Webinar Literasi Digital Kabupaten Tapin: Jaga dan Lindungi Data Pribadimu di Ruang Digital
3 min readKementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Jaga dan Lindungi Data Pribadimu di Ruang Digital.” di Kabupaten Tapin, Selasa (19/10/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Tapin M. Arifin Arpan, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
BINUANG – Dipandu oleh moderator Septi Diajeng, yang menghadirkan narasumber pertama Prilani dengan materi tentang ‘Etika Media Sosial’.
Prilani mengatakan, Etika sangat penting dalam bermedia sosial, untuk mencerminkan nilai-nilai yang baik yang akan dihormati masyarakat.
Prilani menyebutkan, dampak negatif medsos yaitu;
- Maraknya kejahatan.
- Maraknya informasi bohong atau hoax.
- Menurunkan produktivitas.
- Membuat seseorang menjadi individualis.
- Membuat kualitas tidur menurun.
- Membuat depresi dan kecemasan.
- Membuat kecanduan hingga lupa waktu.
Adapun, etika berkomunikasi yakni;
- Jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno atau SARA.
- Jangan memposting artikel atau status yang bohong.
- Jangan mengcopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta.
- Berikan komentar yang relevan.
Narasumber kedua Fannisa Liviandra dengan materi tentang ‘Tren Pekerjaan di Era Digital’.
Fannisa mengatakan, akibat covid 19 jumlah pengangguran Republik Indonesia bertambah menjadi 3,7 juta jiwa. Pandemi menjadi penyebab nomor 1 jutaan masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaan.
“Penyebab pengangguran di masa pandemi yaitu, efektivitas biaya dan tenaga mengakibatkan PHK massal, angkatan kerja meningkat yang menyebabkan persaingan semakin tinggi, dan skills GAP yaitu semua serba online,” tuturnya.
Adapun, tren pekerjaan di 2021 yakni, Copywriter atau content writer, Web developer, UI atau UX designer, UX writer, UX researcher, Digital marketing, SEO Specialist, Social Media strategist, Data Scientist, Information Security.
Selanjutnya narasumber ketiga Satriya Alfiza dengan materi tentang ‘Bijak Unggah di Medsos’.
Kata dia, sosial media menjadi salah satu sarana publikasi, ada banyak sosial media mulai dari Twitter, IG, FB dan lain-lain.
“Media sosial memiliki dampak positif dan negatif yaitu, dampak positif adalah kita akan update memperoleh informasi terkini seputar kita bahkan dunia. Kemudian, dampak negatifnya adalah kita sering menerima berita hoax, hal-hal berbau sara dan kadang hate speech,” ucapnya.
“Lebih baik kita Saring berita itu apakah benar-benar terpercaya ataukah tidak, jika narasumbernya tidak jelas maka lebih baik kita delete saja,” tuturnya.
Adapun, tips agar aman dalam bermedia sosial yaitu, jangan posting sesuatu saat sedang emosi, jangan posting sesuatu yang tidak diketahui, postinglah atau beri komentar sesuatu yang bermanfaat juga menginspirasi, jangan posting sesuatu yang membuat orang lain tersinggung,
Selanjutnya, jangan memposting hal-hal yang tidak penting yang sebenarnya orang lain juga bisa untuk posting, jangan posting harta kekayaan seperti jumlah uang di rekening, bersikaplah rendah hati untuk postinganmu.
Terakhir narasumber Mislani yang memberikan penjelasan tentang ‘Berbudaya Dengan Literasi Digital, Berliterasi Digital itu Keren’.
Mislani mengatakan, literasi mengalami perubahan atau lebih tepatnya mengalami perkembangan Seiring dengan berjalannya waktu, hal itu terlihat dalam buku-buku tua pada zaman Majapahit.
“Literasi digital merupakan kemampuan seorang individu dalam menggunakan teknologi. Tidak hanya mampu membaca informasi di media digital akan tetapi juga seorang individu yang mampu mencari, mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu informasi yang telah didapatkan,” ujarnya.
Mislani menyampaikan, literasi digital menurut douglas A. J. Belshaw menyatakan dalam tesisnya kultural, kognitif, komunikatif dan kepercayaan diri yang bertanggung jawab, kreatif, kritis dalam menyikapi konten dan bertanggung jawab secara sosial.
Permasalahan dalam teknologi digital yakni:
- Adanya pelanggaran hak cipta atau hak kekayaan intelektual (HKI).
- Rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia telah digantikan oleh teknologi digital.
- Munculnya informasi digital yang tidak sesuai dengan fakta atau hoax.
- Adanya budaya malas gerak karena pengaruh penggunaan teknologi digital.
- Adanya penipuan digital yang mengatasnamakan orang lain.
Kemudian, solusi dalam teknologi digital yaitu;
- Memudahkan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan dan pemanfaatan digitalisasi.
- Adanya media massa yang berbasis digital.
- Menciptakan inovasi dalam berbagai bidang yang berorientasi pada digitalisasi. (RILIS)