19 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

BVet Kota Banjarbaru Berikan 500 Dosis Vaksin Rabies Gratis

2 min read

Petugas BVet kota Banjarbaru saat menyuntikkan vaksin rabies

BANJARBARU – Dalam rangka memperingati Hari Rabies Dunia serta percepatan pencapaian target Indonesia bebas Rabies di tahun 2030, Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan vaksin rabies dan kastrasi gratis di seluruh Indonesia.

Di kota Banjarbaru pelaksanaan kegiatan dimulai dari 25 hingga 30 Septemberi 2021, di Balai Veteriner (BVet) yang terletak di jalan Ambulung kelurahan Loktabat Selatan. Dengan menyiapkan sedikitnya 500 dosis vaksin rabies untuk hewan peliharaan serta 180 kastrasi untuk hewan peliharaan jantan.

Kastrasi merupakan operasi pengangkatan testis (kebiri) kucing atau anjing agar tidak dapat memproduksi sperma. Hal tersebut dilakukan agar dapat menekan laju reproduksi hewan. Sehingga dapat menekan angka penyakit rabies.

“Kita targetkan 50  ekor perhari untuk vaksin rabies, dan 30 untuk kastrasi,” ucap Medik Veteriner Muda Balai Veteriner kota Banjarbaru Harwanto, Senin (27/9).

Pelayanan vaksin gratis juga tidak hanya kepada pemilik hewan peliharaan saja, tetapi juga diperbolehkan untuk masyarakat yang ingin membawa kucing atau anjing liar di wilayah tempat tinggalnya untuk diberikan vaksin rabies.

Medik Veteriner Muda Balai Veteriner kota Banjarbaru, Harwanto

“Meskipun belum mendaftar untuk diberikan vaksin, masyarakat yang ingin memberikan vaksin rabies kepada hewannya diperbolehkan untuk tetap datang ke Balai Veteriner,” imbuh Harwanto.

Penyakit rabies bukan hanya terdapat pada anjing, Dokter muda spesialis hewan ini membeberkan di tahun 2013 hingga 2019 ditemukan penyakit rabies pada kucing. Oleh karena itu para pecinta kucing terlebih di kota Banjarbaru yang 95 persen memilih kucing untuk dijadikan hewan peliharaan di tuntut untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyakit rabies.

“Dilaporkan Dinas Kesehatan, kasus gigitan kucing di kota Banjarbaru setiap tahunnya mencapai 80 kasus gigitan, tidak menutup kemungkinan kucing tersebut membawa penyakit rabies,” jelas Harwanto.

Untuk mendapatkan vaksin rabies, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti kondisi kesehatan hewan serta batas umur minimal 4 bulan untuk anjing dan kucing.

“Karena di usia tersebut, hewan cenderung birahi dan sudah mulai memiliki sifat menguasai daerah teritorial, sehingga sering menimbulkan perkelahian antar kucing maupun anjing,” ungkapnya.

Menurut Harwanto, ciri ciri awal hewan yang berpotensi memiliki penyakit rabies ada dua, yaitu tipe silent dan tipe agresif. Tipe silent atau pendiam cenderung memiliki sifat suka mengurung diri di tempat gelap. Sebaliknya tipe agresif cenderung mudah menyerang bahkan kepada tuannya sendiri.

“Yang lebih menciri adalah jika hewan tersebut sudah mengeluarkan air liur yang berlebihan hingga menetes dari mulut,” terang Harwanto.

Langkah awal yang dapat dilakukan seseorang jika mendapat gigitan atau cakaran dari hewan peliharaan, dijelaskan Harwanto yaitu dengan mencuci luka gigitan atau cakaran dengan air yang mengalir selama kurang lebih 15 menit dan segera melapor ke puskesmas terderkat untuk diberikan Vaksin Antirabies (VAR) serta melaporkan kepada petugas BVet untuk dilakukan uji laboraturium kepada hewan tersebut.

“Jika hewan tekonfirmasi memiliki penyakit rabies, maka orang yang tergigit diwajibkan untuk melakukan 3(tiga) kali vaksinasi,” tutupnya. (TR21-01/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.