Pangdam Vl/Mulawarman Berganti, Pejabat Baru Puji Prestasi Pangdam Sebelumnya

BALIKPAPAN – Pucuk pimpinan tertinggi Kodam VI/Mulawarman mengalami pergantian dari pejabat lama Mayjen TNI Heri Wiranto, M.M., M.Tr.(Han), kepada Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, yang sebelumnya menjabat sebagai Danpuspenerbad. Serah terima jabatan Pangdam VI/Mulawarman secara resmi berlangsung di Mabesad, pada Jumat (5/11). Adapun rangkaian tradisi lepas sambut Pangdam VI/Mulawarman berlangsung di Balikpapan pada 8-9 November 2021.

Rangkaian tradisi diawali dengan penyambutan dan tepung tawar yang dilaksanakan di Bandara SAMMS Balikpapan, dilanjutkan dengan penyerahan risalah Serah Terima Jabatan Pangdam VI/Mulawarman, yang dilaksanakan di Ruang Yudha Makodam, Senin (8/11).

Puncak kegiatan Lepas Sambut Pangdam VI/Mulawarman dilaksanakam pada Selasa (9/11). Tepat pukul. 08.00 WITA Pangdam VI/Mulawarman masuk Kesatrian Makodam VI/Mulawarman yang disambut dengan hormat jajar dan tradisi pedang pora, dilanjutkan dengan Apel Kehormatan di lapangan Makodam dan penanaman pohon sawo kecik oleh Mayjen TNI Heri Wiranto, M.M., M.Tr. (Han) dan Ibu Endang Heri Wiranto.

Kegiatan Lepas Sambut ini juga dihadiri Gubernur Kalimantan Utara, Wakil Gubernur Kaltim, Kapolda Kaltim,  Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Kajati Kaltim, Kepala Pengadilan Tinggi  Kaltim, Wakapolda Kaltara, para pejabat Utama Kodam VI/Mulawarman, para  Danrem, Dandim, Dansat BS,  Danyonif dan Persit KCK Daerah VI/Mulawarman, yang dilaksanakan di Aula Makodam VI/Mulawarman.

Pada sambutannya, Mayjen TNI Heri Wiranto menyampaikan bahwa dinamika tugas di Kodam VI/Mulawarman cukup padat.

“Tanggung jawab wilayah Kodam VI/Mulawarman cukup luas, membentang dari Kaltara, Kaltim dan Kalsel, serta sepanjang 1.038 kiloneter wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia. Tidaklah mudah menjaga kedaulatan negara dengan wilayah seluas ini tanpa adanya dukungan  semua pihak. Ini sangat luar biasa dan saya mengucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, Polri dan seluruh komponen masyarakat yang telah bekerjasama dalam menjaga wilayah NKRI,” ungkap Mayjen TNI Heri Wiranto.

Sementara itu Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso yang merupakan Alumni Akabri 1991, mengungkapkan prestasi yang telah dibuat oleh Mayjen Heri Wiranto, M.M., M.Tr. (Han) sebagai pejabat Pangdam VI/Mulawarman yang lama. Diantaranya adalah suksesnya pelaksanaan Latma Garuda Shield 15/2021 di Kodam VI/Mulawarman, yang membuktikan bahwa satuan ini cukup baik.

Ditambahkan oleh Pangdam, bahwa kegiatan-kegiatan lain juga sudah berjalan  dengan baik, seperti penanganan pandemi COVID-19 yaitu serbuan vaksinasi, pengamanan perbasatasan dan prestasi sebagai juara I pada lomba Binter tingkat Kodim serta lomba Karlister yang merupakan prestasi luar biasa bagi Kodam VI/Mulawarman.

Keberhasilan ini tidak bisa diraih tanpa ada kerja sama, baik dengan Pemerintah Daerah, Polri dan seluruh komponen masyarakat.

Pelaksanaan lepas sambut Pangdam VI/Mulawarman berlangsung dengan khidmad dan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. (PENREM-RIW/RDM/RH)

Kapolda Kalsel Ajak Generasi Muda Menjadi Pemimpin di Era Milenial 4.0.

