Kemenag Kalsel Apresiasi Pembangunan Ponpes “Seribu Tiang” RMA Banjarbaru

BANJARBARU – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) M Tambrin mengapresiasi pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Raudatul Muta’allimin Annahdliyah (RMA).

Piagam Statistik Pondok Pesantren RMA

“Saya kagum dengan upaya Ustadz Muhari dan para tokoh masyarakat di sini,” ungkap Tambrin saat mengunjungi lokasi Ponpes berjuluk Seribu Tiang, Sabtu (25/9) siang.

Menurut Tambrin, Ponpes yang terletak di kelurahan Guntung Manggis kota Banjarbaru ini memiliki demografi yang pertumbuhan penduduknya tergolong cepat.

“Fungsi pondok pesantren itu diantaranya fungsi Tarbiyah (pendidikan), fungsi dakwah serta fungsi pemberdayaan guna meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” jelas Thambrin.

Thambrin berharap pembangunan Ponpes RMA atau Seribu Tiang ini dapat diselesaikan dalam beberapa tahun mendatang.

“Dalam waktu setahun pembangunan sudah sebesar ini, kita doakan semoga pembangunan Ponpes Seribu Tiang ini dapat segera diselesaikan,” harapnya.

Sementara itu Kepala Ponpes RMA Muhari menjelaskan maksud dari julukan Ponpes Seribu Tiang karena disebabkan pembangunan yang belum sempurna akibat kurangnya dana.

“Rencana pembangunan sampai ke lantai 3, namun akibat kurang dana pembangunan hanya sampai di lantai 2 dan sebatas tihangnya saja,” bebernya.

Bahkan Muhari membeberkan sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor pada Agustus 2020 lalu. Pembangunan Ponpes hanya berasal dari dana umat hasil zakat infaq dan sedekah dari orang tua santri dan masyarakat lainnya serta dari Baznas.

“Kita sudah mengajukan proposal ke pemerintah namun karena ada Refocusing untuk penanganan wabah pandemi, pemerintah belum bisa mencairkan bantuan,” ucapnya.

Dalam kesempatan kunjungan itu Kakanwil Kemenag Kalsel juga menyerahkan secara simbolis kepada pimpinan Ponpes RMA berupa Piagam Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang menetapkan izin operasional Penyelenggaraan Pendidikan Ponpes Tahfidzul Quran Raudlatul Mutaallimin Annahdliyah (RMA) Guntung Manggis Banjarbaru Kalsel, melalui SK nomor 1667 tahun 2021, tanggal 28 Juni 2021.

Adapun untuk menyelesaikan pembangunan termasuk untuk pembebasan lahan masih memerlukan dana di kisaran Rp 1, 5 miliar.

“Sejak 2019 lalu hingga saat ini, kita sudah menampung kurang lebih 100 Santri dari tingkat Ibtidaiyah hingga Aliyah,” terang Muhari.

Selain itu untuk kelas Tahfidzul Quran dilaksanakan pada sore hari, serta adapula ekstrakulikuler seperti bela diri pencak silat Pagar Nusa. (TR21-01/RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar; Dampak Positif Bermedia Sosial

BANJARKementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Dampak Positif Bermedia Sosial.” di Kabupaten Banjar, Senin (27/9/2021) pukul 14.00 Wita.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Shabrina Anwari yang menghadirkan narasumber pertama Martin Anugrah dengan penjelasan tentang “Menjaga dan Mendidik Anak di Era Digital,”

Martin mengatakan ada beberapa kecanduan digital yaitu, tidak bisa lepas dari gadget, social media, game online, online shop, video platform, dan pornografi.

Martin menyebutkan hal yang perlu diperhatikan dalam dunia digital adalah keseimbangan yaitu, Hidup di dunia nyata, hargai kehidupan di sekeliling kita, dan digital seharusnya jadi cerminan kualitas hidup kita.

Narasumber kedua Muhammad Risanta dengan materi tentang “Berita Hoax di Antara Media dan Berita.”

Risanta mengatakan, isu-isu terkini tentang hoax yaitu meliputi, pandemi Corona, efek vaksinasi, PPKM, dan lainnya.

“Hoax adalah pemberitaan palsu atau informasi yang sesungguhnya tidak benar, namun dibuat seolah-olah benar,” tuturnya.

