Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Hadapi Transformasi Digital dengan Bijak dan Tepat
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ovi Darin

🗣️ KEY OPINION LEADER Diza Refengga – Actor

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Irwan Rozanie
■ Guru
.
2. Pongki Barata
■ Musisi/Pencipta Lagu
.
3. Herry Fitriyadi
■ Kepala Sekolah SMKN 2 Amuntai
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Kamis, 14 Oktober 2021
⏰ 14.00 WITA / 13.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigHSU1410

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar; Bebas Berekspresi di Dunia Digital

BANJAR – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Bebas Berekspresi di Dunia Digital,” Senin (11/10) pukul 14.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Ovi Darin, yang menghadirkan narasumber pertama Reza Rangin Mengatakan, tips berbahasa agar tidak menyinggung seseorang di media sosial yaitu harus memahami konteksnya terlebih dahulu dan jangan sembarang mengomentari orang.

“Ketika seseorang posting sesuatu diliat dulu konteksnya, jadi kita tidak perlu asal mengingatkan jika ingin berkomentar memberikan saran usahakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan jangan bersifat menyinggung,” ucapnya.

Narasumber kedua Amiruddin dengan materi yang tak kalah menarik yaitu tentang ‘Literasi Digital dalam Wawasan Kebangsaan’.

Amiruddin mengatakan, teknologi komunikasi dan informasi mengubah peran konvensional menjadi peran modern, menggunakan teknologi, media massa, cyber war.

Kehadiran media sosial sebagai wadah berbincang dan bertukar informasi antara satu dengan yang lain tentu memberikan dampak yang sangat positif. Sayangnya media sosial juga menjadi arena bagi penyampaian opini ujaran penuh kebencian dan berita-berita palsu.

“Wawasan kebangsaan akan menjadi kunci kesamaan pandangan dan pemersatu tujuan generasi masa kini dan masa yang akan datang, dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia baik dari dalam maupun dari luar negeri,” tuturnya.

Kata dia, wawasan kebangsaan merupakan pemahaman masyarakat mengenai jati diri bangsa nya dalam mendayagunakan segala potensi negeri untuk mencapai cita-cita dan kepentingan nasional.

Dalam kehidupan modern arus globalisasi dapat membantu perkembangan sebuah negara, namun dapat juga berdampak negatif jika masyarakat tidak memiliki wawasan kebangsaan yang cukup.

Wawasan kebangsaan tumbuhkan rasa cinta tanah air yakni;

1. Rendahnya wawasan kebangsaan berdampak pada tergerusnya rasa nasionalisme dan krisis jati diri bangsa.

2. Wawasan kebangsaan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air pemuda Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi.

3. Wujudkan kebangkitan nasional. Masyarakat yang memiliki wawasan kebangsaan luas dapat menumbuhkan semangat kebangkitan nasional.

Selanjutnya narasumber ketiga Maharani Lulu dengan materi tentang ‘Main Aman Saat Belanja Online’.

“Sebanyak 87,1 persen pengguna internet di Indonesia telah membeli bermacam-macam produk secara online melalui berbagai perangkat elektronik selama beberapa bulan terakhir pada 2020,” ucapnya.

Lulu mengatakan, keuntungan dari berbelanja online yaitu praktis dan efisien waktu, pilihan bervariasi dan juga sistem pembayaran lebih mudah.

Adapun, selamanya bangkai kerugian dari berbelanja online yakni menjadi konsumerisme, rawan penipuan dan barang tidak sesuai ekspektasi.

“Modus penipuan belanja online memiliki ciri, menjual barang murah, pencurian data, pencucian uang, layanan COD, dan biaya tambahan,” tuturnya.

Ia memberikan tips agar terhindar dari penipuan belanja online yakni;

1. Gunakan komputer atau smartphone milik sendiri.

2. Pilih situs atau seller terpercaya.

3. Membaca dengan cermat.

4. Pilih cara pembayaran yang aman.

5. simpan bukti transaksi.

