Pusat Perbelanjaan Juga Rasakan Dampak PPKM
1 min readBanjarbaru – Bukan hanya bagi usaha kecil dan menengah, Pemberlakuan pembatasan kegaiatan masyarakat (PPKM) level 4 juga berdampak besar terhadap salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Kota Banjarbaru.
Disampaikan General Manager (GM) salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Banjarbaru, Andi Indrawangsah, selama PPKM level 4 diterapkan di Kota Banjarbaru kerugian mencapai hingga miliaran rupiah lantaran banyaknya tenant yang ditutup.
“Hanya tenant khusus yang boleh buka, seperti supermarket dan restoran. Selebihnya tutup,” ujarnya belum lama tadi, melalui sambungan telepon.
Dia mengungkapkan, kerugian mereka alami dikarenakan para tenant yang tutup meminta kompensasi berupa pembebesan biaya sewa selama satu bulan.
“Jadi tenant minta free sewa. Artinya kami sebagai pengelola kehilangan sewa selama 1 bulan dan itu nilainya miliaran rupiah,” ungkapnya.
Dilema lainnya disampaikan Andi, apabila pengelola tidak memberikan kompensasi dikhawatirkan para penyewa akan keluar dan tidak lagi memperpanjang masa sewanya.
Di samping banyaknya yang tutup, tenant yang buka pun ujarnya, mengalami penurunan omzet yang cukup besar karena sepinya pengunjung.
“Karena tidak banyak pengunjung yang datang. Siapa yang mau ke mal, kalau banyak tutup,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah mengevaluasi kebijakan PPKM. Sebab menurutnya sangat memberatkan pelaku usaha.
“Kecuali pemerintah mau memberikan kopensasi. Apakah mau?” tegasnya. (ASC/RDM/APR)