Jenis-jenis informasi hoax yaitu, berita fake news, tautan jebakan atau tautan yang diletakkan secara strategis di dalam suatu situs dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs lainnya, confirmation biasa yang cenderung untuk menginterpretasikan kejadian yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.

Elemen berita hoax cenderung menggunakan kalimat persuasif yang memaksa, artikel penuh huruf besar dan tanda seru, terkesan menakut-nakuti atau menyesatkan penerima berita, menghujat seseorang atau golongan, provokatif dan mengadu domba.

Selanjutnya narasumber ketiga Indi Arisa dengan materi yang tak kalah menarik tentang Kecakapan Digital.

“personal branding merupakan pengemasan opini terhadap seorang individu yang diproyeksikan oleh orang lain, yang digunakan untuk membantu karir seseorang dengan memposisikan diri sebagai seorang expert dalam sebuah industri,” tuturnya.

Alasan personal branding itu penting karena memberikan kredibilitas lebih, membuat kita lebih mudah dikenal atau ditemukan orang lain dan membuka lebih banyak kesempatan baru.

“Semakin banyak koneksi yang anda buat, semakin banyak nilai yang dapat anda berikan dalam interaksi anda, maka semakin besar pula kemungkinan personal branding anda akan dikenali,” ucapnya.

Terakhir narasumber Amiruddin menjelaskan tentang ‘Literasi Digital Dalam Menangkal Terorisme, Radikalisme dan Saparatisme.’

Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa, dan penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

“Alasan kenapa kaum milenial mudah terpapar paham radikalisme yaitu karena pemuda milenial memiliki karakter ingin diakui, keinginan kuat untuk merasa dirinya spesial, berharga, bermakna atau menjadi bagian dari suatu kelompok yang spesial, berharga dan bermakna,” tuturnya.

Adapun, radikalisme negatif didefinisikan sebagai suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrem.

Kemudian upaya pencegahan yakni, memperhatikan kredibilitas website, bandingkan dengan ilmu yang telah kita miliki, diskusikan konten yang ditemukan dengan orang sekitar, dan bandingkan dengan laman daring lainnya.(RILIS)

Pemko Banjarmasin Resmikan Dua Kampung Bermain

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin saat ini meresmikan, dua kampung bermain, Minggu (26/9).

Untuk peresmian Kampung Bermain “Baiman” Jalan Jeruk Purut IX, Sungai Andai, Banjarmasin Utara, dilakukan oleh Walikota Banjarmasin. Sedangkan untuk Kampung Bermain “Akrab” Jalan Antasan Kecil Barat, Banjarmasin Tengah, diresmikan oleh Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor.

Enggrang salah satu permainan tradisional yang ada di Kampung Bermain

Dalam sambutannya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, dengan adanya kampung bermain ini, dapat meningkatkan olahraga tradisional ditengah tengah masyarakat di Kota Banjarmasin.

Kampung Bermain yang ada di Kota Banjarmasin ini, dibawah binaan dari KORMI Kota Banjarmasin.

“Kampung bermain ini merupakan binaan dari KORMI Kota Banjarmasin, dapat diperbanyak lagi,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Ibnu, pihaknya mengharapkan prestasi olahraga tradisional dapat terus meningkat. Untuk nama harum Kota Banjarmasin.

“Kampung bermain dapat dijadikan sarana bermain anak anak serta menambah kreativitas mereka,” kata Ibnu.

Sedangkan, Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor mengatakan, dengan adanya Kampung Bermain di Kota Banjarmasin, dapat menambah kreativitas masyarakat dan anak anak dalam melestarikan olahraga tradisional di kota ini.

“Kampung bermain ini memiliki aneka olahraga tradisional seperti balogo, enggrang, serta lainnya,” ucap Arifin.

Arifin berharap, dengan adanya kampung bermain ini, maka olahraga tradisional akan semakin dikenal oleh anak anak saat ini.

Sementara itu, Ketua KORMI Kota Banjarmasin Uzlah, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Pemko Banjarmasin yang telah memberikan dukungan mereka terhadap kampung bermain.