6. Rekam video unboxing.

7. Memberikan feedback.

Terakhir narasumber Amalia Permata Rizky dengan materi tentang ‘Bebas Berekspresi di Dunia Digital’.

Ia menjelaskan, indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital.

Adapun, dampak minimnya pemahaman bersosial media yaitu:

1. Tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial di ruang digital.

2. Tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital.

3. Tidak mampu membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

“Kemampuan access adalah kunci yang akan menuntun kita pada aktivitas-aktivitas lainnya di ruang digital hal ini berkaitan dengan kemampuan memilih dan memilah informasi, menggunakan perangkat yang legal, dan mengakses sesuai dengan ketentuan,” tutur Amalia.

Aspek penting dalam membangun budaya digital yaitu, participation, remediation, bricolage dan growth mindset. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Menjadi Pintar di Era Digital

HST – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Menjadi Pintar di Era Digital” di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (11/10) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc dan Bupati HST, H Aulia Oktafiandi ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Rio Brama yang menghadirkan narasumber pertama yakni, Dr H M Dimayati Huda yang membahas tentang “Bijak Sebelum Mengunggah ke Media Sosial”

“Apa yang kita posting ke media sosial harus bisa kita pertanggungjawabkan, kalau nantinya kita tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang kita sebarkan maka nanti akan berakhir dengan hukum, kita harus cerdas, bijak, dan sopan dalam bermedia sosial,” tuturnya

“Konten yang kita sebarkan sebelumnya kita harus berpikir, apakah konten yang kita sebar itu bermanfaat bagi orang lain, hal ini sangat penting untuk diperhatikan,” tegasnya

Narasumber kedua, Nurhidayah yang membahas materi tentang “Kecakapan Digital”

“Pembelajaran jarak jauh perlu dilakukan pada masa pandemi agar kegiatan belajar mengajar terus berlangsung, kita tidak tahu kapan pandemi akan berakhir dengan adanya pandemi seperti ini tidak kita pungkiri pembelajaran harus berakhir karena kita berada di zaman digital dimana kita bisa mengakses lewat apapun,” pungkasnya

Narasumber ketiga yaitu Albertus Danang yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Mengapa Harus Berinvestasi?”

“Waktu terbaik untuk memulai investasi adalah di waktu saat usia produktif” tuturnya

Tips memulai investasi, yakni;

1.Menyisihkan uang jajan dan meminimalisir pengeluaran

2.Mengetahui profil resiko

3.Melakukan investasi secara bertahap

4.Jangan putus asa dan lelah untuk belajar berinvestasi

Terakhir, narasumber Nor’ain yang meyampaikan materi tentang “Belajar Agama di Media Sosial, Hindari Provokasi!”.

Apa itu Provokasi?

Nor’ain menyampaikan bahwa provokasi merupakan suatu tindakan memanas-manasi, menjatuhkan, memancing emosi atau mempengaruhi orang untuk melakukan kejahatan dan pelanggaran hukum.

Beberapa cara agar terhindar dari provokasi, yaitu;

1. Menggunakan bahasa yang santun;

2. Hindari kesalahan berbahasa;

3. Kontrol emosi agar terhindar dari; segala bentuk provokasi;

4. Peran orang tua sangat penting;

5. Menghindari perdebatan. (RILIS)

Cari Bibit Handal, Pemprov Kalsel Gelar Pekan Sepak Bola U-14 Piala Paman Birin Cup

BANJARMASIN – Untuk mencari bibit-bibit pemain sepak bola di Kalimantan Selatan. Maka, Pemerintah Provinsi melaksanakan Pekan Sepak Bola Usia Dini U-14 Piala Paman Birin Cup. 

Paman Birin memberikan arahan kepada pemain sepakbola usia dini U-14

Pekan Sepakbola Usia Dini U-14 ini dilaksanakan di lapangan Sepak bola Kayutangi Banjarmasin, di buka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Minggu (10/10).