BANJARMASIN – Untuk menjadi seorang Leader / Pemimpin di era 4.0. saat ini, selain harus memiliki attitude yang baik, perlu juga memiliki kemampuan memanfaatkan peluang (Visioner), Pemecah masalah (Problem Solver) dan Pengambil keputusan (Decision Maker).

Sebagai pemimpin yang mengepalai sebuah organisasi, lembaga, atau bisnis, sudah sewajarnya harus memiliki sebuah pandangan visioner. Dengan demikian, Ia diharapkan mampu membuat keputusan yang tepat demi menjadikan organisasi menjadi lebih baik di masa mendatang.

Selain itu dengan menjadi Pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan maka tidak akan ada beban yang di dapat.

Hal itu diucapkan Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto saat menjadi Narasumber pada Seminar Kepemimpinan Mahasiswa TKT Dasar Fire 2021 yang diadakan oleh Polda Kalsel bersama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, pada Selasa (9/11).

Suasana seminar yang digelar Polda Kalsel bekerjasama dengan UIN Antasari

Kegiatan yang berlangsung di Aula Mathilda Batlayeri Polda Kalsel itu bertemakan “Kepemimpinan Di Era Milenial Untuk Menciptakan Roda Organisasi Yang Visoner, Decision Maker, Problem Solver”.

Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Seminar Kepemimpinan tersebut turut dihadiri Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. Mujiburrahman para Pejabat Utama Polda Kalsel dan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin.

Dalam paparannya Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto menjelaskan beberapa hal meliputi tentang Tantangan Industry 4.0 dan Society 5.0 Era Disrupsi Teknologi, Perilaku Di Era Industri 4.0 Society 5.0, dan Media Sosial Sarana Sebar Informasi.

Lebih lanjut dipaparkan oleh Kapolda Kalsel, terkait Perkembangan Revolusi Industri, Maksud Pimpinan Organisasi, 5 Tips Menjadi Pemimpin yang Baik, Cara Memimpin Diri Sendiri, serta Peran Positif Mahasiswa.

Disela kegiatan, Kapolda mengatakan pertemuan silaturahmi ini selain sebagai sharing pengetahuan juga dapat memberikan pengalaman kepada para generasi muda tentang kepemimpinan.

Kapolda berharap pertemuan ini tidak hanya berlangsung kali ini saja namun berlanjut diwaktu yang akan datang.

Ucapan terimakasih pun disampaikan oleh Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. Mujiburrahman kepada Kapolda Kalsel dan Jajaran yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.

Dia terkesan kepada Kapolda Kalsel yang berkesempatan menjadi narasumber dan memberikan materi kepada para mahasiswa-mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan UIN Antasari Banjarmasin.

“Materi yang disampaikan Kapolda Kalsel pada kesempatan ini, sangat berkesan dan bermanfaat bagi para mahasiswa-mahasiswi generasi muda penerus Bangsa, untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang,” ucap Prof. Dr. Mujiburrahman.

Selain itu materi yang diberikan oleh Kapolda Kalsel juga menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk menghadapi tantangan yang lebih berat di era digital saat ini.

Prof. Dr Mujiburrahman, pun berharap, kerjasama yang telah terjalin saat ini dapat berlanjut dan ditingkatkan. (POLDAKALSEL-RIW/RDM/RH)

Antrean Loket Dianggap Tidak Profesional, Komisi IV DPRD Kalsel Panggil Direksi RSUD Ulin

BANJARMASIN – Menyikapi sejumlah aduan masyarakat terkait viralnya foto antrean pasien di RSUD Ulin Banjarmasin yang dinilai tidak profesional, Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak rumah sakit pada Senin, (8/11).

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, M. Lutfi Saifuddin, yang pada saat itu bertindak sebagai pimpinan rapat menerangkan, sebagai mitra kerja, ia merasa sangat perlu untuk memanggil pihak rumah sakit bersangkutan agar mengetahui duduk perkara yang terjadi.

“Jujur saja, kami dari Komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat, yang ruang lingkupnya juga termasuk tentang kesehatan, banyak sekali mendapatkan aduan terkait viralnya foto antrean pasien BPJS yang tersebar di dunia maya,” terang Lutfi.

