Webinar Literasi Digital Kota Banjarmasin: Keterampilan Yang Wajib Dikuasai di Era 4.0
3 min readBANJARMASIN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Keterampilan yang Wajib Dikuasai di Era 4.0” di Kota Banjarmasin, Selasa (2/11/2021) pukul 14.00 WITA. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
Dipandu oleh moderator Ronald Andretti, yang menghadirkan narasumber pertama Ratyuhono Linggar Putra, dengan materi tentang ‘Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital.’
Ratyuhono menuturkan, pergeseran media berpendapat saat ini berupa teknologi digital menciptakan negara Demokrasi yang partisipatif.
“Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak setiap manusia dan diatur dalam UUD 1945 ayat 3,” ucapnya.
Dijelaskan Ratyuhono, kebebasan berpendapat yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Opini. Harus berlandaskan fakta atau data dan dapat dipertanggungjawabkan jika tidak maka akan memunculkan hoax.
- Kritik. Pada dasarnya merupakan suatu hal atau tindakan yang baik, ketika dilakukan dengan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan.
- Fitnah dan ujaran kebencian. Jelas hal yang negatif dapat berujung pada pencemaran nama baik.
Kemudian, tips menyatakan pendapat di media digital ialah:
- Hindari opini provokatif.
- Mengetahui isu secara detail.
- Memikirkan kembali pendapat.
- Menyampaikan dengan sopan dan santun.
- Perhatikan peraturan pemerintah.
“Ada atau tidak adanya hukum atau aturan maka kita tetap harus menghormati, bijak, dan paham beretika di media sosial,” tuturnya.
Narasumber kedua Naimah dengan materi tentang ‘Berdakwah Indah di Ruang Digital’.
Naimah mengatakan, pendidikan yang memperkuat pondasi pola pikir generasi bangsa agar tidak mudah terpengaruh dampak negatif dunia maya salah satunya adalah dengan cara berdakwah.
Dakwah lewat media online yaitu, kalian bisa memanfaatkan sosial media yang ada seperti Facebook, WA, Instagram, Twitter, YouTube dan lainnya untuk berbagi kebaikan.
“asal selalu bijak dalam menggunakan sosial media,” tuturnya.
Kemudian, yang perlu diperhatikan ialah Etika berdakwah di ruang digital yakni, niat karena Allah, menjaga akhlak mulia, isi dakwah bisa dipertanggungjawabkan, dan mampu menimbang manfaat dan mafsadat.
Selanjutnya narasumber ketiga Bara Zulfa dengan materi tentang ‘Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital’.
“Perkembangan teknologi digital tidak bisa kita hindari, penggunaan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita mulai dari belajar bermain bahkan berbelanja dan menemukan jodoh pun kita menggunakan teknologi digital. Selain kita mahir dalam menggunakan produk digital kita perlu juga mahir dalam kemampuan literasi keamanan digital,” tuturnya.
Seiring perkembangan teknologi digital, berkembang pula dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut seperti pencurian data diri, penipuan peralatan komputer baik pribadi maupun organisasi yang semakin hari semakin marak terjadi.
Oleh karena itu kesadaran akan efek negatif tersebut atau yang disebut dengan literasi keamanan digital harus dimiliki oleh setiap pengguna teknologi digital agar tidak terkena dampak negatif atau minimal mengurangi angka korban dari dampak negatif teknologi digital.
Kemudian, selain SMS penipuan via sosial media juga kian aktif ada banyak akun-akun media palsu dengan konten dan profil yang sangat mirip dengan akun perusahaan resminya. Contoh saja penipuan makin canggih mereka memancing korban dengan cara pasang iklan berbayar di Facebook dan Instagram.
“Jadi yang harus kita lakukan adalah jangan langsung percaya, pastikan jenis undiannya berasal dari mana, jikalau diminta untuk transfer uang terlebih dahulu sudah dipastikan undian palsu, dan laporkan kepada yang berwajib,” ucapnya.
Jika sudah terlanjur maka hubungi call center Bank yang digunakan pelaku penipuan, lalu laporkan rekening pelaku ke cekrekening.id, pastikan pelaku tidak memakan korban lagi dengan melaporkan ke lapor.go.id kemudian buat laporan ke E commerce yang bersangkutan.
Terakhir narasumber Aulia Hayati dengan materi tentang ‘Hidup Produktif di Era Digital’.
Ia menjelaskan, revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi.
Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya.
“Mulai dari diri sendiri temukan motivasi yang kuat untuk menjadi produktif,” ucapnya.
5 hal untuk menjadi produktif ialah, mulai dari hal kecil, mau belajar, membangun komunikasi yang sehat, lingkungan yang tepat, dan now wasting time no killing Time. (RILIS)