Webinar Literasi Digital Kabupaten Tapin; Manfaatkan Sosial Media Untuk Hal Positif
2 min read
TAPIN – Dihadapkan dengan dunia digital yang semakin canggih dengan perkembangan semakin pesat, serta teknologi yang terus menerus berkembang dan lebih canggih lagi.
Tapi dibalik kecanggihan teknologi tak jarang media sosial dihadapkan juga dengan hal negatif meski hal positif juga ditemui.
Maka daripada itu perlu sekali media sosial dibanjiri hal-hal positif, agar terhindar dari hoax, informasi palsu, dan informasi keliru yang memiliki daya rusak yang dahsyat karena penyebarannya sangat cepat tanpa batas dan mampu membangkitkan emosi sangat kuat.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar bertema “Tidak selamanya yang viral itu negatif, pahami dengan literasi” di Kabupaten Tapin, Senin (16/8/2021) pukul 14.00 WITA. Acara yang dibuka Bupati Tapin, Drs HM Arifin Arpan MM.
Webinar yang menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten seperti Martin Anugrah, Fitryan Rozi, Ni Putu Dwi Vera Utami dan Dewi Oktavia Fitriani yang dipandu moderator Septi D Ajeng.
Narasumber pertama Martin Anugrah, memaparkan materi mengenai menjaga dan mendidik anak di era digital.
Ia mengatakan, era digital ini sangat menantang walaupun banyak hal postitif akan tetapi hal negatif juga turut mengencam kita.
Sisi negatif yang dapat mengencam kita di era digital yang semakin canggih ini.
“Kita tidak bisa lepas dari gadget seperti tak mau lepas dari sosial media, game online, video platform, lalu online shop bahkan yang mengerikan pornografi,” paparnya.
Eksistensi kita di sosial media bisa dikatakan seakan-akan sangat penting dari pada di dunia nyata, akibat dari kecanduan bermain sosial media seperti mengharuskan kita harus tampil eksis.
Martin mengaku bahwa dirinya juga menjadi seseorang yang kecanduan dalam bermain sosial media.
“Saya bangun tidur disamping saya ada anak, ada istri dan ada handphone. Saya malah mengambil handphone saya terlebih dahulu untuk mengecek siapa saja yang sedang menghubungi saya,” terangnya.
“Jadi seharusnya apabila kita ingin menjaga dan mendidik anak di era digital, harusnya kita mulai dari diri kita sebagai orangtua terlebih dahulu,” akunya.
Lalu, narasumber selanjutnya Ni Putu Dwi Vera Utami menjelaskan apabila ingin posting itu yang penting bukan yang penting posting.
Adapun dampak positif dalam bersosial media seperti adanya penyebaran informasi, dapat memperluas jaringan pertemanan.
Menjadikan peluang pekerjaan dengan mempromosikan suatu produk lalu menumbuhkan rasa empati.
“Nah ini dampak negatifnya yang membuat kita takut, adanya penipuan berkedok jual beli online, pembajakan akun sosial media, prositusi online, penculikan serta pemerkosaan dan penggelapan,” bebernya. (RILIS)