Berhadir secara langsung dalam RDP tersebut, Plt. Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Dr. dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, Sp.OT. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan baru dibukanya loket antrean yang sebelumnya sempat ditutup karena pandemi.

“Sebelumnya loket antrean sempat ditutup karena pandemi, sehingga ketika dibuka kembali, terjadi lonjakan jumlah calon pasien yang akan mendaftar,” ujarnya.

Berangkat dari kejadian tersebut, dr. Izaak mengaku langsung melaksanakan rapat dengan manajemen demi mengurai panjangnya antrean. Ke depan, ujarnya, calon pasien akan langsung mendaftarkan diri ke poli masing-masing.

Sementara, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, Wahyudi Rahman yang juga berhadir dalam rapat tersebut, memberikan masukan agar lebih memaksimalkan pendaftaran secara online yang sudah ada di website resmi RSUD Ulin Banjarmasin.

“Saya pikir, pendaftaran online akan efektif mengurai antrean dan mengatasi para calo yang ada di loket, karenanya saya berharap hal tersebut dapat dimaksimalkan, dengan salah satu caranya yakni menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat luas,” ucapnya.

Terlebih menurutnya, RSUD Ulin Banjarmasin ini merupakan salah satu RS rujukan yang ada di Kalsel, sehingga pelayanannya pun harus profesional dan tersistematis dengan baik dalam penerapannya.

Terlepas dari kejadian yang sempat viral tersebut, M. Lutfi mewakili Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel mengapresiasi langkah serta respon cepat yang dilakukan oleh pihak RSUD Ulin. Ia berharap ke depan lebih diperbaiki lagi, dan kejadian tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran bersama. Sebab, menurut Lutfi, semua pihak harus lebih mawas diri, karena di era digital hari ini hal apa pun akan tersebar dengan cepat melalui internet, maka ia mengajak untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya. (HUMASDPRDKALSEL-NRH/RDM/RH)

Gubernur Kalsel Apresiasi Pesantren Tahfizh Daarul Mansur

TANAH LAUT – Pembangunan Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Mansur di Desa Bentok Darat Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut bakal dimulai.

Hal ini setelah dilaksanakan peletakkan batu pertama secara bersama oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Ustadz Yusuf Mansyur (UYM), Bupati Tanah Laut Sukamta, Dharmawan Jaya, Guru Muhammad Martapura serta H Nurhin, pada Selasa (9/11).

Selaku Gubernur Kalsel, Paman Birin menyambut baik dengan adanya pembangunan Ponpes Daarul Mansur ini.

“Kita selaku pemerintah daerah menyambut baik pembangunan Ponpes Darul Mansur, melengkapi keberadaan pesantren yang sudah ada di Kalsel,” kata Paman Birin.

Diharapkannya, pesantren Daarul Mansur nanti dapat menjadi laboratorium Al Qur’an yang dapat mencetak generasi Al Qur’an yang mumpuni dan berakhlakul karimah.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Ustadz Yusuf Mansyur terhadap pembangunan Ponpes Daarul Mansur.

Sementara itu, Dharmawan Jaya selaku salah satu pemrakarsa pembangunan Ponpes Daarul Mansur mengatakan, tanah seluas 5 hektar lebih yang rencana bakal dibangun pesantren tersebut, merupakan wakaf dari H Martinus mantan Kadis PU Kalsel.

“Pak Martinus melalui menantunya Guru Muhammad telah mewakafkan tanah ini untuk pembangunan pesantren Tahfizh, dan ini meneruskan janji politik kami sewaktu maju jadi calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru pada 2020 lalu, yaitu membangun pusat pendidikan Al Qur’an. Alhamdulillah, kini janji politik tersebut dapat terealisasi sekarang walaupun berada di daerah Bentok Darat Kabupaten Tanah Laut”, kata Dharmawan.

Darmawan Jaya mengatakan tujuan pembangunan pesantren Tahfizh Daarul Mansur adalah mencetak generasi muda yang bukan hanya hafal Al Qur’an namun juga berakhlak, berkarakter serta berkompetensi.

“Pesantren Tahfizh Daarul Mansur ini merupakan cabang ke-11 di Indonesia,” kata Dharmawan Jaya yang juga mantan Wakil Walikota Banjarbaru ini.

