Kunjungi Batola, Paman Birin Panen dan Tanam Padi di Desa Sampurna
3 min readBATOLA – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr. (HC) H Sahbirin Noor melakukan panen padi lokal serta tanam perdana padi unggul di desa Sampurna kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala (Batola), Rabu (3/11).
Panen sekaligus tanam di lahan Kelompok Tani (KT) Bunga Padi seluas 87 hektar ini, dilaksanakan Gubernur bersama Bupati Batola Noormiliyani AS, usai memantau kegiatan Vaksinasi Bergerak yang digelar di Kantor Desa Tabing Rimbah Kecamatan Mandastana, pada hari yang sama.
Padi yang dipanen berasal dari jenis Karang Dukuh. Sementara bibit padi yang ditanam berasal dari jenis unggul Inpara 2. Sebelum panen dan tanam dilaksanakan, Gubernur Sahbirin Noor terlebih dahulu mencoba alat pengolah tanah yang berasal dari Rotari Vator.
“Panen kali ini merupakan terakhir untuk padi tahunan sekaligus diawali tanam padi unggul berjenis Inpara 2,” tutur Kepala Dinas TPH Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman.
Syamsir menambahkan, Batola masih menjadi kawasan andalan pangan Kalsel, kendati sempat terkena banjir awal tahun tadi.
“Batola tetap bisa panen walau pun yang ini merupakan penundaan akibat banjir lalu,” urainya.
Syamsir menjelaskan, kedepannya Batola akan menjadi perhatian untuk menjadi pertanian modern dan pelaksanaannya akan dicoba di kecamatan Mandastana.
“Pak menteri sangat peduli dengan Batola untuk menyambut port estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau agar menjadi sentra dalam rangka mendukung 2024, Kaltim sebagai ibukota negara dan Kalsel sebagai pemasok pangannya,” katanya.
Panen dan tanam di desa Sampurna ini juga dirangkai dengan pemberian bibit jeruk varietas Siam Banjar sebanyak 124.000 batang untuk para petani jeruk yang terdampak banjir. Yakni untuk lahan seluas 624 hektar, yang diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor kepada Bupati Batola Noormiliyani, dan Kelompok Tani Bunga Padi, Kelompok Tani Budi Berkat, dan Kelompok Tani Berkat Mulia.
Bersamaan ini pula Bupati Batola Noormiliyani memberikan bantuan bibit cabe kepada petani di Desa Sampurna yang diserahkan kepada Kelompok Tani Bunga Padi 2 dan Kelompok Tani Raudhah. Selain itu Bupati juga menyerahkan bantuan traktor kepada Pokja Taruna Jaya.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengatakan, Pemprov Kalsel terus berusaha mendorong petani untuk terus menggalakan pertanian padi. Mengingat hasil produksinya sangat penting untuk keberlangsungan hidup.
Karenanya, sebut gubernur, jika pemerintah memberikan perhatian tinggi terhadap pertanian tentunya menjadi suatu keharusan.
“Anda bisa bayangkan seandainya tidak ada beras. Karena itulah sehingga saya katakan satu biji beras saja mempunyai arti yang sangat besar,” selorohnya.
Terkait adanya bantuan jeruk, gubernur yang akrap disapa Paman Birin itu mengutarakan, bantuan diberikan mengingat beberapa waktu lalu tanaman jeruk yang ada di wilayah Batola maupun Kabupaten Banjar, nyaris semuanya mati akibat terendam banjir.
Fakta ini, papar gubernur, Ia saksikan sendiri sewaktu melakukan perjalanan ke berbagai pelosok desa baik siang maupun malam hari, pasca banjir. Selain itu para petani juga menyampaikan permohonan agar segera diberikan bibit agar kebun jeruk mereka bisa ditanami kembali.
Gubernur berharap, dengan pemberian bibit ini ke depan para petani jeruk, baik yang ada di Batola maupun Kabupaten Banjar bisa kembali tumbuh subur agar mereka dapat mempergunakan hasil produksi tersebut untuk menopang biaya kebutuhan pertanian dan keluarga.
Sebelumnya, Bupati Hj Noormiliyani AS menyampaikan, cita-cita Kabupaten Batola adalah Corporate Farming (korporasi petani) dari sejak dilaksanakannya HPS ke-28 di Batola lalu.
Namun, menurut Bupati, terdapat kendala sewaktu menyampaikan grand design ke kementerian. Mengingat saat itu tengah terjadi peralihan antara Program Serasi dan Optimalisasi Lahan.
Untuk itu, sebut Noormiliyani, jika provinsi berencana menjadikan pertanian modern di Batola tentunya menjadi kebahagian bagi Batola. Mengingat selain berpengaruh untuk peningkatan produksi juga akan membawa peningkatan kepada kesejahteraan petani. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)