Webinar Literasi Digital Kotabaru; Cara Aman Menjaga Rekam Jejak Digital
3 min readKOTABARU – Perkembangan dunia digital saat ini tidak bisa kita pungkiri bahwa, banyak dampak untuk diri kita sendiri, bahkan adanya rekam jejak digital yang tak bisa kita hindari. Maka dari itu kita wajib meninggalkan rekam jejak digital positif agar tidak berdampak buruk untuk diri kita di kemudian hari.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema ‘Bebas dalam Berekspresi di Dunia Digital’, Kamis (26/8/2021) pukul 10.00 Wita. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc ini menghadirkan sejumlah pembicara kompeten.
Dalam diskusi ini dipandu moderator Shabrina Anwari, yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Popy Sovia dengan materi “Bijak di Kolom Komentar”.
“Terkadang banyak netizen yang kurang sopan berkomentar seperti mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan, kita punya hak untuk menegurnya, namun jika mereka tak acuh bisa langsung kita blok saja” ujar Popy
“Sebenarnya kita bebas berekspresi di media sosial, namun kita sebagai pengguna media sosial bangsa Indonesia kalau bisa kita lebih dikenal sebagai netizen yang budiman, memiliki bahasa yang baik dan tidak merendahkan bangsa sendiri. Kalau bisa mulai sekarang kita harus mengubah penggunaan bahasa kita yang bijak di kolom komentar.” tambahnya.
Kemudian ada materi dari narasumber kedua yaitu Mahyuddin Noor yang menyampaikan materi tentang “Kecakapan Digital”
“Pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan dengan dua cara, pertama “dalam jaringan” seperti menggunakan gadget dan aplikasi pembelajaran daring. Kedua, “luar jaringan”seperti menggunakan televisi, radio dan model belajar mandiri.” bebernya.
Beberapa masalah belajar dari rumah, yaitu
1.Minimnya keterampilan guru dalam jarak jauh
2.Media digital yang digunakan terbatas
3.Siswa tidak memiliki laptop/hp
4.Orang tua terbebani SPP
5.Guru hanya mengajar ketuntasan capaian kurikulum
Ada beberapa media sumber belajar yang disampaikan oleh Mahyuddin, yaitu:
1.Rumah belajar oleh Pusdatin Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id)
2.TV edukasi Kemendikbud (https://tve.kemdikbud.go.id)
3.Guru berbagi (http://guruberbagi.kemdikbud.go.id)
4.Membaca digital (http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/)
5.Video pembelajaran (http://video.kemdikbud.go.id)
Kemudian ada materi menarik dari narasumber ketiga yaitu, Chika Audhika sekaligus Key Opinion Leader yang menyampaikan materi tentang “Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”
“Dunia maya dan dunia nyata adalah dua dunia yang berbeda namun keduanya kita jalani bersamaan” ujar Chika
“Meninggalkan rekam jejak digital yang baik dapat dilakukan dengan 3M, yaitu mengunggah konten dan komentar positif, memutus tali hoax, dan menjaga penyebaran data diri” ucap Chika.
Chika juga menyampaikan ada beberapa manfaat dari rekam jejak digutal yang baik, yaitu menciptakan beanding, memperluas koneksi, dan membuka peluang bisnis.
Terakhir, ada materi dari narasumber M. Dowva Putra yang menyampaikan tentang “Rekam Jejak di Era Digital”
“Rekam jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan kita tinggalkan ketika menggunakan perangkat digital” ujar Dowva
Ada beberapa cara yang disampaikan Dowva untuk menjaga keamanan data pribadi dari kejahatan siber, yaitu:
1.Pastikan pengguna memberikan data kepada pihak yang tepat
2.Lakukan double checking di setiap transaksi
3.Periksa perizinan akses aplikasi
4.Baca syarat dan ketentuan aplikasi
Beberapa cara yang bisa dilakukan pengguna untuk menjadi warga digital yang positif dan aman, yaitu:
1.Smart, pilah informasi yang akan disebar apakah berdampak baik atau tidak.
2.Alert, jangan mudah percaya berita yang tidak masuk akal.
3.Strong, Gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas.
4.Kind, tinggalkan jejak digital yang positif.
5.Talk, jangan tergesa-gesa dan konsultasikan apabila menerima informasi yang menyebabkan tidak nyaman. (RILIS)