13 Oktober 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

BPBD Kalsel Waspadai Titik Api Yang Mulai Bermunculan

2 min read

Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel, Abriansyah Alam

BANJARBARU – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan kembali diwaspadai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, menyusul menurunnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Hal inipun ditindaklanjuti dengan  mengerahkan heli water bombing untuk melakukan pemadaman.

Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel, Abriansyah Alam mengatakan, akhir-akhir ini hampir setiap hari ada titik api di sejumlah wilayah. Yakni, di Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut hingga Hulu Sungai Selatan.

“Di Hulu Sungai Selatan paling sering,” katanya.

Sedangkan dalam beberapa hari terakhir dia menyebut, titik api muncul di Martapura Barat, Kabupaten Banjar dan di Liang Anggang, Banjarbaru.

“Untuk memadamkan hotspot yang muncul beberapa hari terakhir kami sampai harus melakukan water bombing,” sebutnya.

Lanjutnya, kebakaran lahan yang cukup luas dalam beberapa hari terakhir berada di Liang Anggang. Di kawasan ini titik api luasannya mencapai 60 hektare.

“Alhamdulilah, sudah 40 hektare yang dipadamkan. Sekarang sisa asap tipis,” ujarnya.

Terkait total luasan Karhutla sepanjang tahun ini, Alam mengaku belum mendapatkan hitungan yang pasti.

“Kami masih menunggu laporan dari Satgas udara dan darat untuk menghitung luasan yang terbakar,” tuturnya.

Namun, menurutnya karhutla tahun ini lebih luas dibandingkan 2020 lalu. Sebab, cuaca kali ini cukup panas.

“Kalau tahun lalu kemarau basah, heli water bombing sampai tidak beroperasi lantaran tidak ada hotspot,” bebernya.

Melihat titik api mulai bermunculan, Alam mengatakan, pihaknya telah meminta tambahan heli water bombing ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu satu unit heli yang sudah ada.

“Dua unit heli water bombing mungkin akan cukup untuk melakukan satgas udara. Sembari kita melihat perkembangan lagi, kalau hotspot semakin banyak, kita minta heli lagi,” katanya.

Selain meminta tambahan heli water bombing, Alam menyampaikan, untuk mengatasi meningkatnya titik api yang muncul, Satgas udara juga lebih intens melakukan patroli.

“Heli patroli sekarang berpatroli dua kali sehari, pagi dan sore. Sebelumnya hanya pagi. Karena, ada kecenderungan titik api muncul pada sore hari,” ucapnya. (ASC/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.