Sedangkan Bupati Tanah Laut Sukamta mengapresiasi pembangunan Ponpes Tahfizh Daarul Mansur.

“Dengan pembangunan Ponpes ini menambah jumlah pesantren yang ada, sejak saya menjabat bupati sudah 9 pesantren berdiri di Kabupaten Tanah Laut, Insya Allah Tanah Laut bisa menjadi pusat pendidikan Islam di Kalsel dengan semakin banyaknya jumlah pesantren,” kata Kamta.

Terakhir Ustadz Yusuf Mansyur (UYM) memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan kepala daerah dalam hal ini Paman Birin dan Sukamta.

“Insya Allah dengan berdirinya pesantren maka perekonomian di sekitar juga semakin meningkat,” kata Yusuf Mansyur.

Ia juga berharap di Kalsel bakal  dapat membangun pusat pendidikan pesantren kedepannya.

“Bila perlu setiap desa dapat berdiri pesantren, karena selain menjadi pusat pendidikan Islam juga dapat meningkatkan roda perekonomian,” harapnya.

Yusuf Mansyur juga berkesempatan memberikan tausiah singkat dalam rangka menumbuhkan kecintaan terhadap Al Qur’an. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Kini, BUMDes di Kalsel Ada Yang Berpenghasilan Hingga 250 Juta

BANJARBARU – Badan usaha milik desa (BUMDes) di Kalimantan Selatan terus mengalami penambahan setiap tahunnya. Hal ini tidak lepas dari dorongan yang terus dilakukan oleh Pemprov Kalsel.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kalsel, angka pertumbuhan BUMDes mengalami kenaikan dari 1.864 desa yang tersebar di sebelas kabupaten, sudah terbentuk di 2021 sebanyak 1.473 BUMDes. Data ini meningkat dari BUMDes di 2020 jumlahnya 1426. Dengan kata lain, ada 47 BUMDes baru di Kalsel selama 2020-2021.

Dari data tersebut, juga dijabarkan bahwa dari ribuan BUMDes tersebut, ada sekitar 45 BUMDes yang berhasil masuk klasifikasi BUMDes maju dalam satu tahun terakhir.

Menariknya pula, ada Bumdes, yakni
Bumdes di Desa Bukit Mulia yakni BUMDes berkah mulia, bisa menjadi Bumdes Percontohan di Kalsel, sebab menjadi salah satu desa dari tujuh desa di Indonesia, yang dianggap layak dijadikan usul sebagai BUMDes yang berkontribusi pembebasan kemiskinan.

“Benar, bahwa BUMDes sudah berkembang. Kami sangat apreasisi di BUMDes Berkah Mulia di Tanah Laut tersebut, karena mampu berkontribusi menghapuskan kemiskinan di wilayahnya. Kita sedang usulkan untuk diberi penghargaan di tingkat ASEAN,” ujar kepala PMD Kalsel Zulkifli, belum lama tadi.

Alasan utama penghargaan lanjutnya, karena desa sudah memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD) yang baik. Selain itu, desa tersebut juga bisa dijadikan model di desa-desa lainnya untuk menjadikan desa mandiri.

“Artinya boleh dikatakan tidak berharap 100 persen dari dana desa sehingga desa tersebut menjadi desa mandiri,” kata Zulkifli.

Dijelaskan Zulkifli, ada delapan bidang yang menjadi usaha dari BUMDes tersebut.

“Tapi yang paling utama yakni Catering kepada karyawan Arutmin. Dimana BUMDes tersebut, jika ada lelang maka BUMDes ikut tandernya dan masuk menjadi pemasukan APBD Desa. Bahkan rata rata pertahun mampu sumbang ke PAD Desa sekitar Rp 250 juta per taun,” sebut Zulkifli.

Zulkifli menilai, bukan hanya karena segi Catering saja, tapi ada banyak imbas yang membuat perekonomian warga sekitar bergairah.