Mengingat, lanjutnya, keberadaan kampung bermain dapat menambah kreativitas anak anak di Kota Banjarmasin. (SRI/RDM/RH)

DPRD Banjarmasin : Revisi Perda Reklame PAD Berpotensi Besar

BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarmasin menilai, pembahasan revisi perda nomor 16 tahun 2011 tentang penyelenggaraan reklame, berpotensi besar dalam memberikan pendapatan asli daerah (PAD).

Wakil Ketua panitia khusus revisi perda penyelenggaraan reklame, DPRD kota Banjarmasin Aliansyah, kepada wartawan baru baru tadi menjelaskan, dalam pembahasan bersama pemerintah kota, ternyata peluang dalam memperoleh pendapatan asli daerah sangat besar, dengan cara dilakukan penataan yang lebih baik lagi.

“Kami pertanyaan potensi PAD, pemko menyampaikan sekitar Rp3 miliar, sehingga setelah direvisi akan mampu mencapai Rp5 miliar,” pintanya.

Aliansyah menjelaskan, dalam pembahasan telah terungkap ternyata banyak berbagai jenis reklame, baleho dan  bando, yang tidak tertata dengan baik, bahkan tidak memiliki izin, sehingga ini harus segera dilakukan penertiban.

“Dari sebagian reklame yang tidak resmi, tidak bisa dilakukan penarikan pajak atau retribusi, dengan aturan ini akan diperketat baik titik letak dan izinnya,” ujar Ali.

Politisi PKS DPRD Kota Banjarmasin menambahkan, sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, bisnis reklame sangat pesat kemajuannya, namun tentu harus mengutamakan keindahan kota dan lingkungan, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan PAD.

“Kita ingin pemko dan pengusaha tidak hanya mengutamakan PAD, dan juga memprioritaskan estetika kota,” tutupnya. (NHF/RDM/RH)

COVID-19 Melandai, Kalsel Siap Gelar Event Olahraga Besar-Besaran

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ingin kembali menggelar berbagai event olahraga skala nasional maupun internasional ditengah melandainya COVID-19 di banua.

“Beberapa waktu lalu, sebelum adanya COVID-19, Kalsel sukses menggelar berbagai event olahraga. Termasuk event trail berskala internasional. Setelah kesuksesan itu, kami merencanakan event-event akbar lainnya, tapi sempat terhenti karena pandemi,” ujar Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, saat membuka Dispora Kalsel Happy Race 2021 di Jalan Mitra Praja, kawasan perkantoran Setdaprov Kalsel, akhir pekan lalu.

Namun dengan situasi pandemi di Kalsel yang sudah mulai terkendali, maka berbagai  event olahraga akan kembali digelar.

“Tentunya sesuai dengan aturan PPKM dan protokol kesehatan yang ketat,” sebutnya.

Paman Birin (sapaan akrab Gubernur) juga memberikan apresiasi kepada penyelenggara yakni Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel, yang telah menyelenggarakan event olahraga namun dengan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat, seperti tanpa adanya penonton serta seluruh peserta harus sudah dilakukan vaksinasi dan menunjukkan hasil negatif COVID-19.

Lanjut Paman Birin, harapan terbesar dari event olahraga kali ini mampu menjadi pemicu event olahraga yang lebih besar nantinya hingga mampu menghadirkan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat jadi gerbang Kalsel untuk menggelar event olahraga yang lebih besar,” harapnya.

Senada dengan Gubernur Kalsel, Kepala Dispora Kalsel Hermansyah berujar, dukungan yang diberikan oleh Paman Birin dalam event pertama ini adalah suntikan semangat untuk menggelar berbagai event olahraga yang lebih besar kedepannya.

“Ini uji coba pertama, rencananya akan kita rutinkan. Mudah-mudahan bisa lebih besar lagi,” ujarnya.

Terkait protokol kesehatan, Hermansyah memastikan kegiatan ini sudah memenuhi aturan yang berlaku, terutama vaksinasi bagi seluruh peserta.

“Sesuai peraturan Gugus Tugas, pelaksanaan kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta harus sudah divaksin, pakai masker, dan tidak ada penonton,” jelasnya. (ASC/RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Tanah Laut; Perubahan Teknologi, Anugerah atau Musibah?

