12 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pandemi COVID-19, Pengaruhi Kasus Perceraian dan Penelantaran Anak di Kalsel

1 min read

Kepala UPTD PPA Kalsel, Riko Ijami

BANJARBARU – Dampak pandemi COVID-19 tak hanya memukul sektor perekonomian saja, melainkan faktor lainnya pun seperti kasus perceraian dan penelantaran anak juga jelas ikut mengalami dampaknya.

Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalsel, Riko Ijami mengatakan meski saat ini kasus anak masih dinyatakan mendominasi. Namun, nyatanya perceraian dan penelantaran justru menjadi sorotan dimasa wabah virus Corona.

“Untuk dua kasus ini yang membuat tinggi itu jelas dimasa pandemi COVID-19. Karena sektor ekonomi dan keuangan menjadi alasan utama adanya kejadian ini,” jelasnya kepada Abdi Persada FM, Kamis (12/8) siang.

Tak hanya itu, ia menjelaskan selain berdampak banyak. Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) juga menjadi pemicu utama dalam perceraian ini.

“PHK dimana-mana, keharmonisan rumah tangga dan keluarga pasti berkurang. Karena kondisi ekonomi tadi,” ungkapnya.

Selain itu, dia memaparkan karena kondisi keuangan juga menjadi penyebab atas kasus tersebut. Eksploitasi dan penelantaran kini juga tidak lepas dari penanganan yang mereka laksanakan selama ini.

“Banyak sekali sebenarnya masalah yang dapat menimbulkan kasus perceraian hingga penelantaran. Kalau tidak bisa mengontrol diri untuk sabar maka siap-siap akan berakibat fatal terhadap masalah,” ucapnya.

Bahkan, Riko tak memungkiri dimasa lonjakan angka COVID-19 di provinsi ini, dua kasus tersebut terus bergulir dan sering menjadi langganan pihaknya untuk diselesaikan baik melalui jalur hukum ataupun secara kekeluargaan.

“Bisa dengan dilaporkan ke pihak berwajib (polisi), atau sering pula naik ke meja Pengadilan Tinggi Agama (PTA) untuk menyelesaikan kasus perceraian ini. Hingga, terjadi perebutan hak asuh anak,” pungkasnya. (RHS/RDM/APR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.