“Karena Catering pasokannya atau bahan dasarnya diambil dari masyarakat sekitar. Semisal sayur, ikan dan pertanian beras dan sejenisnya. Ada multiplayer efek di sektor pertanian yang dirasakan dari masyarakat sekitar,” sebutnya. (ASC/RDM/RH)

Ekonomi Kalsel Bergerak Positif

BANJARBARU – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan terus bergerak positif. Hal ini tidak lepas dari menurunnya kasus COVID-19 di Banua. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis, ekonomi Kalsel triwulan III-2021 dibandingkan triwulan II-2021 (q-to-q) tumbuh 3,62 persen.

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.

Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah saat memberikan paparan

“Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mencapai 11,13 persen,” katanya.

Dijelaskannya, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan cukup tinggi lantaran didorong oleh periode puncak panen padi di Kalimantan Selatan.

Yos juga menyebut, pertumbuhan ekonomi lainnya yang mengalami peningkatan pada lapangan usaha konstruksi, yang mana mampu bertumbuh sebesar 7,78 persen pada triwulan III-2021 ini.

“Lapangan usaha pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan yang memiliki kontribusi besar juga mengalami pertumbuhan. Masing-masing 5,28 dan 3,31 persen,” sebutnya.

Di sisi lain, sektor jasa lainnya menjadi lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam pada pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan III-2021. Yakni, mencapai 6,60 persen.

Pertumbuhan negatif itu, ucap Yos juga terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Serta, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang mengalami kontraksi sebesar 6,35 dan 5,09 persen.

Jika secara perbandingan antara triwulan (q-to-q) mampu bertumbuh sebesar 3,62, maka secara tahun ke tahun (y-on-y) pada triwulan yang sama, ekonomi Kalsel mengalami pertumbuhan yang lebih besar, Yakni 4,82 persen.

Yos menjelaskan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang mencapai 12,71 persen. Serta, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 11,28 persen.

Sedangkan lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, serta jasa pendidikan, menurutnya mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,62 dan 1,43 persen.

Dia menyebut, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021, yang tertinggi berasal dari lapangan pertambangan dan penggalian sebesar 2,60 persen. Kemudian, industri pengolahan, 0,67 persen, dan konstruksi sebesar 0,38 persen. (ASC/RDM/RH)

5.600 Hektare Lahan di Banjarbaru, Disiapkan Untuk Kawasan Aerocity

BANJARBARU – Meski saat ini pembangunan konsep Aero City tidak menjadi prioritas dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN), Pemerintah kota Banjarbaru terus mendorong terciptanya kawasan ini dalam Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) kawasan Banjarbakula, Selasa (9/11).

Diketahui, dalam pengembangannya, Pemerintah Kota Banjarbaru telah menetapkan bahwa kawasan ini akan mengiring tema “Aero City” sejak tahun 2018 silam, Aero City ini merupakan kawasan yang akan terintegrasi dan memanfaatkan keberadaan bandara sebagai daya ungkit pertumbuhan wilayah.

Kepala Bidang Fisik Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru Erwin mengungkapkan, konsep ini nantinya akan dibangun di lahan seluas kurang lebih 5.600 hektare, yang akan di bagi menjadi beberapa Sub Bagian Wilayah Perencanaan (Sub BWP).

Kepala Bidang Fisik Prasarana BAPPEDA kota Banjarbaru, Erwin

“Dari total keseluruhan total lahan 5.600 hektare kami bagi menjadi 6 Sub BWP dengan tema masing-masing terhadap pengembangannya,” ungkapnya.

Dijelaskannya dari 6 Sub BWP, pihaknya sudah menyusun perencanaan di 3 Sub BWP.  Dimana di tahun ini, pihaknya akan melakukan penyusunan masterplan dan siteplan pada sub BWP 4 dan 1.

“Secara keseluruhan konsep sudah jadi masterplannya yang disusun Kementerian, karena diawal ada beberapa konsep yang dibantu oleh pusat terkait infrastruktur pemukiman pada kawasan Aero City,” jelasnya.

Pada tahun 2022, Erwin menyebut, berdasarkan kajian terdahulu, pihaknya akan memfokuskan pada pembangunan pada Sub BWP 1, karena menjadi bagian utama dari jalan Lingkar Utara dan jalan utama masuk ke Bandara.

