Jadi Alumnus Lemhannas, Zulkifli Kadis PMD Kalsel Dinilai Punya Kualitas SDM Diatas Rata-rata
2 min readBANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dapat kunjungan dari Kedeputian Pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI yang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) dampak peserta PPRA (program pendidikan reguler angkatan), PPSA (program pendidikan singkat angkatan) dan P3DA (program pemantapan pimpinan daerah angkatan), Rabu (3/11).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi alumni Lemhannas RI yang ada di Kalsel terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Untuk Kalsel, ada 2 alumni Lemhannas RI yang menjadi pimpinan dan sedang dimonev oleh Kedeputian Pendidikan saat ini. Yakni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel, Zulkifli MP yang merupakan alumni PPRA 54 tahun 2016 serta Danrem 101 Antasari, Brigjen TNI Firmansyah.
Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI Sugeng Santoso selaku pimpinan rombongan Evaluasi Dampak ke Kalsel mengungkapkan, hasil dari monev akan menjadi bahan untuk penyusunan kurikulum Lemhannas RI.
“Kami ingin mengetahui gambaran atau dampak alumni PPRA, PPSA dan P3DA termasuk kontribusi alumni di lingkungan kerja masing-masing. Kami juga ingin memperoleh data secara langsung dan ingin memperoleh masukan dari alumni terkait program pendidikan di Lemhannas agar pendidikan di Lemhannas dapat lebih optimal di masa mendatang,” ujarnya.
Menurut Sugeng Santoso, masukan dan saran dari alumni sangat penting untuk pengembangan kurikulum di Lemhannas RI.
Lanjutnya, monev ini juga sebagai bagian dari Program Kedeputian Pendidikan Nasional Lemhannas RI untuk mengukur dampak dan mengevaluasi hasil dari pendidikan selama 7 bulan yang didapat dari Lemhannas RI.
“Kami ingin mengevaluasi hasil dari pendidikan di Lemhannas RI apakah sudah dilaksanakan oleh alumni, baik di lingkungan kerja, manfaatnya bagi personil yang mengikuti pendidikan dan manfaatnya bagi masyarakat. Untuk kemudian akan menjadi bahan masukan kami untuk dikembangkan di lembaga pendidikan agar bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Farid Fakhmansyah melihat, kontribusi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari Zulkifli sebagai alumni Lemhannas RI di lingkup Pemprov Kalsel sudah diatas rata-rata. Khususnya dari segi kematangan berpikir dan berinteraksi.
“Kami bangga ada SDM dari Pemprov Kalsel menjadi alumni Lemhannas RI, karena hasil pendidikan dari lembaga ini dapat meningkatkan pemahaman ketahanan nasional yang dapat diterapkan di daerah masing-masing,” cetusnya.
Farid menilai, SDM dari Pemprov Kalsel berpotensi dan layak dididik di Lemhannas RI asalkan dapat menyesuaikan waktu, sebab lama pendidikannya selama 7 bulan penuh.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kalsel Zulkifli mengatakan, saat ini alumni Lemhannas RI yang masih aktif di Kalsel selain dirinya adalah Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah.
“Saat ini di Lemhannas RI sudah ada 62 angkatan, saya angkatan 54 tahun 2016 dari kalangan sipil yang masih aktif. Alumni Lemhannas RI yang sudah pensiun dari Pemprov Kalsel ada Pak Rudy Ariffin, Pak Ismet Akhmad,” urainya.
Kedatangan tim monev Lemhannas RI ke DPMD Kalsel dan selanjutnya ke Makorem 101 Antasari, imbuhnya, diantaranya adalah membagikan kuesioner kepada staf. Kuesioner berisi beberapa pertanyaan terkait dampak dan perubahan kepemimpinan yang diberikan para alumni kepada jajarannya. Hasil monev menjadi masukan untuk penyusunan kurikulum. (ASC/RDM/RH)