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, pelaksanaan pertandingan ini merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap, pembinaan kepada pemain sepak bola usia dini.

“Pekan Sepakbola Usia Dini U-14 ini digelar untuk menghasilkan bibit atlet sepak bola,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Paman Birin, dengan adanya pertandingan sepak bola usia dini ini, maka para permain dapat terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bermain bola.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah mengatakan, bahwa atlet sepakbola usia dini antusias mengikuti, pertandingan sepakbola usia dini U-14 tahun Piala Paman Birin Cup.

“Kami tidak menyangka, jika gelaran pertandingan sepakbola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, disambut antusias oleh Sekolah Sepakbola yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkap Hermansyah.

Namun, lanjutnya, karena masih dalam suasana pandemi COVID-19, maka jumlah peserta mereka batasi. Dari 32 Sekolah Sepakbola, hanya 24 saja yang ikut bertanding.

“Jumlah peserta hanya sebanyak 24 Sekolah Sepakbola yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Hermansyah mengharapkan dengan adanya pertandingan sepak bola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, dapat melahirkan atlet-atlet handal kedepannya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada pertandingan sepakbola usia dini U-14 Piala Paman Birin Cup ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyediakan total hadiah sebesar 40 juta rupiah. (SRI/RDM/RH)

Museum Wasaka Gelar Pameran Temporer

BANJARMASIN – Memperingati hari museum Indonesia, pada Selasa, 12 Oktober 2021, museum waja sampai kaputing, menggelar pameran temporer, di halaman Wasaka, yang berlokasi di jalan Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara.

Kepada sejumlah wartawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Yusuf Effendi, setelah membuka pameran temporer, pada Senin (11/10), pihaknya sangatlah mengapresiasi dengan digelarnya pameran temporer ini, sebagai upaya memajukan kebudayaan di banua, dan semakin meningkatkan dunia mutu pendidikan di Kalsel.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi

“Kami minta para pengunjung yang datang, tetap disiplin protokol kesehatan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan bidang kebudayaan, melalui kepala seksi cagar budaya dan permuseuman Disdikbud Provinsi Kalimantan Selatan Arry Risfansyah, dalam kegiatan pameran temporer ini digelar selama 4 hari, mulai 11 – 14 Oktober 2021, pada jam 09.00 – 17.00 WITA. Pada hari pertama dilaksanakan perawatan koleksi museum, hari kedua seminar kajian parang kalimantan selatan, kemudian hari ketiga menggelar forum diskusi pecinta dan pelestari senjata tradisional kalimantan selatan, serta hari kamis digelar diskusi permuseuman museum lambung mangkurat, dilanjutkan penampilan madhihin sanggar karamunting Disdikbud Hulu Sungai Selatan.

Kasi cagar budaya dan permuseuman, Disdikbud Kalsel, Arry Risfansyah

“Acara kami gelar melalui dana alokasi khusus (BOP) tahun 2021, untuk prokes sudah disiapkan, mulai dari diperiksa suhu tubuh pengunjung sebelum masuk ke pameran, tersedia masker dan hand sanitizer,” katanya.

Sementara itu, salah satu tenaga perawatan koleksi museum wasaka, Iskandar menyampaikan, pihaknya  melakukan perawatan koleksi secara rutin, dengan tujuan agar selalu terjaga keaslian benda bersejarah, peninggalan para pejuang, biasanya digelar setiap enam bulan sekali.

“Merawat benda koleksi harus dari hati, tidak sembarangan menggosoknya, perlu telaten dan pengetahuan tentang jenis koleksi museum, baik dari bahan dan benda karena berbeda,” tutupnya.