“Pembangunan akan kita lakukan secara bertahap,” pungkasnya.

Dalam pembangunannya, konsep Aero City di kota ini akan meliputi tiga Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang dan sebagian Kecamatan Banjarbaru Utara. (TR21-01/RDM/RH)

Kejurprov Tenis Meja Digelar di Kota Banjarmasin

BANJARMASIN – Kejuaraan Provinsi Kalimantan Selatan Tenis Meja digelar di Kota Banjarmasin, untuk pertama kalinya setelah hampir 2 tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengingatkan pada Pelaksanaan Kejurprov Tenis Meja kali ini, terus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Kabag Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel Fitri Hernandi pada saat pemukulan bola tenis meja

Seperti yang disampaikan dalam sambutan pembukaan Kejurprov oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah yang dibacakan Kabag Peningkatan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Fitri Hernandi, di GOR Kompeten Tenis Meja Kota Banjarmasin, pada Selasa (9/11).

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan apresiasi dan dukungan atas diselenggarakannya Kejurprov Tenis Meja di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Mengingat, cabang tenis meja ini tidak dipertandingkan pada PON Papua lalu, serta lama vakum akibat pandemi COVID-19. Sehingga, menurutnya pertandingan Kejurprov yang dilaksanakan saat ini, merupakan angin segar bagi atlet atlet tenis meja untuk dapat memberikan prestasi terbaik mereka.

“Kami melihat saat ini pada beberapa kegiatan mulai kendur dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19, namun pada Kejurprov Tenis Meja diminta tidak terjadi,” tuturnya.

Hermansyah mengatakan, pada Kejurprov Tenis Meja di Kota Banjarmasin penerapan protokol kesehatan COVID-19 harus tetap ketat diberlakukan.

“Kami berpesan pada pelaksanaan Kejurprov Tenis Meja ini, agar tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kalimantan Selatan Muhaimin mengatakan, pelaksanaan Kejuaraan Provinsi Tenis Meja ini, merupakan kegiatan pertandingan pertama yang dilaksanakan PTMSI Kalimantan Selatan serta Kota Banjarmasin, setelah lama vakum akibat pandemi COVID-19.

“Oleh karena itu, pada kegiatan pertandingan Kejurprov ini menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat,” ucapnya.

Pada Kejurprov Tenis Meja di Kota Banjarmasin ini, diikuti oleh seluruh pengcab dan pengkot dari 13 kabupaten kota se Kalimantan Selatan, Kejuaraan ini digelar sejak Selasa 9 sampai Sabtu 13 Nopember 2021.Sedangkan, untuk kategori yang dipertandingkan dalam Kejurprov ini, diantaranya Tunggal Putra Umum, Tunggal Putri Umum, Tunggal Putra U-18, Tunggal Puteri U-18, Ganda Putra, Ganda Putri, Ganda campuran, dan Beregu. (SRI/RDM/RH)

Undang Pesantren se Kalsel, DPPPA Provinsi Gelar Pelatihan Ramah Anak

BANJARBARU – Untuk menciptakan lingkungan yang ramah, aman dan nyaman bagi pengajar dan santri. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalimantan Selatan menggelar Kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak.

Pembukaan materi dalam kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak.

Penyelenggaraan yang dihadiri oleh Ustadz/ustadzah di sejumlah Pesantren di Kalimantan Selatan ini digelar di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Selasa (9/11).

Kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak diikuti oleh pimpinan Pondok Pesantren se Kalsel dan dihadiri Kemenag kabupaten/kota.

Kepala DPPPA Provinsi Kalsel, Husnul Hatimah, dalam sambutannya secara virtual, mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah agar pengasuh, pengajar dan pimpinan di Pesantren dapat memperoleh hak yang sama mengenai Ramah Anak dilingkungannya.

“Tentunya dapat memperoleh penguatan dalam bidangnya yang menjadi kelemahan/kekurangan di pesantren. Serta ini dapat memenuhan hak anak agar menjamin kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang bagi santri/santriwati,” ujarnya.

Supaya mewujudkan pesantren yang Ramah Anak, lanjut Husnul, tentu perlu dilakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga efektivitas kapasitasnya meningkat dengan penanaman indikator melalui kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak.