TANAH LAUT – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Perubahan Teknologi, Anugerah atau Musibah?” di Kabupaten Tanah Laut, Senin (27/9) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Tanah Laut, Drs H Sukamta ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Aulia Mawardika yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Dr Lintang Ratri Rahmiaji yang menyampaikan materi tentang “Budaya Digital”

Lintang memaparkan, data per Januari 2021, dari 274,9 juta penduduk, 345,3 juta orang melakukan koneksi telepon seluler, 202,6 juta pengguna internet, dan 170 juta orang pengguna media sosial aktif yang rata-rata menggunakan waktunya selama 8 jam 52 menit perharinya.

Bagaimana menjadi berdaya di ruang digital?

Lintang menuturkan, bahwa menjadi berdaya di ruang digital dapat dilakukan dengan cara searching, sourching, distributing-leaking, networking, collective action, dan collective intelligence.

Narasumber kedua, Aries Eko Wibowo yang menyampaikan materi tentang “Kecakapan Digital”.

Aries menjelaskan, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lainnya.

“Di era digital ini sangat diperlukan pembelajaran yang variatif. Dengan tatap maya, guru dan siswa, mahasiswa dan dosen, semua harus bisa memanfaatkan cara belajar di mana saja dan kapan saja,” tuturnya.

Aries menambahkan, agar pembelajaran online dapat dilakukan secara efektif dan sukses yakni dengan;

1. Kelola waktu dengan baik;

2. Carilah tempat nyaman;

3. Siapkan perangkat yang dibutuhkan;

4. Komunikasi dengan guru dan teman belajar;

5. Jaga kebersihan.

Narasumber ketiga yaitu Joddy Caprinata, sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menyampaikan materi tentang “Etika Digital”

“Ruang digital ataupun dunia digital ini tidak dapat kita sentuh namun kita dapat melihatnya secara jarak jauh, media sosial saat ini mampu memberikan informasi, indentitas, maupun jejak digital,” tuturnya

“Kita harus bijaksana dalam menggunakan medsos agar dapat menghindari hal-hal seperti pencurian data, cyber bullying, banned atau ditolak melakukan kegiatan digital, serta pidana UU ITE,” pungkasnya

Terakhir, narasumber M. Sukma Dwiyanto, yang meyampaikan materi tentang “Keamanan Digital”

“Keamanan digital merupakan suatu bentuk konsep dari upaya dalam memberikan perlindungan terhadap aset dan informasi digital yang dimiliki oleh seorang individu maupun kelompok,” tuturnya

“Menjaga keamanan digital penting, agar dapat menghindarkan kita dari permasalahan yang dapat merugikan kita, seperti informasi pribadi, nama baik, dan penyalahgunaan data,” pungkasnya. (RILIS)

Pimpinan dan Anggota DPRD Kalsel Ikuti Pembekalan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

BANJARMASIN – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pembekalan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan untuk Pimpinan dan Anggota DPRD Kalsel. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua DPRD Kalsel, Supian HK.

Selain dilaksanakan secara langsung, kegiatan yang juga dapat diikuti melalui daring pada aplikasi zoom meeting ini dilaksanakan di aula Ismail Abdullah Gedung B DPRD Kalsel, Senin (27/9).

Dalam laporannya, Sekretaris DPRD Kalsel, Antung Mas Rozaniansyah menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu penunjang kegiatan sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan yang akan dilakukan oleh seluruh anggota dewan kepada masyarakat Kalsel.

“Selain itu, dalam rangka melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh anggota dewan diperlukan penguatan materi dan substansi terhadap halal tersebut,” katanya.

Rozaniansyah menambahkan tujuan kegiatan ini untuk memberikan penguatan materi dan substansi kepada para anggota DPRD Kalsel yang akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel Supian HK mengharapkan kegiatan pembekalan ini dapat semakin menguatkan pemahaman, materi dan substansi para Anggota Dewan tentang Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan karena mereka akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.

“Sehingga pemahaman yang semakin kuat tentu membuat komunikasi ke masyarakat akan lebih mudah dilakukan,” harapnya.

Untuk diketahui, kegiatan yang diikuti sebanyak 55 orang yang terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD Kalsel menghadirkan nara sumber dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Direktorat Produk Hukum Daerah Kemendagri RI, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalsel dan Sekretariat DPRD Kalsel. (NRH/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Raih Penghargaan BKN Award 2021

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendapatkan penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI atas capaian dalam perencanaan kebutuhan, pelayanan pengadaan, serta kepangkatan dan pensiun. BKN Award ini diserahkan langsung oleh Plt Kepala BKN RI Bima Haria Wibisana, kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Ruang Rapat PM Noor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dan disaksikan  seluruh Kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel secara virtual.

