19 April 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Webinar Literasi Digital Kabupaten HST; Gunakan Metode Online dengan Murah, Mudah dan Mendunia

3 min read

HULU SUNGAI TENGAH – Di era digital, generasi sekarang tidak asing lagi menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Berkembangnya teknologi digital dan akses informasi jadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi saat ini dalam menggunakan dan merespons literasi digital menjadi sebuah inovasi.

Webinar menjadi ruang bicara untuk memotivasi generasi muda dalam mengembangkan karakter diri dan memotivasi karir melalui implementasi teknologi.

Selain itu, acara ini diharapkan dapat menguatkan komitmen pada pentingnya literasi digital untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar dengan tema “Pahami dan kenali batasan di ruang digital” di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Rabu (25/8/2021) pukul 10.00 WITA. Acara dibuka Bupati Hulu Sungai Tengah, H. Aulia Oktafiandi, S.T., MAppCom.

Webinar menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten, dipandu Shabrina Anwari.

Komika dan Budayawan, Insan Nur Akbar sebagai narasumber pertama membawakan materi terkait budaya digital, berkaitan dengan bahasa tulisan lisan dan tulisan membaca. Ia menerangkan bahwa lisan dan tulisan lebih cepat penggunaan lisan, karena tersampaikan dengan cepat dan tepat sasaran seperti lisan dalam membaca.

“Berkaitan dengan hal-hal yang bersifat informatif, hal yang bersifat informatif dalam memberikan berita serta menyampaikan kabar. Kemudian memposting tentang sebuah ilmu dan lain sebagainya dalam hal ini pakailah bahasa yang jelas dan santun,” ujar Akbar dalam pemaparannya pagi ini.

“Istilahnya dalam dunia jurnalistik ini pakailah bahasa-bahasa yang istilahnya resmi, bahasa-bahasa yang tetap menjaga dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tuturnya.

Dalam hal ini sangat perlu sekali untuk dimengerti serta dipahami, sebab tulisan berupa digital akan berbeda dipersepsi pembaca.

Agar terhindar dari konontasi pembaca yang salah kaprah lebih baik gunakan bahasa yang santun seperti, “siap kak, iya kak, masih kak, daripada siap, iya, masih itu akan beranggapan oleh si pembaca kita si pengirim pesan sedang marah atau tak ramah,” jelasnya.

Kemudian, narasumber Romi Alfianor, memaparkan materinya tentang kecakapan digital yakni membahas tentang cerdas dan produktif berinternet.

Pertama-tama tentang bagaimana etika kita dalam bersosial media dari bahasa dan lain sebagainya, internet merupakan sesuatu yang sangat dekat bagi kebanyakan orang. “bagi kita, bagi saya secara pribadi karena saya juga bekerja melekat, begitu melekat dengan yang namanya internet mulai dari sosial media, mulai dari website pekerjaan dan lainnya,” kata Romi.

Masih kata Romi, “bahkan dari hasil penelitian temen-temen, rata-rata orang Indonesia itu menghabiskan waktunya 5,5 jam main HP dari bangun tidur hingga ingin beranjak tidur lagi. Karena tidak heran internet pengeditan segala hal yang kita inginkan mulai dari hiburan, berita, tutorial dan lainnya,” jelas Romi.

Pengguna internet sendiri di Indonesia pada awal tahun 2021 itu, menurut survei mencapai 202,6 juta jiwa. “Jika dibandingkan dengan jumlah rakyat Indonesia sekarang itu yang kalau tidak salah 271,4 maka perbandingan yang sangat tipis sekali, makanya tidak heran jika internet dan sosial media merupakan pasar bagi pasar yang bagus, bagi kebanyakan orang untuk melakukan atau membangun industri melalui internet dan sosial media,” terangnya.

Namun terdapat berbagai dampak kehidupan, mulai dari yang positif hingga yang negatif.

“Dampak positifnya internet atau sosial media bisa membuat kita terhubung ke seluruh dunia, jadi kalau saya bilang kalau temen-temen mau usaha apapun itu coba pakai salah satunya metode online, karena ini sangat-sangat 3M yakni murah, mudah dan mendunia,” akunya.

Kemudian ia juga menjelaskan sisi negatifnya yakni, pertama kita menjadi lupa waktu, kebanyakan yang main HP itu bisa lupa waktu, lupa belajar, lupa makan dan lain-lain,” pungkasnya. (RILIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.