Untuk diketahui, museum wasaka  menggelar pameran temporer, yang diikuti dari museum lambung mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, museum rakyat Hulu Sungai Selatan, dan komunitas Wasaka Korwil Banjarmasin, dengan menyajikan berbagai macam senjata peninggalan para pejuang dan pahlawan, diantaranya berupa keris, belati, parang, wafak, pisau, sumpit dan replika baju pahlawan nasional pangeran antasari. (NHF/RDM/RH)

Banyak Termakan Isu Hoax, Pemko Banjarmasin Gelar Sosialisasi Vaksinasi COVID-19

BANJARMASIN – Dikarenakan banyaknya penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin, yang termakan isu hoax yang menyesatkan tentang vaksinasi COVID-19. Maka, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menggelar Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 kepada Disabilitas tersebut.

Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 kepada Disabilitas

Sosialisasi ini dilaksanakan, di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin, Senin (11/10). Sosialisasi ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi.

Dalam sambutannya Machli mengatakan, manfaat dan mengajak penyandang disabilitas untuk mau bervaksin.

“Sosialisasi yang kami laksanakan saat ini, merupakan sosialisasi ke dua, untuk para penyandang disabilitas. Yang pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2021 di Rumah Singgah Baiman,” ucapnya.

Pada sosialisasi ke dua ini, lanjut Machli, pihaknya mengundang seluruh penyandang Disabilitas yang ada di Kota Banjarmasin.

“Kami mengundang seluruh penyandang Disabilitas tersebut, agar mereka mendengar penjelasan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengenai vaksin COVID-19 yang jelas,” ujar Machli.

Menurut Machli, selain mengadakan sosialisasi, pihaknya juga melaksanakan vaksinasi kepada para penyandang Disabilitas.

“Selama dua bulan ini Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin kesulitan untuk melakukan vaksinasi kepada para penyandang Disabilitas, dengan adanya sosialisasi tersebut memudahkan kami,” tutur Machli.

Sementara itu, salah satu penyandang Disabilitas Kota Banjarmasin Slamet mengungkapkan, bahwa banyak penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin, mendapatkan informasi yang tidak jelas atau termakan isu hoax yang ada di media sosial.

“Banyak isu yang menyesatkan tentang vaksinasi COVID-19 yang didapat oleh para penyandang Disabilitas. Sehingga mereka takut untuk bervaksin,” ungkap Slamet.

Menurut Slamet, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, maka pihaknya bersyukur telah mendapatkan informasi yang benar tentang vaksinasi COVID-19 tersebut.

“Dengan adanya sosialisasi dan penjelasan dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini, maka kami bersyukur telah mendapatkan informasi yang jelas tentang vaksin COVID-19 tersebut,” ucapnya.

Penjelasan dari Dinas Kesehatan tentang vaksinasi COVID-19 ini sangat bermanfaat, maka saat ini penyandang Disabilitas di Kota Banjarmasin tidak takut lagi untuk bervaksin. (SRI/RDM/RH)

Pimpin Upacara Peringatan ke-159 Tahun Wafatnya Pangeran Antasari, Ini Pesan Paman Birin

BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor memimpin upacara peringatan ke-159 tahun wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari, di Kompleks Pemakaman kawasan Malkon Temon Banjarmasin, pada Senin (11/10).

Selain gubernur, turut hadir Ketua DPRD Kalsel, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel,  Kajati Kalsel, perwakilan Kapolda Kalsel, Komandan Korem 101 Antasari dan sejumlah pejabat lain, lengkap mengenakan pakaian adat Banjar.

Forkopimda Kalsel berfoto bersama usai upacara peringatan wafatnya Pangeran Antasari

Peringatan wafatnya Pangeran Antasari diawali dengan penghormatan, pembacaan riwayat singkat, pembacaan pesan-pesan Pangeran Antasari oleh pimpinan upacara,  dilanjutkann dengan peletakan karangan bunga dan doa.

