Kalsel Siap Dukung ASAP Digital Nasional
2 min read
(kiri ke kanan) Ketua DPRD, Kapolda dan Sekdaprov Kalsel saat menyaksikan peluncuran ASAP Digital Nasional secara virtual
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung penuh penerapan ASAP (Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla) Digital Nasional.
Aplikasi ini hasil karya inovasi besar Kepolisian Republik Indonesia dan diluncurkan secara langsung dari mabes Polri, dan diikuti secara virtual oleh sejumlah kepolisian daerah di Indonesia, salah satunya Polda Kalsel. Peluncuran secara virtual disaksikan di Aula Mathilda Polda Kalsel, pada Rabu (15/9) siang.
Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor yang diwakili Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, ditemui usai peluncuran, berharap ASAP Digital Nasional dapat disinergikan dengan aplikasi-aplikasi yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain, juga dapat disinergikan dengan aplikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tujuannya agar penanganan dan pencegahan karhutla di Kalsel bisa lebih optimal.
“Kita sangat mendukung pelincuran aplikasi ini, semoga ASAP yang diluncurkan Polri ini bisa membantu kita dalam rangka pencegahan Karhutla di Kalsel kedepannya,” kata Roy.
Roy pun menegaskan pemerintah provinsi Kalsel akan mendukung penuh jika ke depan, baik Polri atau Polda Kalsel akan melakukan penambahan titik pemasangan CCTV untuk kelancaran program ASAP ini.
“Prinsipnya, kita akan memberikan dukungan penuh, untuk tindak lanjut kedepannya kita akan melakukan koordinasi lebih lanjut,” jelasnya.
Ditempat yang sama Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikhwanto menjelaskan, ASAP ini sangat membantu untuk menemukan sesegera mungkin titik api (hot spot) sehingga satgas Karhutla terdekat bisa melakukan tindakan agar titik api tidak membesar.
Dalam teknisnya ASAP ini memanfaatkan citra satelit salah satu provider untuk menentukan kategori titik panas, sehingga memudahkan satgas karhutla dalam mengambil keputusan dan memberikan tindakan penanganan.
“Untuk ASAP ini Polri menggunakan citra satelit hasil kerjasama dengan provider Telkomsel. Jadi dengan citra satelit itu akan mendeteksi hot spot dengan tiga kategori yakni lemah, sedang dan kuat. Misalnya ditemukan 100 hot spot akan dipertegas lagi, menjadi 50, kemudian dipertegas lagi sampai 20. Diantara 20 ini dipastikan ada kebakaran, berbeda dengan yang 100 kemungkinan ada seng yang panas ataupun orang yang bakar sate,” jelasnya.
Lanjutnya, Ia mengatakan Sejauh ini Polda Kalimantan Selatan telah memasang CCTV aplikasi ASAP di lima titik di daerah yang dianggap rawan bencana karhutla seperti di daerah Tapin, Hulu Sungai Tengah dan kabupaten Banjar, yang sering mengalami karhutla.
“Penempatan CCTV nya memang belum banyak, baru titik tertentu saja, tapi akan kita tambah secara bertahap. Intinya, kecepatan untuk mendapatkan hot spot dan kecepatan untuk memadamkannya,” tandasnya. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)