan yang sama, ekonomi Kalsel mengalami pertumbuhan yang lebih besar, Yakni 4,82 persen.

Yos menjelaskan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 12,71 persen. Serta, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 11,28 persen.

Sedangkan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta jasa pendidikan, menurutnya mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,62 dan 1,43 persen.

Dia menyebut, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021, yang tertinggi berasal dari lapangan pertambangan dan penggalian sebesar 2,60 persen. Kemudian, industri pengolahan, 0,67 persen, dan konstruksi sebesar 0,38 persen. (ASC/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.