Gubernur Kalsel didampingi Ketua DPRD Kalsel menaburkan bunga di makam Pangeran Antasari

Pada kesempatan itu, Gubernur mengingatkan perlunya mewarisi nilai-nilai juang para pahlawan yang tentunya memberikan pembelajaran yang baik atau tuntunan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

“Itu yang harus kita warisi dalam kita menghadapi persoalan negara, pemerintahan, sosial kemasyarakatan, apa saja. Semangat itu yang harus diwarisi,” pesan gubernur yang biasa disapa Paman Birin itu.

Selain itu, pesan-pesan yang diamanatkan Pangeran Antasari ujarnya, senantiasa relevan dengan kehidupan saat ini. Semangat seperti Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing, atau Jangan Bacakut Papadaan, perlu jadi pegangan.

Pemerintah Provinsi Kalsel juga memberikan tali asih kepada para keluarga atau ahli waris para pejuang di Kalsel yang diserahkan langsung Paman Birin.

Pangeran Antasari lahir pada 1797. Nama aslinya adalah Gusti Ibu Kartapati. Ayahnya bernama Pangeran Masohut (Mas’ud) dan ibunya Gusti Hadijah. Ia memiliki adik perempuan bernama Ratu Antasari.

Meski memiliki darah bangsawan, Pangeran Antasari tumbuh besar di kalangan rakyat biasa. Ia pun menjadi sosok yang dekat dengan rakyat. Ia begitu disegani dan sangat berpengaruh bagi masyarakat Banjar. Itulah mengapa, Ia begitu ditakuti oleh Belanda.

Akhirnya pada 1862, Pangeran Antasari diangkat menjadi pimpinan pemerintahan menggantikan sang ayah. Ia dianugerahi gelar Amiruddin Khalifatul Mukminin yang berarti Ia menjadi pimpinan pemerintahan, panglima perang, sekaligus tokoh agama terkemuka.

Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862. Ia terserang penyakit cacar yang mewabah pada masa itu. Ia dimakamkan di Taman Makam Perang Banjar. Ia baru dinobatkan menjadi Pahlawan Indonesia pada 27 Maret 1968. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Pendidikan, Wakil Rakyat Kalsel Terima Sejumlah Keluhan Guru PAUD

BARITO KUALA — Puluhan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) antusias mengikuti sosialisasi peraturan daerah (Perda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan yang dilaksanakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, Dewi Damayanti Said di Kecamatan Handil Bakti pada Senin (11/10).

Menurut politisi partai Golkar tersebut, dengan adanya sosialisasi perda yang menyangkut tentang pendidikan ini, dapat memberikan pemahaman bersama serta membuka wahana diskusi terkait kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar siswa PAUD.

“Saya berharap ke depan, pemerintah lebih memperhatikan para guru TK dan PAUD ini. Sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan koordinator wilayah masing-masing, bahwa mereka sejauh ini merasa terkendala masalah penerimaan gaji yang tersendat-sendat,” kata Dewi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Risna Mariati, pengajar PAUD Terpadu Khalifah, Perdagangan, Banjarmasin Utara. Ia menerangkan permasalahan yang ada selama ini terkait masalah honor dan perizinan.

“Mudah-mudahan para guru PAUD ini lebih diperhatikan, terlebih kebanyakan adalah para guru honorer. Kalau bisa kesejahteraan para pendidik yang berperan mendidik para penerus bangsa ini diperhatikan,” harap Risna.

Meski bukan tupoksi komisinya, menurut Dewi, ia akan tetap menjembatani aspirasi dan keluhan-keluhan yang ada guna memperjuangkan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD ini.

“Saya kemudian akan mengkoordinasikan dengan komisi IV DPRD Provinsi Kalsel yang salah satunya membidangi terkait pendidikan. Serta dengan anggota DPRD Kota Banjarmasin, karena kebijakannya berada di pemerintah kota,” pungkas Dewi. (DPRDKALSEL-NRH/RDM/RH)

Yani Helmi Minta Pemprov Kalsel Perpanjang Kembali Kebijakan Relaksasi PKB

TANAH BUMBU – Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar bisa kembali memperpanjang masa program relaksasi diskon untuk penerimaan khusus disektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang dinilai belum merata pemaksimalannya.