“Agar tujuannya dapat tercapai tentu harus ada koordinasi yang baik dengan stakeholder terkait sehingga konsep dan indikator Pesantren Ramah Anak mampu di implementasikan secara baik di lapangan nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pemenuhan Hak Anak (PHA) DPPPA Kalsel, Adryan Anwary mengungkapkan, besar harapannya Kalimantan Selatan dapat menjadi role model pesantren ramah anak nasional.

“Kami harapkan khususnya bagi pimpinan dan para pengasuh pesantren dapat menerapkan pelatihan yang digelar ini serta memahami konsep pemberian materi,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kasi Pemenuhan Hak Pendidikan dan Pengasuhan DPPPA Kalsel,  Rahmawaty memaparkan, dengan dilaksanakannya kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak ini diharapkan para ustadz/ustadazah dapat menerapkan konsep dengan aturan yang ditetapkan.

“Semoga para pengasuh pesantren maupun pihak terkait bersedia serta berkomitmen dengan penerapan konsep ini,” jelasnya.

Dalam kegiatan Pelatihan Pesantren Ramah Anak ini juga diisi secara virtual dari Kementerian PPPA RI melalui Kepala Bidang Partisipasi dan Keagamaan, Dodi Mohammad Hidayat bersama Pakar Konvensi Hak-Hak Anak (KHA) dari Yayasan Bahtera Bandung, Hadi Utomo. (RHS/RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Tabalong; Bijak Masuki Ruang Digital bersama Literasi Era 4.0

TABALONG – Bupati Tabalong Drs. H. Anang Syakhfiani, M.Si menjadi Keynote Speech pada webinar Literasi Digital ini dengan topik pembahasan : Bijak Masuki Ruang Digital bersama Literasi Era 4.0, Selasa ( 09/11/2021 ) Siang.

Di pandu Moderator Aulia Mawardhika, Key Opinion Leader Eka Nugraha Enterprenenur, Founder of Lohjinawi
dengan narasumber Drs. Agus Edi Winarto, M.Pd., M.H. Dosen IAIN, Dyan Fitri Nugraha, M.Si Dosen Univ. Sari Mulia Banjarmasin, Eddy Suriyani Dosen STIA Tabalong.

Narasumber pertama pada webinar kali ini yaitu Dyan Fitri Nugraha, M.Si mengatakan era digital sekarang tidak hanya soal transformasi teknologi saja, namun juga ujian bagi jati diri.

Pengetahuan dan teknologi adalah dua elemen penting dalam membentuk jati diri seseorang, jati diri tersebut terbentuk pada perubahan pola berpikir dan perilaku manusianya.

“ Seperti yang sudah kita sering dengar yaitu sharing terlebih dahulu sebelum kita menshare suatu berita, karena kebebasan berekspresi di internet itu haruslah memperhatikan hakikat agama, norma, dan nilai-nilai kebaikan ujtuk proses penjagaan diri “. ungkap Dyan.

Dunia internet yang digunakan memang bebas, namun terbatas. Fungsikanlah internet itu sebagai hal-hal positif seperti contohnya : mengakses berita, layanan perbankan, akses hiburan, jualan dan belanja daring, layanan publik, layanan informasi, dll.

Kemudian narasumber lainnya Drs. Agus Edi Winarto, M.Pd., M.H. menambahkan kebebasan berekspresi memang hak setiap orang, namun kebebasan itu sendiri dibatasi oleh hak orang lain.

Batasan kebebasan ekspresi telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28J yang berbunyi : setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Edi menjelaskan mengapa kita harus memperhatikan dan memahami batasan dalam melakukan kebebasan ekspresi di dunia digital, karena hampir penduduk Indonesia sudah menggunakan internet dan media sosial. Baik buruknya dalam melakukan kebebasan berekpresi di dunia digital tersebut merupakan cerminan siapa jati diri kita.

Maka gunakanlah media sosial itu dengan baik, karena sesuatu hal yang baik itu akan kembali ke kita. Begitupun sebaliknya apabila kita menggunakan media sosial untuk hal yang negatif dan merugikan. (RILIS)

Exit mobile version