Plt Kepala BKN RI Bima Haria Wibisana

Usai menyerahkan penghargaan, Plt Kepala BKN RI Bima Haria Wibisana menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Selatan atas segala upaya dan komitmen dalam meningkatkan proses managemen ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel ditengah pandemi COVID-19.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin noor

“Kita tahu masalah manajemen ASN ini tidak mudah untuk dibenahi, apalagi ditengah pandemi. Namun itu tidak jadi halangan bagi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk terus bekerja menigkatkan prestasi dan kinerja ASN nya, sehingga manajemen kepegawaiannya dapat  dilaksanakan dengan baik,” ucap Bima.

Bima Haria Wibisana menambahkan, didalam proses manajemen ASN, sangat perlu dibuat manajemen seperti penerimaan CPNS, dikarenakan penanggung jawab data ASN adalah diri sendiri dan bukan dari BKN maupun BKD Provinsi Kalimantan Selatan.

“Untuk itulah pemutakhiran data menjadi tanggung jawab yang bersangkutan, ini juga menerapkan sistem Pemerintahan berbasis elektronik,” tutup Bima.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin noor menyampaikan, atas penghargaan ini ia bersyukur karena penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi Pemerintah Provinsi Kalsel, yang membuktikan baiknya kinerja ASN dilingkup Pemprov Kalsel.

“BKN Award ini kalau kita melihatnya tidak hanya sekedar cermonial belaka, tapi membuktikan pemerintah bekerja dengan sungguh-sungguh, apalagi di era globalisasi dan digital,” ucap Sahbirin Noor.

Sahbirin Noor menambahkan, ia  mengingatkan kepada ASN lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel untuk terus semangat dalam bekerja dan meningkatkan kompetensi untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat Kalimantan Selatan.

“Harapan kita pemerintah Kalsel bisa lebih baik lagi kedepannya dan bisa lebih bersinegritas dengan BKN, terlebih khusus tentang kepegawiaan, karena persoalan ASN bukan hal yang mudah. Perlu dikolaborasikan bersama untuk berjalan sesuai harapan kita bersama,” tutup Sahbirin Noor. (MRF/RDM/RH)

Perjuangkan Program Kesetaraan Gender, DPPPA Kalsel Dapatkan Penghargaan Kategori Utama Dari Pusat

BANJARBARU – Meski sempat masuk dalam jajaran Madya. Kini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalimantan Selatan kembali dianugerahi penghargaan tertinggi oleh pemerintah pusat sebagai kategori tingkat utama dalam program kesetaraan gender.

Kepala DPPPA Kalsel, Husnul Hatimah mengaku bersyukur dan bangka dengan predikat yang didapatkan. Terlebih, penyerahan penghargaan ini juga disaksikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.

“Alhamdulillah, Kalsel sudah mendapatkan predikat kategori baik ya. Sebelumnya, kami pernah meraih pada kategori Madya tahun 2018 – 2019. Tahun ini meraih kategori utama, semoga kedepannya bisa terus naik,” ungkapnya usai menerima penghargaan dalam pelaksanaan BKN Award 2021, di ruang rapat PM. Noor Senin (27/9).

Terlebih, atas nama Pemprov Kalsel, dirinya menyampaikan cendramata berbentuk penghargaan tersebut merupakan bentuk kerjasama antar pemerintah daerah.

“Harusnya penyerahan ini diterimanya pada tahun 2020. Namun, karena adanya kendala dan pandemi kegiatannya pun tertunda. Tetapi, hal tersebut merupakan bentuk upaya dari pemda dalam memperjuangkan kesetaraan gender, baik langkah ataupun strateginya yang turut didukung,” papar Kadis PPPA Kalsel, Husnul Hatimah.

Sebagai apresiasi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalsel akan menyelenggarakan keberhasilan itu secara virtual dan dapat disaksikan oleh instansi terkait dari pemerintah kabupaten/kota.

“Secara formal akan dilaksanakan pada 13 Oktober mendatang,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Exit mobile version