“Saya akan coba bicarakan dan koordinasikan dengan Gubernur Kalsel alias paman Birin, ya syukur-syukur bisa ditambah estimasinya waktunya jadi satu bulan kalau pun itu juga direstui sampai akhir tahun jadi sangat luar biasa lagi,” imbuhnya usai melaksanakan kegiatan Sosialisasi Perundang-undangan (Sosper) Nomor 5 Tahun 2011 terkait Pajak Daerah Provinsi Kalsel yang diselenggarakan di Desa Persiapan Hidayah Makmur, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (11/10) siang.

Plt Kasi Pelayanan PKB dan BBN-KB UPPD Samsat Kotabaru, Fahmi Arif (memegang microphone) saat memberikan materi terkait penerimaan disektor layanan Pajak Kendaraan Bermotor.

Bahkan, program kebijakan tersebut tak semata-mata atas kemauan dirinya sendiri, melainkan untuk kepentingan warga sebagai wajib pajak yang diakui masih ketinggalan dengan promosi ini.

“Yang jelas, tidak kehendak saya tetapi permintaan dari warga banua di Kalsel khusus di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. Jujur saja, kenaikan dari relaksasi tadi mulai terlihat naik serta antusias masyarakat juga mulai ada progres positif terhadap diskon 50 persen itu,” ungkapnya.

Terkini, anggota Komisi II dari fraksi Partai Golkar yang duduk di DPRD Kalsel dan sekaligus membidangi ekonomi dan keuangan, meminta agar kebijakannya bisa diperpanjang lagi oleh Pemerintah Provinsi Kalsel hingga akhir Desember 2021.

“Faktanya di lapangan, masyarakat tidak bisa serta merta bayar dan menyetorkan. Langkah awal mengumpulkan dulu baru bisa melunasi apalagi masa pandemi COVID-19 orang masih susah. Betul sudah 3 bulan, kami tentu sangat terima kasih kepada Pemprov. Tetapi, kebijakan ini kami meminta agar bisa disetujui hingga akhir tahun,” bebernya.

Kasi Pendapatan Lainnya (PL) UPPD Samsat Batulicin, Indra Abdillah (memegang microphone) saat memberikan materi terkait potensi pendapatan khusus disektor penerimaan Pajak Air Pemukaan (PAP) kepada warga Desa Persiapan Hidayah Makmur.

Selain menyoroti penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), ia menyampaikan, sektor Bea Balik Nama Kendaraan (BBN-KB) juga diyakini mampu kembali normal secara maksimal.

“Ini juga permintaan saya (paman Yani) dan aspirasi para warga di desa ini. Nah, terkait bea balik nama justru ini sangat berpengaruh. Oleh sebab itu, kami sebagai wakil rakyat meminta agar relaksasi ini kembali diperpanjang selain mendukung penerimaan juga pasti meningkat dan merata pemaksimalannya,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Desa (Sekdes) Persiapan Hidayah Makmur, Simpang Empat, Tanah Bumbu, Rudi Hartono. Menurutnya, apabila program kebijakan lanjutan kembali diberlakukan maka sosialisasi kepada warga di wilayahnya dipastikan tercapai.

“Kami selaku aparat desa tentu juga akan mensosialisasikan kebijakan ini agar realisasi pendapatan daerah bisa tumbuh meningkat dengan ketentuan target yang ditetapkan,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan, melihat kondisi pandemi COVID-19 masih melanda seluruh Indonesia termasuk di Kalsel. Sehingga, sepantasnya kebijakan relaksasi bisa kembali dilanjutkan.

