Webinar Literasi Digital Kabupaten HSU; Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
3 min readHULU SUNGAI UTARA – Webinar menjadi ruang bicara untuk memotivasi generasi muda dalam mengembangkan karakter diri dan memotivasi karir melalui implementasi teknologi.
Era digital saat ini, generasi sekarang tidak asing lagi menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Berkembangnya teknologi digital dan akses informasi jadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi saat ini dalam menggunakan dan merespons literasi digital menjadi sebuah inovasi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar dengan tema “Menjadi pribadi yang hebat di era pandemi” di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kamis (26/8/2021) pukul 14.00 WITA. Acara dibuka Bupati Hulu Sungai Utara, Drs. H. Abdul Wahid HK, M.M., M.Si.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten, di pandu Ronald Andretti.
Miss Indonesia Gorontalo 2017, Novi Andriati Salim, kali ini menjadi narasumber di acara webinar siang hari ini yang membawakan materi terkait budaya digital.
“Bisa makin kaya karena shopping? Shopping itu boleh ga sih? Why not,” ucap Miss Indonesia Gorontalo 2017, Novi Andriati Salim.
Ia menjelaskan, ada beberapa manfaat yang baik bagi tubuh kita ketika shopping, “Manfaat shopping bagi tubuh kita yakni produksi hormon baik bagi tubuh contoh, ketika kita melihat barang yang kita suka. Maka tubuh akan memproduksi hormon oksitosin dan endorfin,” katanya.
Masih kata Novi terkait manfaat shopping bagi tubuh, “bisa meningkatkan kesehatan otak, yakni hormon endorfin yang diproduksi oleh otak akan membuat kita merasa senang otak pun akan lebih bersemangat dan awet muda. Lalu meningkatkan kemampuan berhitung pastinya saat berbelanja, kita dituntut untuk cermat berhitung. Mulai dari melihat persentase potongan harga sampai pilihan pengiriman,” bebernya.
Namun perlu diperhatikan saat shopping yakni mana kebutuhan dan hanya sekedar keinginan semata.
Didapati pula efek samping dari shopping misalnya saja shopping berlebihan itu tidak baik, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Berlebihan memiliki arti tidak wajar sesuatu yang tidak wajar jelas tidak baik. Adapun compulsive buying disorder yakni gangguan kontrol impuls dan kecanduan perilaku dan yang terakhir penurunan nilai kekayaan, “saat berbelanja, kita sering lupa bahwa kita menukarkan uang kekayaan kita dengan barang yang nilainya dapat turun di masa depan,” ujarnya.
Narasumber selanjutnya, Wakasek bidang humas SMK1 Amuntai, Syaprudin, S.Pd. memberikan materi terkait pembelajaran masa pandemi Covid-19.
Seperti kita ketahui sendiri bahwa pembelajaran tatap muka itu ditiadakan terlebih dahulu mengingat masih dalam situasi pandemi.
Maka dari pada itu, sangat perlu diperhatikan terkait pembelajarannya di masa pandemi, adapun tantangan yang dihadapi guru sekarang yang terutama tidak leluasannya mengajarkan pembelajaran secara normal seperti dahulu yang saling bertatap muka.
“Peran guru disini memberikan semangat kepada anak didik agar tetap mau belajar meski dalam kondisi seperti ini, terlebih ada anak didik yang tak memiliki gadget sebagai sarana pembelajaran saat ini,” ujar Wakasek bidang humas SMK1 Amuntai, Syaprudin saat menyampaikan materi di webinar sore hari.
Akan tetapi pihak sekolah mencari celah dengan menyediakan gadget bagi anak didik yang tak memiliki, maka dari pada itu tidak ada kata kesusahan dalam belajar. Karena sekolah selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak didiknya.
Terlebih lagi pesatnya perkembangan di era digital sangat membantu dalam proses pembelajaran, akan tetapi terdapat juga damapak negatif dan positifnya.
“Murid menjadi luas pemikirannya karna internet banyak memberi ilmu pengetahuan yang sebelumnya tak diketahui, akan tetapi bila tidak digunakan secara baik dapat menjadi negatif maka daripada itu perlu didampingi dan diawasi anak didik dalam penggunaan handphonenya,” tutupnya. (RILIS)