“Kami memohon sekali kepada Pemprov Kalsel agar kembali melanjutkan kebijakan relaksasi pajak untuk kendaraan bermotor yang biasa disebut masyarakat disini itu pemutihan dan program strategis itu tentu sangat ditunggu-tunggu,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Warga Hidayah Makmur Apresiasi Sosper Paman Yani Terkait Pajak Daerah dan Potensinya

TANAH BUMBU – Pelaksanaan Sosialisasi Perudang-undangan Nomor 5 Tahun 2011 terkait Pajak Daerah Provinsi Kalsel kali ini mendapat tanggapan positif dari warga Desa Persiapan Hidayah Makmur, Simpang Empat, Tanah Bumbu.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengatakan, sosialisasi yang masuk dalam peraturan perundangan-undangan tersebut diketahui mengilustrasikan tiga potensi besar terhadap pendapatan daerah di provinsi ini.

“Yakni Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama atau BBN-KB dan Pajak Air Permukaan. Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat tahu apa saja potensi pendapatan kita di Kalsel,” ujarnya usai melaksanakan Sosialisasi Perundang-undangan terkait Pajak Daerah bersama aparat dan warga Desa Persiapan Hidayah Makmur, Simpang Empat, Tanah Bumbu, Senin (11/10) siang.

Meski dianggap serapan pendapatan di provinsi itu tergolong eksklusif. Namun, anggota yang merupakan kader dari fraksi Partai Golkar Kalimantan Selatan itu menegaskan, bahwa masyarakat tentu wajib mengetahui agar transparansi kas daerah tidak terkesan ditutup-tutupi.

“Seperti kita ketahui bahwa Perda itu dibuat tidak hanya satu atau dua bulan saja bahkan lebih dari setahun. Maka dari itu, produk perundangan harus diketahui dan wajib disosialisasikan kepada masyarakat,” tegas Yani Helmi.

Orang yang duduk di kursi DPRD Kalsel dan akrab disapa paman Yani itu pun menyampaikan, pentingnya sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) kepada khalayak umum. Hal ini bertujuan, selain bermanfaat serta berguna untuk pembangunan banua. Penerimaan tersebut tentunya sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan.

M. Yani Helmi menyerahkan Bantuan Lampu Disenfektan kepada Sekdes Persiapan Hidayah Makmur, Rudi Hartono usai pelaksanaan Sosper.

“Tentu isi dan aturan di dalam Perda yang disampaikan kepada masyarakat itu selebih pasti bisa dipahami oleh mereka. Bahkan, setiap kami mengunjungi satu desa itu biasa disisihkan satu bab untuk bisa diketahui,” bebernya.

Selain menegaskan keberadaan peraturan yang digunakan sebagai acuan penerimaan, Yani Helmi menjelaskan, jenis pemberlakuan tarif dari masing-masing potensi pajak daerah di Kalsel sudah ditetapkan melalui koordinasi dan kesepakatan bersama dengan legislatif (DPRD) maupun eksekutifnya (Pemprov).

“Karena ini merupakan tanggung jawab kami selaku di DPRD Kalsel yang membuat aturan tersebut sepantasnya harus diinformasi kepada khalayak masyarakat agar teredukasi sekaligus mengetahui lebih dalam terkait perpajakan daerah. Untuk manfaatnya, pemerintah desa bisa menyampaikan dengan mudah kepada warga,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Persiapan Hidayah Makmur, Simpang Empat, Tanah Bumbu, Rudi Hartono turut mendukung penuh terkait keberadaan potensi pajak daerah di Kalsel yang tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2011 tersebut. Bahkan, akan mensosialisasikan hal ini kepada warganya di bumi bersujud.

“Terkait kedatangan paman Yani ke sini kami sangat berterima kasih dan memberikan mengapresiasi yang cukup tinggi tentang sosialisasi ini. Terlebih, warga Hidayah Makmur sangat teredukasi dan tentu ini dapat menambah ilmu yang baru apalagi masalah perpajakan daerah beserta potensinya,” tuturnya. (RHS/RDM/RH)

Exit mobile version